CHAPTER 21

416 37 0
                                    

Carin tengah menyiapkan berkas pendaftaran untuk hari ini.

"Kak?"

Carin segera menengok ke arah belakang.

"Riyan, ada apa?" tanya Carin.

"Hwaiting!" seru Riyan sambil menekuk dan mengepalkan kedua tangannya.

Carin tersenyum lalu mendekati Riyan, "Iya, kakak bisa" ikut mengepalkan tangannya.

Riyan merapihkan rambut Carin, "Kak cantik seperti Mama" puji Riyan diakhir senyum.

Carin ikut tersenyum lalu mengacak- acak rambut Riyan, "Aigoo, sejak kapan adik Kakak pintar memuji, eouh?"

"Aish, kau merusah style rambutku, Kak"

Carin tertawa lalu menatap jam dinding, "Astaga, aku telat" segera Carin keluar dari kamarnya menuju rak sepatu.

Carin duduk dilantai sambil memakaikan sepatu "Saat kau lapar, hangatkan kembali makanan dikulkas. Aku sudah membuat kimbab banyak untukmu, Riyan" Carin beranjak dari duduknya.

"Baiklah, Bye-bye Kakak" ucap Riyan sambil melambaikan tangannya saat Carin keluar dari rumah.

Carin berlarian menuju Halte, saat Carin telah sampai, Bus datang sesuai tujuannya. Carin bergegas naik lalu duduk diantara kursi kosong.

"Semoga aku diterima di perusahaan itu" batin Carin.

Jalan seoul akhir ini tidak macet, membuat jalan terasa cepat dituju, seolah dunia mendukung perubahan kehidupan Carin.
Bus telah berhenti di Halte, dimana tempat yang dekat dengan Perusahaan. Carin turun lalu berjalan menuju Perusahaan lalu ia menghenti langkahnya saat sampai di depan Perusahaan tersebut. Carin menghembuskan nafasnya dengan lirih, "Aku bisa"

Carin masuk lalu berjalan menuju Resepsionis, "Permisi, di mana tempat untuk interview?"

"Interview? Mohon maaf, tapi sudah tidak ada lagi untuk daftar sebagai Pegawai, Nona"

"Tidak ada? Tapi-"

"Apakah anda bernama Carin?" Carin dan Pegawai Resepsionis melihat ke arah suara tersebut. Carin menatap dan mengiyakan Pria yang di depannya.

"Kau boleh ikut denganku" ucap Pria tersebut.

Carin segera mengikuti langkah Pria tersebut. Sampainya di depan ruangan tersebut membuat Carin tercengah, "Ya tuhan, apakah aku bermimpi di siang bolong?"

"Kau kenapa, Nona?" tanya Pria yang menuntun Carin.

Carin membuyarkan lamunannya, "Tidak apa-apa, Tuan"

"Silahkan masuk" tuntun Pria tersebut sambil membuka pintu ruangan tersebut.

pintu terbuka, Carin tercengah lagi "A-aku tidak bermimpi kan?" Carin masuk ke dalam dan melihat papan nama yang tertera di meja sang pemilik tersebut.

"Do Kyungsoo?"

kursi tersebut berputar ke 180°, Carin terkejut.

The Nerd is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang