03

575 69 8
                                    

Disc@MK
Warning@typo,occ dll




Terkadang karena sebuah kesalahan hal baik mengenai kita akan hilang. Yang terlihat belum tentu benar dan yang benar masilah ambigu.

.
.
.

Hinata kembali menata dirinya. Melihat penampilannya sekali lagi, rencananya hari ini dirinya akan pergi menemui Sasuke direstoran.

Memakai rok gaun berwarna putih motif bunga kecil berwarna lavender serta rambut di kepang rendah. Tidak lupa memoleskan lipglos. Riasan sederhana mampu membuat Hinata jauh lebih manis dan sangat cantik.

Sebelum pergi, Hinata memegangi dadanya. Berdebar dan rasanya ingin meledak. Semoga Gaara mau menerimanya dan sahabat-sahabatnya Sudi memadukannya. Hinata mengangguk mantap. Menyambar kunci mobilnya, Hinata melangkah pergi.

Jalanan nampak ramai saat jam makan siang, dan Hinata masih betah menganggur tanpa berminat melakukan pekerjaan. Untuk saat ini Hinata hanya ingin mendapat maaf dari sahabatnya.

Restoran tempat berkumpul dan Sasuke sudah menunggunya di sana. Bersama sahabat-sahabatnya tentu saja. Sasuke sendiri sudah terbiasa mendapat tatapan menyudutkan atau kata peras. Hal terpenting adalah Hinata tidak membenci para sahabatnya.

Sepuluh menit Hinata telah sampai, memarkirkan mobilnya dan berjalan pelan masuk ke dalam restoran. Hinata menatap kembali jantungnya. Selangkah demi selangkah dan Hinata bisa mendengar suara tawa Sakura dan Ino bahkan Naruto dengan keceriaannya. Hinata semakin mendekat dan hal pertama yang dilihatnya adalah Gaara yang merangkul mesra seorang gadis bersurai coklat.

Pandangan Gaara dan Hinata bertemu, Gaara menatap datar Hinata . Yang lainnya menyadari dan melirik ke arah dirinya. Mereka semua diam tanpa berkata. Hening dan Hinata tidak tahu harus berbuat apa. Sedetik kemudian Gaara mencium bibir merah Matsuri diiringi siulan dan jeritan Sakura serta Ino.

Adegan itu sukses membuat Hinata menangis. Tangannya menyentuh dadanya yang sesak. Sasuke memejamkan onix nya. Merasakan rasa sakit yang Hinata alami. Sasuke berjalan mendekat. Memeluk Hinata menyalurkan kekuatan baru untuk gadis itu.

Gaara melepas ciumannya dan menatap sepasang manusia yang paling dibencinya. Berdecak kesal dan pergi menjauh.

.
.
.

Hinata duduk bersila memandang bintang malam. Suara ombak menjadi musik pengiringnya.

"Aku tidak tahu jika Gaara dan Matsuri telah berhubungan Hinata". Sasuke menyerahkan teh hangat pada Hinata.

Hinata mengangguk dan menerima teh hangat yang dibawa Sasuke.

"Mungkin ini yang terbaik, kau tahu tidak ada hati yang benar -benar membaik saat kau meremukkannya begitu dalam Sasuke". Hinata meminum teh hangat pemberian Sasuke.

"Jika itu bisa meredamkan amarahnya aku menerimanya, kesalahan tetaplah kesalahan dan kebaikan akan tertutup,itu sudah seharusnya". Hinata tersenyum menyakinkan.

Sasuke mengelus suaraku panjang Hinata. "Aku bisa memegangnya lagi sekarang". Hinata terkekeh mendengar ucapan Sasuke.

"Aku berjuang agar menumbuhkan ya lagi dan kenapa setelah dia tumbuh aku masih menemui serangkaian test, aku benar-benar kesal". Hinata merengut.

Sasuke terkekeh. "Semoga kau baik-baik saja". Sasuke tersenyum dan merangkul pundak Hinata.

.
.
.

Gaara masih kacau bahkan saat waktu telah berlalu, Hinata masih menjadi gadis dicintainya. Gaara bersedih dan bangun dari tidurnya. Memakai pakaiannya,meninggalkan gadis yang masih terlelap dalam mimpi .

Melajukan mobilnya kencang, Pria itu tidak peduli dengan suara klakson. Gaara hanya perlu menemui Hinata, menurunkan egonya adalah satu-satunya cara.

Hatinya kembali patah saat Sasuke mencium kening Hinata. Bahkan Gaara dapat melihat jas Sasuke terdampar rapi di pundak Hinata. Tanpa menunggu penjelasan Gaara melajukan mobilnya menuju ke arah Sasuke dan Hinata.

Sasuke dan Hinata merasa kesal dengan kelakuan Mobil merah yang sengaja menyerempet keduanya. Hinata berdecak kesal dan Sasuke memandang datar. Sasuke hafal dengan pemilik mobil itu. Diam-diam Sasuke tersenyum.

"Masuklah Hinata, ini sudah malam ". Hinata mengangguk.

"Oh dan satu lagi sampaikan salam ku padanya ya ". Sasuke mengelingkan matanya sebelah dan Hinata mengangguk.

"Dasar pantat ayam". Hinata segera menutup gerbang rumahnya sebelum Sasuke mengacak-acak rambutnya.







.TBC

Lovely girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang