Jisung tersenyum lebar. Dilepaskannya tangannya dari atas kepalanya. Sehingga hanya tangan Mina yang terletak di atas kepalanya.
Mina menatap Jisung. Diacak nya rambut Jisung lalu kembali duduk. Jisung bersiap untuk duduk juga.
"Kamu siapa?" suara tersebut mengagetkan Jisung sehingga membuat Jisung tidak jadi duduk. Yang bersuara adalah lelaki yang badannya besar, sepertinya kakak Mina.
"Saya Jisung," Jisung menunduk sedikit. Melihat kedatangan kakaknya, Mina kembali berdiri.
"Ohiya, ini siapamu Min?" sang kakak menatap adiknya.
"Saya pacar-"
"Ini adek kelas aku," Mina menyenggol lengan Jisung dan membuatnya diam. Jisung menggaruk kepalanya. Bukannya dia sudah jadi pacar nya Mina?
"Nama kakak siapa?" Jisung bertanya.
"Ah saya Kai," Kai mengulurkan tangan dan diterima oleh Jisung.
Kai menatap Mina. "Gue lanjut lari dulu. Beneran ga mau ikut?"
"Udah seribu kali aku bilang ga mau," Mina manyun dan duduk kembali. Sedangkan Kai tertawa.
Kai menatap Jisung. "Lo? Ga mau lari bareng?"
Jisung kebingungan. Sebenarnya ingin meminta pertanggungjawaban dari perkataan Mina tadi. Tapi tidak enak menolak ajakan Kai.
"Yaudah deh kak, ayo," Jisung menggaruk kepalanya dan berlari bersama Kai.
***
Jisung menyeka keringatnya sambil berjalan ke pinggir lapangan. Lalu menggandeng tasnya, bertujuan untuk pulang karena latihan futsal sudah selesai. Dari lapangan bisa dilihatnya Mina dan Jihyo sedang berjalan di koridor kelas 12.
Jisung berjalan dengan cepat ke arah koridor tapi tangannya dihadang oleh Changbin.
"Kenapa kak?" Jisung terkejut.
"Mau kemana lu?"
"Mau ke... pulang kak," Jisung menggaruk kepalanya. Padahal niatnya untuk mengantar Mina pulang.
Changbin meletakkan jari telunjuk dan jari tengahnya di depan mulutnya. "Sebat dulu lah. Yang lain ngajakin lo juga."
Jisung tersenyum miring dan menatap seisi lapangan yang menatapnya. Terlihat Bam yang menatapnya dengan intens.
Jisung ingat terakhir kali dia merokok itu di saat Mina dan Bam pulang bersama. Dia merokok di lorong samping sekolah yang sepi dan bertemu Changbin. Otomatis, mereka menjadi lumayan dekat. Jisung merokok pun sudah diketahui seluruh anak futsal.
Jisung mengangguk. "Yaudah ayo kak, udah lama ga ngerokok," lalu berjalan lebih dulu ke lorong samping sekolah. Diikuti Changbin, Bam, dan masih banyak kakak kelas yang lainnya.
Jisung mengeluarkan kotak rokok yang sudah lama tidak disentuhnya dari tas. Menyalakannya dengan korek milik Changbin dan menyesapnya.
Mereka saling berbagi cerita di sela sela merokoknya.
"Kalo gue sih maunya kuliah di-" perkataan Bam terpotong saat hpnya bergetar. Tanda bahwa ada yang menelepon nya. "Bentar."
"Kenapa?"
"Kakak lo kenapa?"
"Yaudah tunggu aja disitu. Ga usah kemana mana."
"Gue lagi di lorong samping. Udah tunggu aja di parkiran."
Bam mematikan telepon yang entah dari siapa itu.
"Siapa Bam?" Jackson bersuara. Jackson termasuk kakak kelas yang disegani. Bagaimana tidak, Jackson anak yang nakal. Bahkan termasuk
kasar.