🌷 16 | keluarga Minatozaki

139 13 0
                                    

Hari Senin

Mina kembali bersekolah seperti biasa. Pagi pagi dia berangkat ke sekolah. Hukuman dikurung dirumah sudah selesai beberapa belas jam yang lalu

Dia naik bis umum pagi ini karena kakaknya tidak bisa mengantarnya. Saat Mina hendak masuk ke gerbang sekolahnya, ada Sana yang tiba tiba menarik lengan Mina

"Sana, ada apa kau?"

"sttt jangan keras keras, orang tua ku ingin mengobrol dengan mu"

Sana menarik lengan Mina menuju ke arah semacam warung kecil. Disana ada ibu dan ayah Sana yang menunggu mereka berdua dari tadi

"annyeong" Mina memberi salam ketika dia melihat orang tua Sana

"ah Mina-ssi dan Sana, sini duduk.. "

Mina dan Sana duduk di depan ayah dan ibu Sana, panggil saja nyonya dan tuan Minatozaki

"maaf sebelumnya, ada hal apa ya?" tanya Mina

"ah kami hanya ingin memberi tau mu sesuatu..

"soal sepupumu, Luhan, dia tidak meninggal, dia masih ada. Kemarin saya ada reuni teman sekolah, dirumahnya. Saat itu, ada anak dari teman saya yang pingsan jadi dibawa ke suatu kamar, setelah saya membaringkan anak tersebut, saya hendak mengambil air hangat di kamar mandi, saya melihat seseorang diikat di pojok ruangan, mulutnya di bekap dan kondisi nya sangat lemah. Aku yakin itu Luhan, tetapi aku tidak melihat wajahnya begitu jelas"

Nyonya Minatozaki menghela napas pelan. Mina mengatupkan rahang nya
"tapi nyonya, itu tidak mungkin, Luhan sudah meninggal, bahkan jasadnya sudah dikubur didepan mataku sendiri" ucap Mina

Mereka kembali berbincang bincang mengenai kejadian Luhan tempo hari. Sesekali tuan Minatozaki dan Sana juga ikut menimbrung. Lalu, waktu masuk kelas tinggal beberapa menit lagi, jadi Mina dan Sana pamit untuk pergi sekolah

***

Dikelas, Mina masih kepikiran oleh percakapan nya tadi. Dia juga merasa Luhan belum meninggal, semuanya terasa janggal

"hei Mina, kau terlalu lelah ya sampai tugas sekolah pun tidak dikerjakan" Ucap Sana

"hmm iya sepertinya. Memangnya ada tugas apa?"

"nih aku kasih gunung" Momo memberikan tumpukan buku miliknya

"lah kok banyak bangett"

"lah kamu malah libur sih pulang kampung!"

"ya kan ada urusan mendadak!"

"tapi kok kemarin jalan bareng Jin oppa?"

Mina diam tidak menajwab lagi. Kenapa teman teman nya bisa tau kalau dia kemarin habis jalan sama Jin, pasti ada yang bocor

"eng-enggak kok!"

"alah bohong banget, nih ada fotonya!" Momo menunjukkan foto dari ponselnya

Fotonya yaitu saat Mina dan Jin berjalan di dekat toko aksesoris perempuan. Katanya ada salah satu anak yang nggak sengaja ketemu terus mem-foto mereka berdua

"Min, lihat aja bentar lagi pasti kamu di omongin satu sekolah" ucap Sana

"enggak! Terus gimana caranya biar aku nggak di omongin!?"

"kayaknya kamu harus pasrah aja deh, soalnya udah kesebar, untung nggak sampai ke guru" ucap Momo

Mina mengacak acak rambutnya frustasi. Dia memejamkan matanya sebentar lalu kembali menatap tugas tugasnya yang sudah menumpuk minta dikerjakan

Masalah nya bertambah lagi. Untungnya ini hanya masalah kecil, jadi dia berpikir masalah ini bisa diselesaikan dengan cepat jadi tidak menambah beban.



ℓανєи∂єя  '  ᵏˢʲ ˣ ᵐᵐTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang