Chapter 12

1K 136 14
                                    

"And yet again, you yell at me to go away."
- Apology

***

Kini tinggal Jennie dan Hanbin di ruang petemuan. Keduanya terdiam nampak ragu untuk memulai topik pembicaraan. Hanbin memilih untuk mengamati gadisnya yang sedari tadi tertunduk. Mata gadis itu sembab, apa dia menangis lagi?

“Jennie-ya aku..”

“Hanbin-ah, boleh beri aku waktu untuk berpikir?”

Tubuh Hanbin mematung, mungkin Jennie salah bicara. Ia berusaha menggenggam tangan gadis itu namun ditepis oleh sang empunya.

“Apa yang kau bicarakan?”

Jennie perlahan mengangkat wajahnya, tanpa ekspresi. Cukup untuk membuat Hanbin berpikir apa ia melakukan kesalahan? Bukankah semuanya baik-baik saja saat mereka keluar dari ruangan Yang Hyunsuk? Netra gadis itu memandangnya lekat. Tatapan lelah dan jelas ia terluka, Hanbin bisa melihatnya.

“Maafkan aku.”

Jennie berdiri lalu melangkah pergi meninggalkan Hanbin sendirian dengan segala pikiran negatif yang tidak mampu ditepisnya. Jennie berusaha terus melangkah meskipun hatinya perih meninggalkan pria yang ia cintai begitu saja. Benaknya bertanya-tanya, apakah keputusan yang ia buat sudah benar?

Jennie butuh waktu untuk menata ulang segalanya. Akan ia pastikan semuanya baik-baik saja lalu ia akan berlari kembali ke pelukan Hanbin. Ya, Jennie hanya butuh waktu.

Hanbin menatap kepergian gadisnya itu dengan tatapan lelah. Helaan nafas berat tak sengaja keluar dari mulutnya. Hanbin mengusap wajahnya kasar lalu ikut beranjak meninggalkan ruangan yang menjadi saksi bisu tentang kisah mereka.

Lalu apa lagi sekarang?

***

[ BREAKING NEWS : YG Entertaintment telah memberikan pernyataan resmi terkait rumor kencan B.I iKON dan Jennie Blackpink!

“Setelah melakukan perundingan dengan kedua artis kami, memang benar mereka telah bertemu dengan perasaan yang baik satu sama lain. Namun hal itu tidak akan mempengaruhi profesionalitas mereka sebagai publik figur.”
– YG Entertainment ]

Hanbin menghela nafas membaca artikel yang menyebut namanya itu. Rupanya para pers sudah menerima kabar itu dan akan segera menyebarkannya pada publik. Hari mulai petang dan Hanbin diminta untuk tidak mengaktifkan ponselnya. Ia cemas, bagaimana respon para penggemarnya. Dan tentang sikap dingin yang Jennie tunjukkan di ruang pertemuan tadi, apa Hanbin masih harus berpikir semua akan baik-baik saja.

Yaa apa yang kau pikirkan?” suara serak Bobby mengaburkan lamunan Hanbin. Hyung kesayangannya itu memindahkan beberapa kaleng bir ke atas meja lalu duduk di samping Hanbin.

“Jennie.. iKONIC.. Kalian.. Ah entahlah hyung aku lelah.”

Hanbin menyandarkan tubuhnya pada sofa lalu menutup matanya. Meskipun ia sudah berusaha menyiapkan diri kalau-kalau hari ini datang, rasanya tetap saja berat. Bobby tersenyum lalu menepuk pundak Hanbin,

“Yaa mengapa kau mencemaskan iKONIC? Mereka akan mendukung kita tak peduli seberat apapun masalahnya. Karena itu aku mencintai mereka.”

“Justru karena itu hyung, aku merasa aku telah mengecewakan mereka. Aish jinjja kenapa aku selalu membuat orang-orang kecewa.” kata Hanbin sambil bergerak meraih kaleng bir lalu meneguknya cepat. Perasaan bersalah itu kian menghinggapi dirinya.

“Dengar Hanbin-ah, iKONIC sudah dewasa. Mereka tidak akan membencimu hanya karena skandal kencanmu ini. Ingat siapa yang paling bersemangat menjodohkanmu dengan Dahyun? Yaa mereka bahkan mengatakan kau ini butuh seseorang agar tidak kesepian. Kau lihat ‘kan betapa kita bisa mempercayai mereka?”

Petrichor [ Jenbin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang