05

427 55 3
                                    

Terkadang cinta harus menerima namun kenyataan semua akan berakhir dalam lingkup takdir.











Warning@typo,occ dll
Pair@Gaahina





"Kau akan tetap pergi". Gaara memegangi lengan kekasihnya. Pemuda bersurai merah itu menatap sendu kekasihnya,Hinata Hyuuga.

Hinata menatap datar wajah kekasih yang selalu menempati tahta tertinggi dihatinya. "Tentu saja". Ucap dingin Hinata." Pergilah dari hidupku Sabaku, aku tidak pernah mencintaimu". Ucap dingin Hinata.

"Tidak Hinata, kau mencintaiku Hinata". Gaara bersimpuh memegangi telapak tangan mungil gadisnya. "Aku sangat mencintaimu". Gaara menciumi telapak tangan mulus kekasihnya .

Tidak berapa lama Temari, Ino dan Sakura datang. Naruto, Shikamaru menyusul setelahnya. Mereka saling pandang seolah meminta penjelasan.

Hinata menatap sahabat-sahabatnya datar setelahnya kembali menatap Gaara yanh masih bersimpuh.

"Aku mohon Hinata, bukankah kita sangat bahagia". Gaara terlihat sangat putus asa.

Kheh

Cih

Umpatan yang tidak pernah terucap di mulut manis Hinata Hyuuga terdengat jelas di pendengaran para sahabatnya dan kekasihnya Gaara Sabaku.

"Hanya kau yang bahagia Sabaku, bahkan aku tidak menikmatinya sama sekali,bukankah dulu kau memaksaku mencintaimu". Hinata melepas kasar tautan Gaara.

"Meski kau menangis darah aku akan tetap tinggal disana, bahkan menetap bila perlu menikah disana dan tidak kembali lagi". Hinata melangkah tanpa ragu.

"Siapa dia" . Ucapan Gaara setengah berteriak membuat langkah Hinata terhenti. Tidak jauh terlihat Sasuke diambang pintu. Hinata dan Sasuke saling mengangguk. Tanpa menoleh Hinata melangkah kembali, Gaara terluka teramat dalam. Berhenti diambang pintu Hinata menarik tengkuk Sasuke menempelkan benda kenyal keduanya dan melepas sebentar. Kecupan singkat keduanya disaksikan oleh sahabat dan Gaara. Mereka sangan shock bahkam Gaara berdiam tanpa berkedip.

"Kau bertanya kan". Hinata menunjuk Gaara sinis. "Aku sangat mencintai Sasuke,dialah pria yang kuncintai". Hinata merasakan sembilu luar biasa mengucapkan kalimat laknat tampa dosa. Hinata sangat dahsyat biarlah luka ini dirinya tanggung. Hinata melangkah pergi, Sasuke membungkuk meminta maaf. "Maaf Gaara, kami sangat mencintai". Sasuke pergi setelah mengucapkan kalimat tersebut, bahkan Gaara lemas tidak berdaya. Sahabat Hinata pun sama, sama menyakitkan. Barulah Karin keluar menahan tangis,dirinya datang terakhir namun setengah kalimat Hinata membuatnya merasa sakit hati.

Hinata memandangi bintang malam. Sepi terasa saat kata menyakitkan dilontarkan untuk kekasih hatinya. Hinata menyadarinya jika ucapannya akan berbuah seperti luka yang ditorehkan.

"Masih disini". Hiasi menghanpiri putri tercintanya.

"Tousan". Hinata tersenyum melihat kedatangan ayahnya. "Bagaimana kabar tousan" . Tidak lupa Hinata masih memasang wajah ceria.

Hiasi mendekap putrinya erat seolah mengerti bahwa putrinya membutuhkan dukungan. "Menangislah nak". Hiasi mengerti bahwa putrinya berusaha menutupi luka hatinya.

Hiks

Hiks

Hiks

Tangisan sendu terdengar ditelinga Hiasi, kepala keluarga Hyuuga. Hiasi mengelus surai indigo putrinya sedih. "Tidak apa nak, mungkin dia bukan takdirmu". Hiasi memejamkan manik serupa putrinya,menyalurkan sebuah kehangatan bagi Hinata. Hiasi merasakan bahwa putrinya mengangguk. Hiasi masih mengelus surai indigo putrinya, tidak pernah lelah dan tidak akan mengeluh, cukup lama Hiasi bersabar ingin menyentuh surai panjang putrinya.

Lovely girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang