"Yoklah, makan makan!" teriak Bam kepada tim nya yang sudah memenangkan pertandingan hari ini.
"Ayo kak! Dimana bagusnya?" Felix – anak kelas 11 yang jago banget main bola nya – menyahut.
Bam tampak berpikir. "Di warung bakso aja deh. Ngikut motor gue aja, nanti gue tunjukin jalan. Oke?"
"Oke!!"
Jisung dan Hyunjin berjalan menuju tempat parkir motor bersama yang lainnya. Jisung yang melihat Bam menaiki motor disampingnya tanpa ada Mina membuatnya bingung.
"Ga sama Kak Mina?" Jisung menaiki motornya.
Bam menaikkan sebelah alis. "Kagak. Lo udah liat kan dia kagak ada disini. Eh tapi, kenapa lo nanya nanya? Kepincut ya lo?" wajah Bam menjadi jail.
Hyunjin yang tak jauh dari posisi mereka, menjadi ikut mendengar.
Jisung tertawa. "Nggak kak," Sebenarnya, Jisung takut perasaannya diketahui oleh pacarnya Mina sendiri.
Bam menautkan alis. "Beneran lo? Gue aja yang jadi sepupunya kepincut tapi ga bisa dijadiin soalnya keluarga. Si Hyunjin dulu sempat juga."
Jisung membeku. Berusaha mencerna perkataan Bam.
"Kak Mina sepupu lo kak?" Hyunjin bersuara.
Bam mengangguk. "Yaiya, lo kira apaan," Bam menyalakan mesin motornya.
"Terus yang nganterin kak Mina kemarin kemarin itu, kenapa?" Jisung bersuara.
Bam mematikan mesin motornya dan berdecak. "Kakak dia lagi ada lomba woy di luar kota. Terus rumah gue juga sekomplek ama dia. Jadi gue antar jemput lah selama kakak dia lagi lomba. Tuh kan, apa gue bilang. Lo nya kepincut ama dia sampe nanya gue segininya."
Jisung manyun, "Yeu santai aja kak. Kayak orang kurang piknik aja."
"Makanya ini gue mau pergi piknik!" Bam kembali menyalakan mesin motornya, "Cepetan woi ikut gue!"
Motor Bam berjalan lebih dulu. Hyunjin buru buru mengikuti. Sedangkan Jisung butuh beberapa menit baru bisa sadar kembali.
Menyadari betapa bodohnya dia mengira Bam adalah sepupu Mina. Tapi ini hanya masalah komunikasi. Yang dipikirannya adalah meminta maaf kepada Mina.
***
Latihan futsal hari ini cukup membuat Jisung untuk berbaring di tempat yang entah ada di mana saat break time. Latihannya menjadi semakin padat karena lomba yang tim nya menangkan kemarin membuat tim nya harus menghadapi pertandingan lagi.
Melihat Felix berjalan melewatinya, Jisung memegang kaki Felix. Membuat yang Felix hampir jatuh.
"Napa lu woi?"
"Minum lo masih ada kaga?" suara Jisung terdengar habis.
Felix berjongkok. "Dih kasian banget lo, kayak latihan di gurun pasir aja. Ambil aja tuh sana dekat tiang bendera!" Felix menunjuk arah tiang bendera dan berjalan meninggalkan Jisung.
Jisung dengan perlahan berdiri dan berjalan menuju tiang bendera. Dari kejauhan, Jisung melihat ada seseorang dibawah tiang bendera. Matanya dia picikkan dan bisa melihat dengan jelas bahwa itu Mina yang sedang membaca buku.
Tapi kakinya masih terus berjalan menuju tiang bendera. Mina menyadari kedatangan Jisung dan hanya menatapnya sekali tanpa menyapa lalu melanjutkan membaca buku. Jisung mengulumkan bibir. Dia akui, sikapnya kemarin cukup membuat Mina malu.
Jisung mengambil botol minum yang ada di tas Felix dan meminumnya. Sambil menaruhnya kembali Jisung bertanya, "Baca apa kak?"
"Buku lah."