tuan putri • 1

1.1K 93 16
                                    

Jisung melangkahkan kakinya dengan sangat malas ke arah gerbang sekolah barunya. Dia bukan baru masuk tahun ajaran baru. Tapi dipindahin. Ya, dipindahin akibat nakal nya yang nggak bisa diampuni lagi. Masalah yang membuat dia dipindahkan adalah coret coret tembok di sekolah. Alasannya sih, bosan coret coret di buku mulu.

Koridor sekolah terlihat sepi. Hanya dua kemungkinan. Yang pertama, Jisung kecepetan datang ke sekolah. Atau yang kedua, Jisung ngaret banget kesekolahnya.

Dan yang bener adalah kemungkinan kedua. Saat memasuki kelas X IPS dia bisa melihat seorang guru yang menjelaskan di depan.

"Assalamualaikum pak!" Jisung berseru dan menunduk sedikit. Seluruh kelas terlihat sangat terkejut.

Pak guru yang ada didepan memegang dadanya. Merasa bahwa malapetaka sudah datang.

"Walaikumsalam nak. Kamu... Jisung Hanasan ya? Ayo masuk nak," pak guru tersebut mengayunkan tangannya.

Jisung mengangguk lalu masuk kedalam kelas dan berhenti di depan.

"Perkenalkan nama saya Jisung Hanasan. Panggil aja Jisung atau Hasan," kata Jisung.

"Halo Jisung..."

"Ih lucu banget mukanya,"

"Kayaknya nakal nih orang,"

Beberapa balasan bisa didengar oleh Jisung.

"Oke, sekarang silahkan duduk."

Jisung terdiam dan menaikkan kedua alisnya. "Hm? Dimana pak? Disitu?" lalu menunjuk kursi guru.

Pak guru tertawa pasrah. "Hahaha, tidaklah anak bandel. Disana, yang dibelakang."

Jisung hanya mengangguk lalu berjalan ke arah yang ditunjuk. Dia disambut dengan baik. Begitu pun teman duduknya yang baru.

"Nama lo siapa?" tanya Jisung sambil melepas tasnya.

"Hyunjin," Hyunjin menaikkan kedua alisnya.

"Oh.. salken salken," Jisung mengulurkan tangan lalu diterima Hyunjin.

"Lo dari luar kota atau gimana? Bisa pindah kesini gitu," tanya Hyunjin.

Jisung tertawa sekali. "Gue dikeluarin. Alhasil gue kesini dah."

"Waduh kerad juga," Hyunjin menggeleng geleng.

"Lo ranking berapa di kelas?" tanya Jisung.

"Kebetulan sih, 34 dari 34 siswa," Hyunjin menjawab dengan nada sedikit bangga. Setidaknya masih ada secercah kebanggan.

Jisung menggeleng. "Salah temen duduk gue nih."

Hyunjin dan Jisung sama sama tertawa.

***

"Woy bangun lo. Pak Rudi udah keluar noh," Hyunjin menggerakkan badan Jisung yang sedang tidur. Luar biasa sekali di jam pelajaran pertama sudah tertidur.

Jisung tersentak dan terbangun. "Beneran?" lalu mengucek matanya.

Hyunjin mengangguk.

"Bro kantin yuk," Minho yang duduk di bangku belakang Jisung berdiri dan mengajak Hyunjin.

Hyunjin mengangguk. "Yok lah. San, lo ikut gak?"

Jisung berdiri. "Ayo lah. Lapar gue nih."

Suasana kantin masih begitu sepi saat mereka bertiga sampai. Hanya beberapa orang yang duduk untuk makan. Satu meja yang berisi tiga perempuan yang sedang makan menculik perhatian Jisung. Apalagi yang kalem nya luar biasa lagi nyelipin rambut ke telinga. Jisung langsung klepek.

wise • han - minaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang