dont mind • 3

456 66 10
                                    

Hyunjin masuk kedalam kelas yang sudah cukup ramai. Berjalan sampai ke bangkunya.

"Alamak," alangkah terkejutnya Hyunjin melihat Jisung yang datang lebih dulu dari dia.

"Cepet amat lo datangnya," Hyunjin pun duduk. "Ngerjain apa sih?"

"Tugas dari bapak Minho," Jisung berbalik ke belakang dan menatap judes ke Minho. Yang dibalas hanya senyuman oleh Minho.

"Akhirnya selesai cuy!" Jisung berdiri. "Yoklah kita kumpul."

Minho mengangguk dan berdiri. Mereka berdua berjalan ke ruang guru untuk mengumpulkan tugas di meja Pak Sanusi.

Saat selesai, mereka berjalan keluar ruang guru menuju kelas.

"Masa gue liat Kak Mina bareng Kak Bam kemarin. Pulang bareng. Habis latihan futsal kemarin," jelas Jisung dengan nada tidak ikhlas.

Minho terkejut. "Kak Bam itu siapa?"

Jisung menepuk jidat. "Ketua ekskul futsal kita."

Minho mengangguk. "Palingan pacaran," dinaikkan kedua bahunya. "Tapi setau gue, Kak Mina belum pernah pacaran. Kalo emang iya, pasti heboh banget. Toh dia banyak yang ngejar."

Jisung menaikkan kedua bahu pasrah. "Mungkin baru pacaran. Jadi belum ada yang tau. Lo ga usah ribut soal ini."

"Iyedah iye."

"Apa gue lupain aja ya?" Jisung menatap pohon disekitar koridor yang dilewatinya.

"Lupain apa?"

"Suka sama kak Mina. Dapetinnya susah, cuek lagi. Masa dia ga inget gue padahal abis ketemu di kantin waktu itu," Jisung menggaruk kepalanya.

Minho mengangguk. "Gue udah ingetin kan, Kak Mina itu susah didapatin. Saran gue sih, lo lupain aja. Biar saingan gue berkurang."

Jisung tertawa. "Gue mudahin nih jalan lo." lalu merangkul bahu Minho sampai ke kelas.

***

Suara berdecit di lapangan futsal yang keras terdengar diakibatkan dari jatuhnya Jisung. Membuat smeua orang yang tadi menyebar menjadi bersatu ke posisi Jisung yang berbaring ke kanan.

Karena terlambat datang latihan, Jisung hanya melakukan sedikit pemanasan sehingga menyebabkan engkel. Sepertinya siku yang dipakai Jisung untuk bertumpu mungkin saja lecet.

"Lo gapapa, San?" Bam berlutut untuk mengecek keadaan Jisung.

Wajah Jisung menunjukkan bahwa dia sangat kesakitan. "Ya kagaklah."

Bam malah tertawa. "Yaudah, lo di uks aja dulu. Panggil anak pmr coba. Suruh bawa tandu sini."

Hyunjin dan Seungmin berlari ke uks. Tak lama kemudian dua orang membawa tandu dan menaikkan Jisung yang masih merintih kesakitan. Hanya Hyunjin dan Bam yang menemani Jisung di uks.

Jisung dipindahkan dari tandu ke salah satu kasur.

"Mina mana? Belum pulang?" tanya Bam kepada salah satu orang yang membawa tandu Jisung tadi. Mendengar nama Mina tentu saja mengagetkan Jisung. Mungkin benar kalau Bam dan Mina berpacaran.

"Belum. Kayaknya lagi di toilet tadi."

Bam mengangguk. "Kalo udah datang, suruh masuk sini. Biar dia obatin nih Jisung."

Hyunjin dan Jisung bertatapan. Seperti berusaha telepati. Mungkin inilah isi telepatinya.

"Kak Mina anak PMR?"

"Kayaknya sih iya San."

"Njir, coba lo pastiin."

Hyunjin mengangguk saat telepati selesai. "Kak, Kak Mina anak PMR ya?"

Bam mengangguk. "Yoi, bentar lagi nih Jisung beruntung."

"Beruntung kenapa?"

"Dirawat sama cewek cantik! Hahaha."

Hening. Hanya Bam yang tertawa. Sedangkan Jisung dan Hyunjin bingung.

"Kenapa Bam?" suara Mina yang baru datang menghentikan tawaan Bam.

"Ini Jisung habis jatuh di lapangan tadi. Lo tau kan tuh lapangan keras banget. Coba lo cek dia," jelas Bam sambil menunjuk Jisung yang baru saja mendecak.

Mina mendecak. "Lo kira gue dokter apa," Mina melangkah ke samping kasur Jisung. "Bagian mana yang sakit?"

Jisung hampir saja mengatakan di hatinya tapi tidak jadi. "Di kaki sama siku."

"Gue pergi dulu. Lo urus dia ya Min. Yuk Jin," Bam berdiri dan merangkul bahu Hyunjin keluar uks. Meninggalkan Jisung dengan teganya.

Mina memegang pergelangan kaki Jisung lalu memutarnya.

"Adeh sakit," Jisung menunduk malu.

Mina tersenyum miring. Lebih ke tertawa sebenarnya. "Ini palingan engkel."

Mina beralih ke siku kanan Jisung. Lalu menunjukkan wajah terkejut. "Wah lukanya parah juga ya."

Mina yang daritadi sibuk menatap luka Jisung dibuat Jisung untuk mengambil kesempatan menatap Mina sepuasnya. Secara dekat pula.

"Tunggu bentar ya," Mina mengacak rambut Jisung lalu pergi dari hadapannya. Membuat Jisung membeku tentu saja.

Jisung memegang dahinya dan tertawa sekali. Mungkin jalan Minho belum bisa dipermudah Jisung kali ini.

Mina kembali dengan membawa es dan kotak P3K. Lalu duduk di kursi samping kasur Jisung. Pertama, diletakkannya sebungkus es diatas pergelangan kaki Jisung yang engkel. Lalu di sikunya, diletakkannya betadine secara perlahan.

"Kenapa bisa jatuh gini?" tanya Mina sambil menempelkan betadine.

"Jatuh."

"Iya tau, jatuhnya gimana?"

"Kurang pemanasan, jadi tadi pas lari auto jatuh."

Mina tertawa. "Lain kali hati hati."

Jisung senyum dan mengangguk.

"Udah selesai," Mina berdiri dengan senyum puas. "Kamu disini aja dulu. Istirahat."

Jisung dengan patuh mengangguk. Mina pun meninggalkan Jisung yang langsung berbaring dengan lengan diatas dahi.

***

hiyhiy

aku update lagi niy. menurut kalian, nama Hasan udah cocok ga sih sama Jisung?

Nanti aku juga bakalan kasih tau kalian nama lain nya Mina. Jadi ditunggu terus ya, update an nya wise ku ini :3

Terima kasih buat yang udah vote dan bahkan comment di part part sebelumnya. Berikan lagi vote kalian dan tunggu terus update annya yaa!

wise • han - minaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang