CHAPTER 19

470 39 0
                                    

Carin yang sibuk mengelap meja bekas pengunjung, tiba-tiba terpanggil. Kini jam sudah menunjuk jam 5 sore

"Carin-ah" panggil Hanbin yang baru masuk.

Carin menengok ke arah suara tersebut, "Ne Seonbaenim"

"Bukankah kau hari ini libur?" tanya Hanbin.

"Ne Seonbaenim, tapi aku merasa bosan saja"

Carin telah menyelesaikan pekerjaannya lalu kembali masuk ke dalam 'Ruang Khusus Karyawan'. Namun langkahnya terhenti saat.

"Eoh, bukankah hari ini kau Ulang Tahun?"

Carin membalikkan badannya lalu terdiam. Ia teringat perkataan Adiknya. Carin sadar ternyata tujuan Riyan memintanya libur untuk merayakan hari lahirnya.

"Carin-ah?" ucap Hanbin membuyarkan lamunan Carin.

"Ah, iya Seonbaenim. Aku lupa"

"Heol, segitunya kau sibuk sampai kau lupa hari lahirmu. Saengil Chukkae, Carin-ah" ucap Hanbin di akhiri selamat.

"Ghamsamidha Seonbaenim. Bolehkah aku pulang terlebih dahulu?"

"Ah tentu"

Mendapat jawaban dari Hanbin, Carin segera masuk ke dalam ruangan tersebut lalu dengan cepat keluar dengan membawa tas nya menuju rumahnya.
Carin berlari kencang menuju Halte. Beruntungnya, setelah ia sampai di Halte ada sebuah Bus telah berhenti seolah menunggunya, segera Carin menaiki Bus tersebut.
Tanpa menunggu lama Bus kembali berjalan menuju Halte selanjutnya.

Kini Bus yang Carin tumpangi telah berhenti di Halte dekat rumahnya. Segera Carin turun dan berlari menuju Rumahnya. Setelah sampai rumahnya, Carin segera memutar Klop pintunya.

"Riri?" Kaget Carin.

Terlihat Riri dan Riyan beserta temannya menyiapkan makan.

"Heol, kenapa kau terlalu cepat kembali. Kemarilah" Riri menuntun Carin menuju meja makan yang telah dipenuhi makanan dan kue Ulang Tahun.

"Kakak" sapa ceria Riyan.

Riyan mendekati Kakaknya lalu memeluknya.

"Selamat Ulang tahun, kak. Ya aku tahu kau sibuk bekerja sampai-sampai kau menolak ajakanku ke taman bermain" ucap Riyan sambil melepas pelukannya.

"Maaaf, Riyan" mengelus wajah Adiknya.

Mata Carin mulai meneteskan air mata.

"Hei Carin, sudah, tidak apa-apa..." ucap Riri sambil mengelus punggung Carin.

"Aku harus mengatakan apa untuk ini. Ini pasti merepotkan waktu kalian"

"Tidak apa-apa, Kak. Kita adalah keluarga." timpal Farel, Teman Riyan sambil tersenyum.

"Sudah-sudah mari kita mulai acaranya" ajak Riri.

Semua menyetujui lalu memulai menanyikan lagu di akhir tiup lilin oleh Carin. Terlihat wajah Carin bersinar bahagia, ini merupakan kenangan yang tak akan ia lupakan.

Benar kata teman adik Carin, Mereka adalah keluarga Carin.

***

Terima kasih yang setia membaca story-ku.
Jangan lupa mengikuti ig dan wattpadku ya
@its_kimyounghwa

Jangan lupa mengikuti ig dan wattpadku ya@its_kimyounghwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Nerd is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang