Chapter 8

1.1K 173 13
                                    

"I only need to have you. There's no forever, for people that aren't us."
- Only You

***

Kaki Hanbin melangkah pergi meninggalkan pintu dorm Blackpink yang baru saja tertutup, sesaat setelah Jennie masuk. Tak ada siapapun di sini, hanya suara langkahnya yang menggema di lorong menandakan bahwa semua orang sedang sibuk dengan kegiatan malam mereka.

Hanbin berjalan santai sambil beberapa kali bersenandung kecil, suasana hatinya sedang sangat baik hari ini setelah pergi ke rumah orang tuanya bersama dengan orang yang istimewa. Otaknya seperti tak lelah memutar ulang ingatan akan kejadian tadi.

Beberapa kali Hanbin menyapa petugas kebersihan yang tak sengaja lewat. Senyuman di wajahnya tak memudar sampai ia berada di lift. Merasakan sebuah getaran di ponselnya lalu mengangkatnya tanpa melihat nama yang tertera.

Yeoboseyo?” Dari nada suaranya pun orang di seberang sana tahu pria Kim itu sedang berbahagia.

“Hyung, Sajangnim di sini.”

“Apa yang kau bicarakan, Donghyuk-ah?”

“Datanglah ke ruang latihan sekarang, kau akan tahu segera setelah sampai di sini.”

Tanpa meminta persetujuan, Donghyuk memutus panggilan. Membiarkan Hanbin diam tak bergeming sampai suara lift mengejutkannya.

“Aish, sialan.”

***

Dengan langkah tergesa akhirnya Hanbin berhasil tiba di depan ruang latihan. Ia berhenti sejenak untuk sekedar menghela nafas panjang, berusaha menetralkan pikirannya. Semoga saja hal yang ia takutkan tidak terjadi.

“Silahkan masuk, Kim Hanbin-ssi.”

Suara bariton seseoranglah yang pertama kali Hanbin dengar. Ruangan ini nampak gelap, pencahayaannya remang-remang tanpa nyala lampu utama. Sambil mengikuti bisikan yang Hanbin kenal, ia berjalan masuk.

“Bagaimana makan malammu?”

Detak jantungnya serasa berhenti setelah pandangannya bertemu dengan mata tajam pria paruh baya dengan topi hitam. Siapa yang tidak mengenalnya? Pemilik jabatan tertinggi di YG Entertaintment, Yang Hyunsuk Sajangnim.

Suhu ruangan ini serasa lebih dingin dari biasanya. Melihat barisan para orang penting di agensinya membuat Hanbin memilih menundukkan kepala. Mungkin ia bisa bersikap biasa jika saja para member iKON tidak menatapnya serius.

Jika saja ia tadi tidak berdebat panas dengan manajernya perihal mengendarai mobil untuk berkencan dengan Jennie. Tunggu, apa Sajangnim mengetahui hal itu?

“Mengapa kau diam saja? Ekspresimu itu seperti tertangkap basah sedang berkencan dengan seorang gadis.” Yang Hyunsuk Sajangnim tertawa.

Ke enam laki-laki di samping Hanbin sontak terkejut. Memilih untuk tersenyum kecut seraya melirik Hanbin dari ekor mata mereka.

"Kau tamat, Kim Hanbin." batin Hanbin seperti memakinya.

Hanbin meringis, jantungnya terasa mendapat kejutan lagi. Sebisa mungkin ia ikut tertawa meskipun itu hanya tawa canggung, Hanbin berharap Bos Besar YG itu sedang bergurau.

“Aku hanya bercanda, jangan berkencan dahulu. Aku ingin kalian fokus menata karir.”

Akhirnya setelah sekian menit keringat dingin terus mengucur membasahi pelipisnya, Hanbin bisa bernafas lega. Meskipun tak sepenuhnya karena kalimat terakhir Yang Hyunsuk Sajangnim adalah peringatan, ia tak pernah bermain-main dengan ucapannya.

Petrichor [ Jenbin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang