CHAPTER 20

472 41 7
                                    

Kyungsoo yang sibuk mengotak-atik berkas yang menumpuk di meja kerjanya, tiba-tiba pintu terketuk.

"Aish, siapa yang mengetuk pintu. Sudahku bilang-"

Belum Kyungsoo menyelesaikan ocehnya, masuk seorang pria yang membuat rahang Kyungsoo mengeras.

"Apa mau mu?" ucap Kyungsoo.

Chanyeol masuk lalu duduk di sofa, "Kenapa? Apa aku salah datang bertamu?"

"Ya, kau salah. Pergi dari sini"

"Well, aku datang kesini hanya berkunjung menemui mantan kerabatku"

Kyungsoo berdiri "Pergi sekarang Sialan!!" Sergah Kyungsoo sambil menunjuk pintu.

"Ck! Dasar tidak sopan" Chanyeol beranjak dari duduknya. "Mari kita kerja sama lagi, Tuan Kyungsoo" ucap Chanyeol diakhiri senyum seringai.

"Sampai kapanpun aku tak akan pernah menerimanya. Pergi sekarang juga!" Sergah Kyungsoo.

Chanyeol hanya tertawa lalu tersenyum seringai, "Tunggu saja, pasti kau akan menerimanya" Chanyeol langsung keluar dari ruangan tersebut.

Melihat punggung Chanyeol telah tertelan pintu kantornya, Kyungsoo terjatuh duduk dikursi kebangsaannya.

"Sialan! Apa maksudnya dia mengatakan seperti itu? Dia mengancamku!?" Pintu kembali terketuk lalu masuklah Kai.

"Kyung, mau apa dia kemari?"

Kyungsoo melihat kehadiran Kai, "Aku tak tahu, dia datang lalu mengajak kembali kerja sama denganku"

"Lalu kau jawab apa?" Kai segera duduk di sofa di depan Meja Kyungsoo.

"Jelas aku menolaklah. Dan diakhir kalimat, dia seolah mengancam-"

"Mengancam seperti apa?" ucap Kai memotong bicara Kyungsoo.

"Aish saekkia, aku belum selesai bicara"

"Mianhae, aku penasaran"

"Ya seperti, Tunggu saja, pasti kau akan menerimanya. Menurutku itu seperti mengancam"

"Benarkah? Wah..anjing banget... Baekhyun harus mendengar kabar ini bagaimana bisa sepupunya berbuat seperti ini"

Kyungsoo beranjak dari tempatnya, "Aku penasaran, bagaimana kabar wanita itu"

"Eouh? Kau sudah berapa lama tidak pergi ke kampus?"

"Emm...entahlah aku lupa, tapi aku rasa sudah 1 minggu"

"Apa?"

"Kenapa? Semenjak Baekhyun melaksanakan pernikahannya, aku tak pernah menghubunginya. Aku hanya penasaran kapan wanita itu akan melamar kerja"

"Kau serius ingin mempekerjakannya? Segitunya kau ingin dirinya"

"Entah, otak dan hatiku menyuruh untuk dekat dengannya"

Kyungsoo beranjak dari tempatnya.

"Yak, mau ke mana?" tanya Kai.

"Aku ingin pulang, aku ingin berendam" jawab Kyungsoo sambil berjalan mendekati pintu keluar.

Kai berdiri"Bagaimana kita pergi ke pemandian biasa kita datangi? Kudengar ada wanita segar disana" saran Kai.

Kyungsoo pergi keluar dari ruangannya tanpa mendengar saran temannya tersebut.

"Yak Kyungsoo! Kenapa kau meninggalkanku. Aish sialan" Kai beranjak dari tempatnya dan langsung mengejar Kyungsoo.

****

Carin memutuskan untuk libur bekerja dan menghabiskan waktu bersama Riyan. Kini mereka sedang menonton film bersama dirumahnya.

"Riyan" panggil Carin.

"Ehm?" jawab Riyan menatap Carin disampingnya.

"Bolehkan aku meminta izin?" Carin membenarkan posisinya agar berhadapan dengan Riyan,

" Izin?" tanya Riyan.

"Aku lupa, menceritakan tentang aku diterima diperusahaan ya menurutku seperti industri"

"Bekerja dibagian mana, kak?"

"Entahlah, orang itu mengatakan kalau aku akan menjadi Asisten pribadinya"

"Kalau jadi asisten, berarti?" Potong Riyan.

"Maksudmu?"

"Menginap gitu?" Bingung Riyan.

"Tidaklah, ngaco. Aku akan tetap disini bersamamu"

"Awww itu sangat manis kak" Riyan memeluk Carin.

Carin membalas pelukan tersebut, "kakak janji, kakak selalu bersama Riyan. Kakak akan bekerja keras agar kita pulang ke Indonesia. Bertemu Nenek"

Riyan melepaskan pelukannya, "Kakak serius?" Carin mengangguk.

Riyan berdiri, "Asiiiikkkkk, eh tunggu" Riyan kembali duduk.

"Bagaimana dengan kuliahku?"

Carin menjitak jidad adiknya, "Setelah lulus nanti, kita akan pulanglah..Kamu kira ngumpulin uang gampang apa"

Riyan hanya tertawa renyah, "maaf, aku terlalu semangat, kak"

Melihat Riyan gembira membuat hati Carin tersentuh. Carin bersyukur yang ia alami. Ia mendapatkan pekerjaan yang sangat menguntungkan dan membuat adik semata wayangnya kembali bahagia setelah Ayah Ibunya telah tiada.

 Ia mendapatkan pekerjaan yang sangat menguntungkan dan membuat adik semata wayangnya kembali bahagia setelah Ayah Ibunya telah tiada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada pertanyaan?
Jangan lupa vote guyssss

The Nerd is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang