Titanium IX

46 7 2
                                    


25 Februari 2019

Sudah 5 hari pasca operasi, 5 hari hanya terbaring dikasur (toh berbaring tanpa bisa miring kesamping kanan, atau kiri). Pegal. Pegal sekali rasanya. Aku ingin duduk, berdiri, bahkan berlari jika bisa.

Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, perjuangan baru dimulai setelah operasi. Mungkin semua sudah rencana Tuhan. Sebut saja ini sebuah berkah pahit yang diberikan Tuhan kepadaku.

Siangnya masih di tanggal 25.
Seorang dokter yang tak asing ku lihat. Beliau sempat hadir diruang ICU saat kondisiku masih lemah tapi Aku bisa merasakan keberadaannya seperti berbincang dengan beberapa suster dengan gestur yang cepat dan nada yang mencengkam sambil memegang sebuah foto rontgen.

Dia datang kembali menemuiku siang itu dengan beberapa Asisten dokter.

"Murni, Saya dr.Dwi spesialis paru. kemarin pas diruang ICU saya perhatiin nafas kamu susah stabil dan kemarin juga sempet dirontgen. Dan saya lihat ada sedikit flek diparu-paru kamu. Mungkin sebelum kamu keluar dari RS, saya akan resepin obat yang akan diminum untuk 10 hari. Tetapi kamu ingat setelah obat ini habis kamu harus segera check up ke saya lagi, dan saya akan memberi kamu obat lagi untuk 6 bulan kedepan dan jika masih belum sembuh mungkin bisa berlanjut. Jangan sampai obat ini putus." Seru dokter itu

"Iya, baik dok." Seruku

Dan Aku pun hanya bisa terdiam bingung, dan tidak percaya dengan apa yang telah dikatakan dokter tersebut.

Rasanya mau marah. Tapi siapa yang patut disalahkan?
Rasanya mau nangis. Tapi gak bisa!
Pikiran langsung kosong termangun.
Ya Tuhan! Derita apalagi yang kau beri?
Rasa sakit ditulang ini saja belum kelar. Bahkan untuk bangun dari kasur pun belum bisa tapi kau sudah menghantamku dengan hal buruk lainnya.

Hanya bisa mengikhlaskan dan tabah. Mencoba!

Setelah dihantam bertubi-tubi dengan hal-hal yang tidak diinginkan. Akhirnya sesuai janji suster dihari sebelumnya. Kalau hari ini juga akan ada dokter rehab medik yang akan datang mengajariku bergerak.

Pelangi datang setelah hujan badai

Sorenya, dokter tersebut datang. Tapi tidak untuk mengajari bergerak. Tapi untuk membincangkan untuk segera membeli Brace Pasca Operasi, karena alat itulah yang nantinya akan membantuku bergerak.

***

26 Februari 2019

Excited banget rasanya bakal bangun dari kasur! Ehhe.. Setelah kemarin mengukur-ukur panjang dan lebar yang pas untuk ukuran badanku, akhirnya datang juga yang ditunggu Brace nya.

Dengan keadaan masih terbaring para Asisten dokter tersebut mencoba memasangkan brace nya. Sembari mereka memasangkan bracenya, Dokter Rehab medik tersebut berbicara dengan tegas.

"Murni, ini Brace harus kamu pakai selama 6 Bulan, dan harus dipakai setiap saat kecuali tidur dan mandi."

(Belum sempet menjawab, Beliau langsung menyambar lagi.)

"No Negotiation!"

Aih siap dok, tau aja isi pikiran ini. Baru mau merengek buat nego jangan sampai 6 bulan lamanya, langsung diperjelas semuanya.

"Iya, Baik dok." seruku pasrah.

Begitu bagian atas kasur sedikit ditinggikan, Akupun bangun dibantu oleh mereka. Binggo!!! Aku berasa lagi naik kemidi putar yang ada dipasar malem dengan kecepatan maksimum.

Kenapa semua pada berputar, dok????
(Siapapun tolong hentikan benda-benda disekitar agar diam ditempat!)
Pusing!! Pusing sekali ya Tuhan!
(Siapapun tolong Aku! Aku mau jatuh rasanya! Gak kuat!)

Ya seperti itulah sensasi nya bangun dari tidur yang sudah 5 hari lamanya. Sekalinya bangun rasanya seperti naik halilintar dan bianglala dengan max speed.

Dan ya setelah adanya Brace, Akupun sudah diperbolehkan untuk bergerak seperti duduk, berjalan, pergi kekamar mandi, ngaca diwestafel *hehee .

Tapi itu semua harus tetap ada yang ngawasin atau megangin tubuhku dan alat infus yang masih terpasang pastinya. Karena kondisi yang masih jauh dari kata fit.

Layaknya lebaran yang selalu banyak tamu, setelah selesai dengan dokter rehab medik. Perawat spesialis fisioterapi pun datang menemuiku. Dia bilang Aku harus menjalani fisioterapi rutin setelah 1 bulan dari sekarang. Karena untuk menstabilkan dan melemaskan otot sendi tubuh ini.

Hahhh.. Banyak sekali ya PR yang diberikan.

Jadi, intinya setelah operasi itu perjalanan ternyata masih panjang untuk bisa kembali ke keadaan normal lagi. Selain rasa sakit, ngilu, perih, nyeri yang berkepanjangan, harus kembali kontrol untuk mengganti perban dan melepas jahitan, terus pasien Scoliosis harus (hukumnya wajib) memakai Brace(korset) untuk membantu menopang tubuh dan beraktivitas, dan harus menjalani proses fisioterapi juga yang lamanya akan ditentukan oleh dokter rehab medik (6-12 kali) biasanya.

Untung hayati orangnya sabar ya, jadi bakal patuh mengikuti step by step nya.

To be continued..



Jakarta, 31 May 2019

I AM TITANIUM [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang