Miss Your Face

2.1K 187 63
                                    

Kutak bisa terima bila terus tak setia. Mengkhianati dia, menduakan cinta - tangga.


"Tuan anda tidak boleh menerobos masuk keruangan Tuan Jung Jae-" sebelum perkataan dari sekretaris si Jung selesai, Taeyong sudah lebih dulu mendobrak pintu ruang kerja Jaehyun.

Terlihat sangat kaget awalnya. Tapi Jaehyun harus bersikap tenang.

"Ada perlu apa Tuan Lee Taeyong?" Tanyanya sembari memberi gestur agar sekretarisnya pergi.

Tanpa pikir panjang, Taeyong segera menghampiri Jaehyun dan meninju rahangnya.

"Bajingan keparat! Sudah berapa lama kau tidak pulang huh?! Kim Doyoung istrimu dan anakmu sakit!"

Bugh. Kini perut Jaehyun juga menjadi incaran Taeyong. Karena sungguh manusia dihadapannya ini, membuat Lee Taeyong mendidih.

"Ini untuk pengkhianatan terhadap Doyoung."

Bugh.

"Ini untuk air mata Doyoung yang tidak lekas berhenti karena mu."

Bugh.

"Ini untuk kau yang terlalu menjijikan untuk seorang Kim Doyoung."

Pukulan demi pukulan membuat tangan Taeyong kebas tapi dia tidak peduli. Tidak sampai dia melihat Jaehyun tersungkur tanpa melakukan perlawanan apapun.

"Kenapa jung, kenapa kau lakukan ini?" Ucap Taeyong yang sedang berusaha menopang tubuhnya agar tidak limbung.

Jaehyun mengeluarkan tenaganya untuk duduk dilantai.

"Aku salah Lee. Aku terlalu takut mengakui semuanya dihadapan Doyoung. Aku---"

"Tidak ingin kehilangan Doyoung."

Perkataan Jaehyun seakan membuat emosi Taeyong tersulut lagi.

Secepat kilat tangannya sudah menarik kerah si Jung itu. Tapi sebelum melakukan hal lain. Doyoungnya, Doyoung yang dicintainya sudah berdiri diambang pintu yang tidak tertutup sedari tadi.

"Jaehyun." Bahkan bukan namanya yang disebut untuk pertama kali. Bukan Taeyong yang membelanya.

Dari jarak yang semakin dekat, Taeyong bisa melihat jelas bulir-bulir air mata yang jatuh.

Dengan menarik paksa tangan Taeyong yang masih melekat di leher Jaehyun, Doyoung menunjukan ketidaksukaannya terhadap sikap bar bar Taeyong.

"Kau... apa-apaan Lee Taeyong?!!" Tanyanya tanpa melepaskan pandangan ke wajah tampan Jaehyun yang penuh lebam dan darah yang sedikit mengalir dari hidungnya.

Doyoung meraih wajah itu perlahan. Menghapus darah itu dengan ibu jarinya. Hatinya lebih sakit melihat suaminya saat ini.

"KEI!" Nama sekretaris Jaehyun yang Doyoung panggil.

"I-iya nyonya?"

"Tolong ambilkan aku air hangat dan handuk kecil serta P3K. Tolong cepat Kei."

"Ba-baik nyonya."

Taeyong tertegun ditempatnya, dari apa hati cintanya ini terbuat. Dia masih saja memperdulikan suami yang ia tahu sudah mengkhianatinya.

"Kim..."

"Tetap ditempatmu Lee Taeyong! Atau lebih baik kau pulang." Jawab Doyoung ketus sambil memapah Jaehyun menuju sofa. Membuat Taeyong kembali mematung di tempatnya

Ketika itu datang juga Kei dengan baskom kecil berisi air hangat dan P3K.

"Terima kasih Kei, kamu boleh pergi."

Sang PenggodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang