[26/05/2011]
Seobin benar-benar sedang di masa terpuruk, Minggu depan ia harus melakukan Ujian Masuk Perguruan Tinggi sementara Bunda nya meninggal dunia.
Sejak tadi pagi Seobin belum bisa beranjak dari depan makam sang Bunda, Mama sudah membujuk Seobin berkali-kali untuk pulang tapi Seobin selalu menolak
Seobin memang tidak terlihat menangis, namun hatinya menangis, Seobin berusaha tegar berfikir bahwa Tuhan menyayangi Bundanya disana.
"Seobin"
Tidak, Seobin tidak sendiri, Midam menemani Seobin sejak pagi, Bahkan ia rela absen dari kuliahnya hari ini mungkin sampai 3 hari ke depan.
Ini pertama kalinya Midam melihat Yoon Seobin sekelam ini, Bahkan saat Seobin nakal pun, Seobin terkenal dengan sikap semangat nya, Seobin ini bukan Seobin yang Midam kenal.
"Seobin jangan nangis ya" Midam menyenderkan kepalanya pada bahu Seobin.
Ia mengerti Seobin, pasti kekasihnya itu sedang dilanda kesedihan berkali-kali lipat
"Ka, aku gatau harus gimana lagi.. Ayah ga ada disini, Mama harus jaga ade yang masih kecil, Bunda udah ninggalin aku.. Aku ngerasa semangat hidup aku udah ilang" Ucap Seobin, Midam tiba-tiba menarik dagu Seobin kemudian mencium bibir sang kekasih sekejap
"Seobin.. kamu harus percaya sama diri kamu sendiri, masih ada Kakak disini, masih ada keluarga Kakak, masih ada keluarga Wooseok"
Oh iya bicara soal wooseok, Keluarga Wooseok benar-benar memberikan banyak bantuan pada Seobin, semenjak ayah Seobin dipenjara —Karena tindak KDRT— Keluarga Wooseok selalu memberikan biaya bulanan untuk Bunda dan Mama, tapi Seobin tidak, ia bilang ia bisa menghidupi dirinya sendiri dengan kerja part time di salah satu tempat karaoke.
"Ayo dong Seobin semangat lagi, Kan kamu janji bakal nyematin cincin di jari kakak" Lanjut Midam, Seobin kembali tersenyum, ia sangat beruntung dicintai pria semanis ini.
"Ini udah hampir malem, sang"
"Tenang aja jun, kan ada ka Seobin.. Lagian ka Midam harus nyemangatin ka Seobin yang ditinggal ibunya"
Junho dan Eunsang sedang di teras halaman rumah Junho, kebetulan Bundanya Seobin di makamkan di dekat perumahan Junho, jadi setelah melayat, Eunsang mampir dulu ke rumah Junho.
"Kenapa aku harus percaya ama ka Seobin?" ucapan Junho tadi membuat Eunsang percaya bahwa sahabatnya ini sangat protektif pada Midam.
"Ka Seobin itu pacarnya Ka Midam" Jawab Eunsang
"Pacar tuh ga menjamin bisa ngejaga tau ga sang!" Nada Junho tiba-tiba meninggi membuat Eunsang agak ciut
Hening,
"Anak-anak.. nih ada kue coklat sama air jeruk, harus diabisin loh ya, nanti Mommy marah!" Ibu Junho tiba-tiba datang memberikan Eunsang dan Junho air jeruk beserta camilan kecil
"Loh kok diem-dieman?" Tanya Ibu Junho
"Gapapa, Tante" Jawab Eunsang kikuk
"Karamuru kerenarapara jurun?" Keluarga ini memang membiasakan anak-anak mereka dengan Bahasa Goblin sejak dini. hmm aneh tapi unik.
"garapara morom, merendiring morommyri iristiriharat"
Ibu Junho mengusak rambut sang anak kemudian masuk ke dalam rumah
"Junho sayang banget ya sama ka Midam?" Tanya Eunsang mengakhiri sesi keheningan mereka
Tapi Junho tak berkutik, ia memilih memainkan krikil di halaman dengan kakinya
"Junho, jawab eunsang" Lanjut Eunsang membuat Junho menoleh ke arahnya
"Iya, cuma sayang sama ka Midam, Aku ga peduli dia saudara aku atau bukan, dia cewe atau cowo, Junho cuma mau ka Midam"
Faktanya, keluarga Lee dan Cha memang bersaudara, Tantenya Eunsang —Ibu Junho, menikah dengan paman Cha, itulah alasan kenapa Junho dan Eunsang sangat dekat sejak awal masuk SMA.
"Sejak...?" Tanya Eunsang lagi
"Sejak kecil mungkin, sejak Ka Midam ngajak Junho mandi bareng, sejak Ka Midam bilang Junho sama Ka Midam sama soalnya sama-sama punya itu"
Ucap Junho diselingi tawa kecil di akhir kalimat, Eunsang memukul kepala Junho pelan lalu tertawa kecil.
"Junho ga bisa liat orang lain selain ka Midam?" Tanya Eunsang lagi, Junho menggeleng lalu tersenyum
"Kan Junho bilang Junho cuma mau ka Midam, gimanapun caranya, Junho bakal cari jalan buat dapetin ka Midam, seneng deh bisa selangkah lebih deket"
"Junho gausah mikirin Ka Seobin lagi" lanjut Junho seraya menatap langit senja.
Ucapan Junho membuat Eunsang membeku, Eunsang seketika mengingat kejadian 3 hari yang lalu.
"Junho... kalau misalnya hari itu tiba, Eunsang bakal jadi orang yang paling nyesel seumur hidup"
Junho menatap Eunsang, kenapa sahabatnya mendadak seserius ini dan mengungkit kejadian keluarga Cha yang berkunjung ke keluarga Lee 3 hari yang lalu?
Eunsang menengok kearah pintu rumah Junho kemudian ke arah pagar rumah Junho, sepertinya ia memastikan tak ada siapapun yang melihat mereka.
"Eunsang suka sama Junho"
CHU.jundam/junsang?
KAMU SEDANG MEMBACA
my half » seodam ft. junsang
FanficEveryone make a mistake. #2 in pd101 (22 juli 2019)