"Jun!"
Bola basket yang melayang ke arahnya pun dengan sigap ia terima, dalam sekejap mempercepat gerak kakinya menghindari blokade tim lawan yang mencoba mengambil alih giringan bola yang ia kuasai. Para gadis di luar lapangan kontan menyerukan teriakan yang tak bosan menjeritkan namanya, yang kemudian semakin kencang menggema tak karuan ketika Jun mulai melayangkan tubuh atletisnya untuk menembak bola dengan teknik yang sempurna.
"Nice shoot!"
Jun terengah, mengusap peluh di kening dengan punggung tangan kiri, menoleh ke arah gerombol para siswi yang memekik setelah ia kembali mencetak skor. Lalu ia tersenyum dan melambaikan tangannya, dengan arah pandangan yang hanya tertuju pada Minghao yang kini duduk di kursi paling atas sambil melambaikan kedua tangan tinggi-tinggi.
"Mau barbeque malam ini?" Doyeon melemparkan botol air mineral padanya, mengikuti Jun untuk duduk di sisi lapangan sembari menyapu keringat di wajah dan lehernya dengan face towel.
"Dengan anak-anak?" Alih-alih melepas dahaga, Jun menumpahkan air itu untuk membasahi rambutnya.
"Ya. Di tempat seperti biasa."
"Oke." Jun mengangguk. "Kebetulan aku ingin minum."
.
Wonwoo mengaduk bekal makan siangnya tak berselera, dengan arah mata tak berpaling dari Mingyu yang sedang mengangkat tas ke pundaknya lalu berjalan beriringan dengan pak kepala sekolah keluar kelas. Ia mendengus kesal.
"Gendut botak."
Kemunculan si kepala sekolah yang mendadak menyeret Mingyu untuk mengikuti suatu forum penting di luar sekolah, lantas membuat Wonwoo tak hentinya menggerutu. Ia dengan Mingyu sudah menyiapkan plan ini itu untuk seharian penuh dan tiba-tiba saja pak kepala sekolah datang merusak semuanya.
Wonwoo menutup tempat bekalnya kembal. Mengutak-atik ponsel dengan bosan, lalu menghentikan jemari pada layar yang memperlihatkan deretan panggilan tak terjawab dari Jun tadi malam. Ia menggigit bibir bawahnya, menatap layar ponselnya cukup lama.
Dan setelahnya memutuskan untuk menelpon pria itu setelah menarik napas panjang.
"Halo?"
"Jun—" Wonwoo mengernyit. Pria di seberang telepon tidak terdengar seperti Jun. "Dimana Jun?"
"Oh... Maaf, Jun meninggalkan ponselnya di kelas. Dia baru saja ke kantin untuk makan siang."
"Terima kasih." Wonwoo memutuskan sambungan. Kemudian beranjak, meninggalkan kotak makan siangnya keluar kelas.
Kerenggangan hubungannya dengan Jun membuatnya seakan tak menjalin status apapun dengan pria itu sama sekali. Semua ini termasuk salahnya, batin Wonwoo mengakui itu. Ia bahkan mengelilingi food court bersama Mingyu semalam tanpa menghiraukan ponsel dalam tasnya yang terus berdering. Tetapi itu bukan hal yang paling fatal, mengingat ia sudah dua kali berciuman dengan Mingyu di belakang kekasihnya itu.
Terdengar egois, namun, Wonwoo berharap Jun tak melakukan hal yang sama.
.
"Kucingmu belum kembali?"
Jun menggeleng. "Dia memang suka lari dari rumah. Tapi tak biasanya sampai berhari-hari."
Minghao menggumam menanggapinya, mengunyah daging di mulutnya lalu mengacungkan sumpit. "Kau tahu? Lulu mungkin bosan karena tidak ada teman bermain di rumah. Sementara kau selalu bepergian."
"Aku bahkan membeli satu kucing lagi untuk menemaninya. Atau mungkin itu yang membuatnya tak senang?"
"Betina?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stray Cat • meanie gs
FanfictionMempesona, memikat, bergelimang uang. Sayangnya Wonwoo hanyalah kucing liar yang naif, agresif, dan mampu melukai siapapun kapan saja. Tetapi pemuda itu datang dengan pandangan hangat, menjinakkannya secara perlahan. 📆Apr 3, 2018