CHAPTER 10

835 63 0
                                    

Sosok anak manusia yang manis nan tampan itu duduk sendirian di Taman Mansion milik Bosnya sekaligus Temannya.

"Akhirnya..." ucap Baekhyun yang menggeliat badannya.

Baekhyun telah menyelesaikan skripsi-nya, bukan melainkan skripsi Tuannya, Kyungsoo. Kai datang membawa bingkisan Makanan dan Minuman lalu menaruhnya di meja.

"Selesai?" tanya Kai yang duduk di samping Baekhyun.

"Sudah dong..Baekhyun gitu.."

Kyungsoo datang menghampiri temannya yang duduk di taman Mansion-nya.

"Bagaimana, Baek? Kau sudah menyelesaikannya?" ucap Kyungsoo.

"Tentu saja. Tapi, jika nanti Dosen pembimbingmu bertanya, bagaimana? Kau bisa menjawabnya? Sedangkan Skripsi ini yang buat Aku" ucap Baekhyun sambil meminum Jus-nya.

"Hey Baekhyun, kau tak perlu khawatir. Kyungsoo bisa mengatasinya. Bukan begitu Tuan?" Ucap Kai sambil melipat kedua tangannya.

"Ck! Mana yang aku tak bisa? Semua bisa aku lakukan" remeh Kyungsoo.

"Heol..terlalu percaya diri" ucap Baekhyun. "Lebih baik aku pulang, yeojachingu pasti menungguku"

Kai berhenti menyedot minumannya, "Siapa?"

"Kau tak tahu, Kai? Dia sedang berpacaran dengan Sekertarisku." ucap Kyungsoo sibuk mengecek Skripsinya.

"Jinjja? Wah..kau terkalahkan, Kyungsoo"

Kyungsoo berhenti dengan aktivitasnya, "Maksudmu" Menutup Laptopnya "Hey! Aku sibuk, kau tahu!" Menaruh laptopnya dimeja.

"Benarkah? Atau jangan-jangan..." ucap Baekhyun.

"Kau homo?!" ucap bersamaan Kai dan Baekhyun lalu melihat kearah Kyungsoo.

"Aish Jinjja!! Ya!!" Sergah Kyungsoo.

"Hahah aku hanya bercanda, haha" terkekeh Kai.

"Kenapa kau tak coba saja pacaran dengan anak temanmu" ucap Baekhyun sambil memakan Snack.

"Siapa? Maksudmu Mr. Hery? Michi"

"Wae?  Dia cantik dan berbadan hot. Pasti dia pintar dan liar di ranjang, seperti incaranmu" ucap Baekhyun diakhiri tawa renyah.

"Ck! Dia wanita bodoh dan Matre. Bisa-bisa seketika Aku gila hidup dengannya"

Kai dan Baekhyun tertawa, "Lalu kau akan membujang sampai kapan? Ha?" ucap Kai.

"Akhir-akhir ini aku senang menatap seorang Gadis di kampusku"

"Euh Gadis? Sejak kapan kau senang menatap Gadis itu?" ucap Kai yang menyenderkan badannya dikursi.

"Sejak aku pertama kali masuk kampus. Penampilannya berbeda dari yang lain"

"Seperti apa? Coba kau deskripsikan penampilannya" timpal Baekhyun.

"Hhmm dia penampilannya seperti wanita tomboy, wajahnya manis dan memiliki bibir berwarna cerry, tapi wajahnya benar-benar wajah seperti asia" deskripsi Kyungsoo.

"Kau tahu siapa namanya?" Baekhyun menegukkan minumannya.

"Ya jelaslah aku tahu, namanya Carin"

Baekhyun tersedak, "Jangan bilang wanita uhuk..CaffeShop itu?" Kai membantu menepuk pundak Baekhyun.

Kyungsoo langsung melihat Baekhyun, "Dari mana kau tahu kalau wanita Caffe itu bernama Carin?"

"Jelas-jelas yang kau deskripsikan perisi dengan wanita itu dan nama yang kau sebut persis dengan Nametag nya"

"Jadi, sampai mana kau mendekatinya?" tanya Kai.

"Dia tidak tahu kalau aku teman kampusnya, yang ia tahu aku hanyalah sosok Dion anak nerd  kampus. Bagaimana kalian bantu cari informasi tentangnya?" ucap Kyungsoo.

"Jika aku membantumu, hadiah apa yang kau berikan untukku?" tanya Baekhyun.

"Aku akan membantu biaya pernikahanmu dengan uang Sahamku" jawab Kyungsoo.

"Hey Dude, Kau melupakanku. Bagaimana denganku? Baekhyun tidak akan berhasil jika aku tidak membantunya" remeh Kai.

"Aish percaya diri sekali"

"Ya aku akan membantukanmu mendekatkan Penyanyi cantik yang kau idolakan itu"

"Maksudmu Jennie BlackPink? JINJJA??" ucap Kai yang tak percaya.

"Yap, bagaimana? Kalian akan membantuku?" ucap Kyungsoo.

"Aku Setuju" ucap bersamaan Kai dan Baekhyun.

"Baik. Esok pagi, informasi itu sudah ada di tanganku"

"Baik" ucap bersamaan Kai dan Baekhyun.

"Akhirnya aku bisa dekat dengan Idolaku" girang Kai.

Mereka kembali melanjutkan bincangan mereka.

.
.

Berbeda dengan Carin, bukannya malam ini ia rehat seperti orang pada umumnya melainkan kerja PartTime. Banyak sekali tanggungan hidup yang kini di alihkan oleh Ayahnya untuk Carin. Ayahnya meninggal pasca penyakit yang terjangkit di tubuh beliau, sedangkan Ibunya meninggal pasca melahirkan adiknya, Riyan.

Kini Carin telah menyelesaikan perkerjaannya, ia berjalan tergotai bagai Zombie. Saat sampai pintu depan rumahnya, ia menegakkan badannya dan menarik nafas lalu membuang napas dengan pelan seolah-olah ia baik-baik saja di depan adiknya.

Beruntung mereka mendapatkan Beasiswa jadi beban hidup mereka hanyalah bertahan hidup.

"Nonna pulang.." Carin berjalan menuju kamar Adik laki-lakinya tersebut.

Dengan pelan-pelan ia membuka klop pintu dan melihat adiknya yang kini sudah terlelap dari tidurnya. Carin kembali menutup kamar adiknya tersebut dengan pelan lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Setelah Carin masuk ke dalam kamarnya, ia langsung menaruh tasnya di meja belajar lalu menarik kursi belajarnya. Carin membuka lemari kecil di mejanya lalu meraih sebuah kumpulan kertas yang berisi perihal tentang piutang-hutang mendiang kedua orang tuanya.

"Kapan ya hutang Appa selesai, banyak sekali bunga-bunga hutang nya. Bagaimana dengan biaya kehidupan Riyan ke depan. Ya Tuhan, tolonglah hambamu ini"

Carin menaruh semua kertas-kertas tentang hutang yang menyelimuti keluarga kecilnya lalu meraih sebuah bingkai foto yang terjelas foto kedua orang tuannya dengan dirinya. Carin meraba bingkai foto tersebut lalu tersenyum.

"Eomma, Carin kangen Eomma. Appa, Carin kangen Appa. Eomma, Riyan banyak sekali prestasi yang ia dapat. Kalian banggakan? Begitupun dengan Carin. Carin janji akan selalu menjaga Riyan"

Carin beranjak dari tempatnya menuju kasurnya lalu merebahkan badannya. Tanpa membutuh waktu yang lama, Carin tertidur lelap.

 Tanpa membutuh waktu yang lama, Carin tertidur lelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan Lupa tinggalkan jejak.....
Follow ig-ku @slsek_

The Nerd is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang