"I'll protect you
I'll make you smile as much as you cried"
- Just For You***
“Yeoboseyo, ah eomma.. wae?”
“Wae? Aku hanya ingin mendengar suara anakku. Bagaimana kabarmu? Apa kau makan dengan baik?”
“Ne, eomma.”
“Baguslah. Yaa rapikan rambutmu Hanbin-ah. Eomma lebih suka rambut pendekmu.”
“Aku akan memotongnya tapi tidak sekarang. Apa hari ini Hanbyul di rumah? Aku akan berkunjung.”
“Jinjja-yo? Datanglah, dia sudah merindukanmu.”
“Arraseo, akan ku tutup-”
Pria Kim yang duduk di depan layar monitornya itu terdiam, mengamati gadis cantik di sampingnya. Nampak tak acuh karena sibuk mengusap layar ponselnya sambil sesekali terkekeh geli saat menemukan sesuatu yang lucu.
Hanbin menghela nafas berharap gadis itu tertarik untuk menatap mukanya yang kesal karena tak dipedulikan. “Yaa-”
Jennie masih tak merespon. Ia justru bersenandung, sama sekali tak terganggu dengan suara ketukan di meja yang Hanbin buat dengan jari-jarinya.
“Aku akan pulang ke rumah,” ujar Hanbin datar sambil merampas benda persegi panjang itu dari genggaman Jennie.
“Kembalikan ponselku!” rengek Jennie dengan bibir mengerucut kesal. Sementara yang di tatap hanya memutar bola matanya malas.
“Kau mengacuhkanku, J.” cibir Hanbin.
“Aku hanya sedang melihat-lihat SNS, chagi..”
Hanbin sedikit tersipu mendengar ucapan Jennie, bahkan mulutnya bersikeras menahan senyum.
Ditambah wajah manis Jennie yang sedang berusaha merayunya membuat Hanbin benar-benar mengeraskan hatinya agar tak luluh begitu saja.
“Dengarkan aku lalu aku akan mengembalikan ponselmu.”
Jennie mendengus kesal lalu memperbaiki posisi duduknya, bersiap mendengarkan kekasihnya yang sedang merajuk karena tak dihiraukan. “Wae?”
“Aku akan pulang ke rumah hari ini,”
“Lalu?”
Dering ponsel Hanbin menginterupsi keduanya.
“Yeoboseyo?”
“Eomma lupa menanyakan sesuatu Hanbin-ah..”
“Ada apa, Eomma?”
“Bagaimana kabar calon menantu eomma?”
“Berhenti memanggilnya seperti itu, eomma.” Hanbin lagi-lagi menghela nafas, jemarinya bergerak menyentuh loudspeaker agar Jennie bisa mendengar.
“Aku sedang bersamanya.”
“Oh benarkah? Wah, annyeong Jennie-ya..”
“Omo, eommonim? Annyeonghaseyo eommonim. Lama tidak bertemu.” jawab Jennie sedikit terkejut mendengar suara ibu Hanbin.
“Bagaimana kabarmu? Kau makan dengan baik ‘kan?”
“Tentu eomma, dia makan dengan sangat baik lalu menggerutu karena berat badannya naik drastis.” ujar Hanbin bernada mencibir.
Sedetik kemudian ia meringis kesakitan setelah menerima cubitan kecil di pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor [ Jenbin ]
FanfictionSemuanya baik-baik saja hingga satu foto berhasil mengabadikan momen keduanya dan membawa masalah besar untuk hubungan mereka. [ Hari ini, tepat pada tanggal 1 Januari, Kim Hanbin dan Kim Jennie dikabarkan tengah menjalin hubungan asmara! ] [B.I dan...