bersalah • 4

427 57 2
                                    

Jisung berjalan dengan pelan menuju tempat parkir motor. Engkelnya sudah separuh sembuh dan menurutnya sudah saatnya pulang. Dinaikinya jok motornya. Jisung tidak jadi menyalakan gas motornya ketika melihat Mina dan Bam berjalan bersama lagi. Tapi kali ini beda, Mina bisa melihat Jisung.

Mina menghentikan Bam. "Bentar, gue mau lihat kondisi pasien gue dulu."

Mina berjalan mendekati Jisung. "Engkel mu sudah sembuh? Cepet banget."

Jisung menggeleng. "Mungkin belum. Tapi udah mau malam."

Mina mengangguk menatap kaki Jisung. "Hati hati dijalan."

"Kalo ga hati hati emangnya kenapa?" tanya Jisung.

Mina menatap Jisung. "Kecelakaan mungkin."

"Kalo kecelakaan kenapa?"

Mina mengerutkan dahi. "Masuk rumah sakit. Terus dirawat."

"Dirawat sama siapa?" Jisung memegang spion motornya.

"Sama... dokterlah!" Mina tertawa bingung.

"Kalo saya mau dirawat sama Kak Mina lagi?"

Mina berhenti tertawa. Malah mengerutkan dahi. "Apaan sih hahaha," Mina salah tingkah.

Jisung ikut tertawa. "Saya serius kali, Kak."

"Oi, lama banget Min. Ngomongin apa sih?" teriakan dari Bam membuat Mina dan Jisung berbalik.

Mina menggeleng. Lalu menatap Jisung kembali. "Yaudah gue duluan. Sampai rumah kompres lagi pake es. Oke?"

Jisung mengangguk.

Menyaksikan Mina pergi ke Bam membuat hati Jisung sedikit sakit. Dengan cepat dia menyalakan gas dan keluar dari lingkungan sekolahnya.

***

"Ho, gue duluan ya!" kata Jisung lalu merangkul bahu Hyunjin keluar kelas. Mereka menuju ke kelas Bam karena harus latihan sebelum pertandingan nanti malam. Dan ini pertandingan pertama Jisung.

Suasana koridor kelas 12 terlihat sepi. Mungkin karena jam pulang sudah lewat daritadi. Jisung melangkah masuk terlebih dahulu. Mencari sosok Bam. Tapi tidak ditemukannya. Yang ada malah sosok Mina yang sibuk mengerjakan sesuatu. Mina otomatis menatap ke pintu masuk saat merasa ada orang.

"Adek? Eh Jisung?" Mina berdiri dengan senyum.

Jisung mengangguk. "Bam ada kak?"

Mina berbalik ke belakang untuk mengecek adanya Bam, lalu kembali menatap Jisung. "Ga ada. Tapi tas nya masih ada kok. Mungkin ke toilet."

Jisung mengangguk lalu bersiap keluar dari kelas.

"Eh Jisung!" panggilan Mina membuat Jisung masuk kembali.

"Kenapa kak?"

"Kamu.. jago gambar gak?"

Jisung tersenyum canggung. "Gambar apa?"

"Gambar bunga?" Mina mengulumkan bibir.

Jisung mengangguk. "Mungkin bisa."

"Sini dulu deh," Mina mengayunkan tangannya.

Jisung terdiam. Ikut mengulumkan bibir karena bingung. Tapi akhirnya dia dengan ragu melangkah ke meja Mina.

Mina mengangkat sedikit kanvas putih yang belum tercoret sedikit pun. "Gambar bunga mawar disini bisa?" lalu menawarkan pensil kepada Jisung.

Jisung mengangguk lalu mengambil pensil tersebut. Secara langsung duduk dan menggambar di kanvas tersebut.

"Kalo jelek gimana?" Jisung mengalihkan pandangannya ke Mina sebentar lalu lanjut menggambar.

"Liat aja dulu," Mina bertopang dagu.

"Udah," Jisung menyerahkan kanvas kembali ke tangan Mina.

Mina tersenyum menatapnya. "Bagus ih. Gambaran gue masih lebih parah dari ini. Makanya nilai seni budaya gue selalu anjlok," kata Mina sambil mengangkat kanvas tersebut kesana kemari.

Jisung tersenyum menatapnya. Mina kembali duduk disamping Jisung tapi matanya masih menuju kanvas. Tiba tiba tangan Mina berada di atas kepala Jisung.

"Makasih yaaa."

Jisung tercengang. Suara Bam dari luar kelas tiba tiba terdengar. Tangan Jisung melepas tangan Mina dari atas kepalanya. Mina terkejut dengan tindakan Jisung.

"Ngapain kak?" tanya Jisung dengan senyum miring. Lalu melepas tangan Mina dan pergi keluar kelas.

Tiba tiba saja Jisung merasa bersalah terhadap Bam.

"Halo kak," sapa Jisung saat melihat Bam diluar kelas bersama Hyunjin. Jisung sampai lupa bahwa daritadi Hyunjin ada diluar.

"Oi Hasan," Bam menepuk pundak Jisung lalu masuk kedalam kelas.

"Lo ngapain tadi didalam? Lama bener. Gue sampe pergi duluan buat nyari Kak Bam," Hyunjin malah curhat.

Bam akhirnya keluar dan merangkul bahu Hyunjin dan Jisung menuju lapangan futsal.

***

Waw. Aku mau berterima kasih banget buat kalian yang vote cerita aku :*

Melihat vote yang terus bertambah, ini aku update 1 part lagi. I hope you guys like it ❤️

wise • han - minaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang