5

22.2K 429 8
                                    


<< Seandainya aku bisa merubah takdir ... >>

♥♥♥

Rasanya aku perlu menghirup udara. Tanpa sadar ternyata sedari tadi aku menahan napas. Saat akhirnya ia melepaskan pagutannya, aku bisa menghirup udara dengan rakus.

Napas kami terdengar tak beraturan. Ia hanya tersenyum menatapku dan menyatukan kening.

Netra kami bertubrukan. Ia memandangku lembut dan mengusap pipiku. "Rasanya manis."

Aku tersipu mendengar ucapannya. Tanpa sadar aku ikut menelusuri wajahnya. Matanya pun terpejam menikmati sentuhanku.

Rahang yang kokoh, bibir sedikit tebal yang barusan aku nikmati, hidung yang mancung, dagunya yang sedikit lancip, jika tersenyum ada lesung pipit di pipi sebelah kiri membuatnya terlihat semakin manis.

Sempurna!

Ditambah kelakuannya yang manis tapi kadang juga jahil, sehingga membuatku gemas.

Pantas saja jika lelaki ini punya penggemar yang banyak. Setelah beberapa hari tinggal di sini, selalu saja ada penggemarnya yang datang.

Dan kenapa pula lelaki tampan ini harus menjadi adikku. Bisakah aku merubah takdir?

"Kenapa terlihat sedih? Hmm."

"Tidak apa-apa. Kakak mandi dulu, ya." Ia melepaskan kurungan tangannya sehingga aku bisa keluar.

Entah mengapa perasaanku mendadak sedih.

***

Aku sedang menonton salah satu acara dangdut yang disiarkan tiada henti oleh salah satu stasiun televisi yang dimulai dari sore hingga malam. Tapi aku tidak begitu fokus menonton.

Ada sesuatu yang membuatku sedikit dongkol. Mau tahu kenapa?

Itu pacar adikku sedang datang bertamu. Sedari pagi nggak pulang-pulang. Padahal kan aku pengen jalan-jalan.

Mereka sedang apa, ya. Tidak ada suaranya. Membuatku jadi penasaran. Aku coba mengendap-endap, mau mengintip kegiatan mereka.

Dan pemandangan di hadapan sana membuat mataku terbelalak sekaligus sakit hati.

Prang!!

Tak sengaja aku menyenggol vas bunga. Membuat pasangan itu pun menoleh ke arahku.

Duh, malu!

"Sorry ganggu!" Aku pun segera berbalik dan berlari memasuki kamar. Tak lupa menguncinya. Takut ada yang nyelonong masuk.

Kenapa hatiku merasa sakit sih melihat adikku bersama wanita lain. Bagaimana ini. Pasti ada yang salah dengan diriku. Haruskah aku pergi dari rumah ini? Aku tak ingin rasa ini menjadi rasa yang salah.

Namun bila aku pergi, hendak ke mana kaki ini melangkah. Di luar sana pasti lebih tak aman lagi. Apalagi aku takut jika sampai bertemu Bapak.

Aku tak punya saudara yang bisa aku andalkan selain adikku. Ada kakak perempuan, tapi dia pun hidup susah. Mana mungkin aku tinggal bersamanya dan malah semakin menambah beban hidupnya. Setiap bulan adikku malah suka transfer untuk membantu kakak perempuanku itu.

Baikkan adik lelakiku ini?

Selain itu, aku pun baru tahu jika ia seorang pengusaha. Pantas saja bisa punya rumah segede ini. Mobil pun ada dua. Katanya kalau aku sudah bisa bawa mobil aku akan dibelikan.

Njiiirr. Duitnya tak berseri. Masih muda, tampan, dan mapan. Cewek mana yang tidak akan bertekuk lutut. Bahkan aku pun tak bisa menghindar dari pesonanya.

Cinta Terlarang (Buku Stock Ready)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang