"Ray ,lo mau cerita apa tadi?" tagih Nika pada Raya yang masih merapikan pakaiannya untuk ditata kembali
"Yang apa?" tanya Raya sambil tidur tergeletak setelah merapikan pakaiannya
"Masa lo lupa sih? yang kejadian lo tadi itu sih" terang Nika yang terduduk disamping Raya
"Kepo aja lo ,udah ah gue mau tidur" jawab Raya"Masih siang juga udah mau tidur aja lo ,bilang aja kalo lo gak mau cerita sama gue huh" jawab Nika dengan cemberut ,dan Raya hanya mengabaikannya saja
"Lo aja yang suka kepo" jawab Raya dengan cuek
"Ih ,gue kan sahabat lo ,masa lo gak terbuka sih" jawabnya tak mau kalah
"Hmmm ,ya ya ya ,serah lo dah" tak lama ia terlellap tidur1 jam
2 jam
3 jam
Dan 4 jam kemudian
"Bangun woi ,bantuin nih cari air ,emang lo gak mau minum?" kejut Nika
"Lagi enak enak tidur juga ,malah dibangunin" ketus Raya sambil mengucek matanya yang masih agak terpejam"Iya lo mah enak tidur ,lha kita kita yang lagi susah susah cari ini itu ,buruan bangun" perintah Nika sembari menarik narik tangan Raya yang masih terlentang tidur
"Iya iya ,bentar 5 menit doang kok" elak Raya
"5 menit nya lo itu sama kayak 1 jam ,buruan ah bangun" omel Nika"Iya iya" kemudian Raya terbangun dari posisi tidur nya
"Gue mau cari air dulu" lanjut Raya
"Mau gue temenin gak? ,udah hampir malam loh" tawar Nika sebagai sahabat yang setia"Gausah ,pasti lo udah capek dari tadi mondar mandir" jawab Raya sembari mengambil tabung air yang akan dia bawa
"Beneran nih? ,tumben lo?" tanya Nika untuk memastikan
"Hmm ,gue bukan anak penakut kali" Rayapun berjalan ke sungai yang tak jauh dari kawasan perkemahan merekaKagak ada setan kali ya...kalo ada mah setannya yang kaget sama gue ,gue sleding ntar kalo ganggu
Gumam Raya sambil memegangi leher belakangnya sembari bergidik ngeri karena keadaan sudah hampir sepi ,tapi masih ada 1 atau 2 orang yang lewat"Eh eh eh ,tempatnya masih jauh gak sih buat ambil air?" tanya nya pada salah satu teman satu angkatan nya
"Gak kok ,tu udah didepan""Oh iya ,sampai juga deh gue"
Ia pun buru buru mengambil air dan memasukkannya ke tabung yang ia pegang
Setelah selesai ia melanjutkan perjalanannya sebelum langit menjadi gelapDitengah perjalanan Raya seperti mendengar percakapan antara seseorang ,ia pun melihat lihat di sekitar ,dan benar ,ternyata ada seseorang yang sedang membicarakan sesuatu ,tak lain adalah Aldo dan Vika
"Aldo ,aku tuh masih sayang sama kamu"
"Tapi gue gak bisa Vik"
Seketika Raya mendengar percakapan antara dua orang yang tak lain adalah Aldo dan Vika yang tak jauh darinyaKemudian Raya bersembunyi di sebuah pohon yang agak besar untuk mendengar pembicaraan keduanya
"Kenapa?"
"Lo gak perlu tau"
"Bisa gak sih kamu kembali kayak dulu lagi?" pinta Vika
"Siapa yang udah merubah sikap kamu? ,dimana kamu yang dulu? ,kamu yang suka main main keluar?" lanjutnya
"Itu adalah masa kelam gue ,dan gue gak mau mengulang hal itu ,dan satu lagi yang harus lo tau! ,lo gak akan bisa lagi milikin gue ,jadi lebuh baik lo gak banyak berharap sama gue ,karena gue udah punya seseorang yang berarti dihidup gue! Jelas?" terang Aldo"Gak! ,yang barusan kamu terangin itu belum jelas bagi aku ," elak Vika
"Apa yang belum jelas lagi?"
"Siapa orang itu!?""Dia RAYA ,puas lo?"
"Raya?"Kemudian Aldo hendak pergi meninggalkan Vika ,tapi dengan cepat Vika menarik kembali tangan Aldo dan langsung memeluk dan kemudian mencium bibir Aldo
Aldo hanya bisa terdiam dan tak berkata apa apaPyak...
Raya menjatuhkan tabung yang berisi air tersebut
Aldo dan Vika langsung menengok ke asal suara tersebut ,mereka melihat Raya yang sedang berdiri di pojok sebuah pohon dengan kaku
Dengan mata yang memerahLalu Raya berjalan meninggalkan Aldo dan Vika yang masih berdiri berhadapan
"Ray~~~~" teriak Aldo yang hendak mengejar kepergian Raya ,namun Vika kembali menarik tangan Aldo dengan kuat
"Lo gak perlu kejar dia" ucap Vika
Namun Aldo langsung melepaskan pegangan tangan Vika dan langsung kembali mengejar Raya lagi"Ray ,dengerin gue dulu" jelas Aldo sembari berteriak karena jaraknya dengan Raya sudah lumayan jauh
Namun kemudian Raya menghentikan langkahnya"Ray" ucap Aldo yang sudah berdiri tepan di belakang Raya
"Apa aku bisa percaya sama kamu?" tanya Raya setelah mendengar pernyataan Aldo tadi"Apa aku bisa percaya sama ucapan kamu tadi?" Lanjutnya
"Kenapa gak bisa Ray" ucap Aldo dengan sungguh sungguh"Karena aku melihat dengan mata kepala ku sendiri ,saat kamu tak melepaskan ciuman Vika ,jadi ucapan kamu tadi itu tertutupi dengan tingkah kamu yang gak bisa teguh sama pendirian kamu" jelas Raya dengan sangat tegas
"Teguh pendirian gimana maksud kamu?" tanya Aldo
"Buktinya kamu bisa berkata jika kamu cinta sama aku ,tapi setelah Vika menciumu ,kamu gak melepaskannya ,apa kamu menikmati? ,dan apa kamu seorang laki laki yang gampang terpikat sama perempuan lain?""Kamu salah paham Ray!" Jelas Aldo sambil memegang tangan Raya ,namun Raya segera melepaskannya
"Tunggu ,Kamu? ,apa artinya kamu udah bisa cinta sama aku?" tanya Aldo karena sedari tadiia tak sadar jika Raya menggunakan kata AKU-KAMU
"Hmmm" jawab Raya sembari mengangguk
Kemudian Aldo langsung memeluk erat tubuh mungil Raya"Maaf kalo aku pernah sakitin hati kamu ya Ray" ucap Aldo
"Hm ,dan maaf juga kalo aku tak pernah bisa buat mengakui perasaan aku sama kamu" jelas RayaKemudian Aldo melepaskan pelukannya dan mendekatkan bibirnya secara perlahan ke arah Raya
"Eh eh eh mau ngapain lo?" tanya Raya sambil memukul pipi Aldo sembari tersenyum
"Mau cium lo lah" jelas Aldo"Gila lo? ,ini kan masih banyak anak anak yang lewat"
"Yaudah deh" tiba tiba Aldo mencium pipi Raya ,sebenarnya ia ingin mencium bibir Raya ,namun karena Raya menolaknya akhirnya ia hanya mencium pipi Raya"Aldo~~~~" teriak Raya sambil mengejar Aldo yang tengah berlari
"Dipipi pun gak papa lah ,yang penting dapet" goda Aldo yang menghentikan lari nya"Iyalah ,pipi aku kan masih suci ,gak kayak bibir lo" cuek Raya
"Ciuman pertama lo kan udah dikasih sama tuh manusia murahan ,gue pasti gak mau lah kalo dikasih yang bekas" lanjut Raya"Lo gak tau?" tanya Aldo yang hendak mengatakan sesuatu
"Tau apa?" tanya Raya dengan polos
"Gue kan pernah cium lo duluan waktu lo masih tidur" lanjut Aldo"Lo mah gak izin dulu" ucap Raya yang terus memukul lengan Aldo sambil berlarian kesana kemari
"Jangan pukul pukul dong ,sakit nih ,lo kan kalo mukul keras banget" keluh Aldo"Masa gitu aja sakit sih ,lebay lo ,laki laki macam apa lo!" ketus Raya
"Gini lo suka sama gue kan?" goda Aldo ,dan seketika pipi Raya memerah
"Gak kok" elak Raya"Eh ,kok manggilnya LO-GUE lagi sih?" protes Aldo
"Terus apa?"
"Mama Papa dong" goda Aldo kembali"Jijik banget deh gue" jawab Raya sambil mengeluarkan ekspresi jijiknya dan terus memukuli Aldo
"Yang lain pada kerja ,yang ini malah berduaan" ketus Nika yang tiba tiba saja lewat didepan mereka
"Siapa yang lagi berduaan ,orang ini bertiga kok ,kan ada lo" elak Raya
"Yaudah yuk Nik cabut aja ,tinggalin tub manusia biar dicolong sama kuntilanak" lanjut Raya dan langsung meninggalkan Aldo
"Yaudah yuk" jawab Nika sembari merangkul pundak Raya"Jahat banget sih lo lo pada!" Ketus Aldo
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Gila
Teen Fiction~Gue Raya .Gue sih gapapa kalo dipaksa nikah diusia sebelia ini. Tapi yang bikin gue gak setuju itu ,calon suami gue alay nya minta ampun Dia sekelas sama gue ,tiap hari kerjaannya itu nge vloooooog mulu gak ada abis abisnya ,sampe budeg tau gak kup...