(6)

182 25 2
                                    

Matahari sudah terlihat tanda waktu yang tepat untuk jalan jalan. Aku mau pergi ke restoran mahal , tapi..apa uang ku cukup untuk makan makanan mahal seperti itu?

"Kita mau kemana?" Tanyany membuat ku menoleh padanya. "Tidak tahu , kau saja yang pilih mau kemana" balasku membuatnya tersenyum.

"Oiya , apa kau sudah dapat izin untuk menggandeng tanganku?" Aku pun berhenti jalan dan melepas genggamanku dengannya , tanpa aba aba aku langsung merangkul nya lalu melanjutkan jalan..

Aku tahu dia pasti malu dengan kelakuanku sekarang. Sangat yakin , yaa karena dia hanya diam saja. Mukanya pasti sudah seperti kepiting rebus :)

"Kalau gini diizinin kan?" Godaku sambil menatapnya yang sedang menunduk.. "wae? Kenapa kau diam saja?" Tanyaku lagi.

"Aigoo..kenapa calon pacarku malu malu seperti ini? Bagaimana jika nanti aku menciummu?" Dia menatap ku dan aku membalasnya dengan senyuman godaku.

"Akhh kenapa kau mencubitku?" Ya itu sakit , tapi aku suka dia mencubitku.

"Pagi pagi bisanya cuma nge gombal" ucapnya lalu meninggalkan ku.

Mau tak mau aku mengejarnya "Chagi! Jangan tinggalkan aku sayang!!" Teriak ku sambil tersenyum.. ia terus berjalan cepat dan tak menghiraukan teriakanku..

Aku pun akhirnya berlari dan langkah ku dipelankan karena sudah di sampingnya. Aku berjalan lebih cepat lalu berhenti di depannya mendadak. Membuatnya oleng dan hampir terjatuh karena aku sang pangeran cepat , jadi aku langsung menangkapnya.

"Jangan lari lagi ,aku tak mau kau jauh jauh dariku" ujarku membuat nya melepas dekapanku.

"Ish!" Huh dia meninggalkan ku lagi.. aha! Aku punya ide.

Aku berjalan cepat ke arahnya lalu menggendong nya ala bridal style. Tak peduli ia mau memarahi ku atau tidak.

"Yakh!yakh! Turunkan aku!"

"Aniyo , tak akan"

"Yasudah , kalo ga nurunin, aku gamau ketemu kamu lagi"

"Coba aja kalau bisa , mungkin sehari saja kau sudah merindukanku" godaku membuat nya mengerucutkan bibirnya.

"Geer!"

"diem sayang , nanti kamu jatoh" godaku lagi😂 namun ia hanya diam dan menatap ku kesal.

Saat di pertengahan aku mendengar suara tangisan membuatku berhenti dan sedikit pusing..

"Bangunlah nak..hiks..mama sendirian.."

"Waeyo? Apa kau sakit?" Yerin membuat ku sadar..

"Tidak apa apa" aku pun melanjutkan jalanku..

"Dahyun ada disini sayang hiks..bangunlah..hiks.."

Aku kembali pusing dan menghentikkan langkahku lalu menurunkan Yerin perlahan lahan..

"Sinb-ya? Gwaenchana??" Tanya Yerin , aku pun berusaha manahan pusingku ini lalu aku menggeleng dan tersenyum ke arahnya..

"Aniyo , gwaenchana" ujarku.

"Aish..yaudah gendong lagi! Aku capek tadi jalan cepet" ucapnya. Aku pun tersenyum dan menggendongnya kembali..

"Udah mau nih digendong?" Godaku. Karena ia menatap ku kesal dan mengerucutkan bibirnya. Aku pun gemas dan mulai mendekatkan mukaku dengannya. Sudah dekat dan..

"Muach!" Aku tak mencium bibirnya , aku mencium udara dekat bibirnya hehehe..

"Kau mau menciumku huh?!" Tanyanya

is it real???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang