2. kelas room.

94 44 55
                                    

🌟 Hei bintang nya yaa jangan lupa di tap

😁 Selamat mambaca konco konco kuu

🎒🚪📚📔📒📖

Keesokan harinya pukul setengah 4 sore bel penanda pelajaran telah usai, berbunyi. Guru dan semua teman Su Jin segera meninggalkan kelas karna ini adalah saat saat yang paling ditunggu tunggu oleh semua orang. Ya, pulang sekolah. Tapi tidak dengan Su Jin. Saat bel pulang berbunyi adalah saat yg sekarang tidak ia sukai, sejak neneknya meninggal Su Jin jadi malas untuk kembali kerumah dalam waktu cepat, karna saat dirumah ia malah lebih mudah teringat tentang neneknya. Ye Ji, sahabat dekat Su Jin mengajaknya untuk pulang, tapi Su Jin menolak terus terusan menolak.
"sudah pulanglah sana, aku masi mau disini" ujar Sujin.

"yya! Ayo pulang, kau mau apa disini sendirian hah? seperti orang aneh saja" jawab YeJi.

"seperti tidak tau saja kalau aku sudah aneh dari dulu :). Sudah sana pulanglah bawel, eonni mu juga pasti sudah menunggumu."

"aku juga tidak mau pulang kalau kau tidak mau pulang."

"ya sudahh.. Silahkan."

"ahhhhh Su Jin.. Ayo turun dan pulang. Aku sudah kebelet BAB nii dari tadi pagiii... Gilaaa."

"wkwkwk, ya sudah sii sana pulanglah. Aku tidak menyuruhmu menunggu ku dari tadi kann? Salah mu sendiri ah"

"hih, dasar bocah ini. Kau mau apa coba disini sendirian hahh?"

"..."

"hoii malah dikacangin lagi. Ya sudah ah aku tinggal yaa. Aku sudah tidak tahan lagi. Gila. Baii."

" iya iyaa sana pergii kau, bai hati hati."

Ye Ji yang langsung berlari keluar tanpa melihat ke belakang, mengacungkan jempolnya dan beberapa detik kemudian dia menghilang dan meninggalkan Su Jin sendirian di ruang kelas ini, kelas 11-2.

Sedikit tertawa karna tingkah konyol sahabatnya itu membuat moodnya sedikit membaik, tapi tetap saja lagi lagi kesedihannya pasti akan muncul karna belum sepenuh nya Su Jin rela neneknya meninggalkannya.

"Huft.."

Su Jin menghebuskan nafas kasar. Berharap kesedihannya dapat ikut terhembus keluar, tapi namanya juga pikiran dan perasaan mana bisa semudah itu lepasnya

Tak berselang lama, seorang pemuda yang kemarin mengusik ketenangannya muncul lagi. Mengetuk pintu kelasnya dan duduk dikursi tepat didepannya menghadap kearahnya sambil bertopang dagu.

"hey, kau lagi, sedang apa sendirian disini? Kemarin di taman sekarang disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hey, kau lagi, sedang apa sendirian disini? Kemarin di taman sekarang disini."

Merasa aneh dan tidak kenal sama sekali dengan pemuda ini, membuatnya enggan menjawab pertanyaan pemuda itu. Su Jin hanya memandanginya, dengan pandangan menilai, ia mencoba meneliti siapa sebenarnya orang ini. Wajahnya lumayan tampan sih, tapi rambutnya sedikit acak acakan seperti tidak disisir.

Pakaiannya sedikit lusuh, dan warna nya berbeda dengan siswa siswa lainnya yang sering ia lihat. Biasanya seragam yang dipakai, untuk laki laki bawahan celana warna kuning polos dengan kemeja putih, dan untuk perempuannya rok berwarna kuning kotak kotak juga dengan kemeja putih dan rompi kuningnya, tapi pemuda ini terlihat memakai celana warna kuning yang lebih condong ke coklat. Ah persetan dengan penampilannya, kenal saja tidak.

 Ah persetan dengan penampilannya, kenal saja tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak mau memikirkan penampilan orang ini terlalu lama, Su Jin membuang jauh jauh rasa penasarannya dan segera mengalihkan pandangannya pada nametag yang biasanya ada di dada sebelah kiri kemeja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak mau memikirkan penampilan orang ini terlalu lama, Su Jin membuang jauh jauh rasa penasarannya dan segera mengalihkan pandangannya pada nametag yang biasanya ada di dada sebelah kiri kemeja. Namun sayang nya tidak tertera nama siapapun disana. Walaupun ia penasaran, tapi rasa penasaran itu tidak membuatnya ingin bertanya juga. Gengsi Hahahaha.

"hmm.. Apa kamu punya masalah.. Choi.. Su Jin?" sambil melihat ke arah nametag di kemeja Su Jin, membuat Su Jin jadi ikutan melirik ke arah nametag nya.

Lanjut pemuda itu "mungkin aku bisa membantu mu."

Karena pemuda itu sudah berhasil melihat dan menyebut namanya, Su Jin akhirnya jadi merasa harus tau juga siapa nama pemuda itu.

"memang siapa namamu?" sambil menyilangkan kedua tangannya.

Pemuda itu menjawab "ahh.. Kau tidak perlu tahu."

"kalau begitu, kenapa aku harus memberi tahu masalahku? Aku saja tidak perlu tahu siapa namamu." kalimat yang dilontarkan Su Jin memang agak dingin, sebenarnya ia bukan anak yang dingin tapi karna orang aneh yang sok kenal dan sok dekat ini membuatnya malas dan juga lebih berhati hati dalam berbicara, takutnya pemuda ini punya niat jahat.

"hahaha.. Kalau aku tahu masalahmu kan mungkin aku bisa membantu memberimu solusi, tapi kalau tahu namaku kau bisa apa? Nanti yang ada malah kau jatuh cinta pada namaku karna terlalu bagus :D" goda pemuda itu sambil meringis.

Kesal karena orang ini semakin aneh, Su Jin akhirnya memutuskan untuk pulang saja daripada menghadapi orang aneh ini. Meninggalkan pemuda itu sendirian tanpa melirik sedikit pun ke arahnya.

"hih. anak siapa si itu?! Minta di tampar mulutnya." batin Su Jin kesal.

🎒🚪📚📔📒📖

Hiyeee update lagiii 😆
Ku ingatkan lagi jangan lupa bintang nya yaaa
Kripik dan sarang nya jugaa selalu ditunggu niihh, biar semakin semangat nulis nya😗

Makasihh ya sudah membaca 😃

Goodbye.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang