Mrs. Jung(?)

2.5K 149 56
                                    


Ten merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang sudah lama tidak ia rasakan pagi ini.

Enggan membuka matanya, Ten justru hanya mengukir senyuman paling indah. Takut kehilangan mimpinya yang menyenangkan.

"Good morning baby..."

Apa-apaan mimpi yang tak berkesudahan ini!

"Ayo bangun Ten, sudah cukup bermimpi indah semalaman." Gumam Ten untuk dirinya sendiri.

"Jadi kau pikir ini mimpi sayang?" Tanya Jaehyun diiringi kekehan yang membuat pipinya keram.

Ten memberanikan diri melihat kenyataan yang terpampang didepannya.

"Ini aku Jaehyun, baby. Kau tidak bermimpi." Diberikannya satu kecupan untuk meyakinkan Ten.

"Bagaimana?"

Ten masih terperangah dengan semua hal yang ia kira mimpi.

"Sejak kapan kau disini?" Tanya Ten ragu-ragu.

"Sejak matahari terbenam kemarin petang, aku melihat seseorang yang aku rindukan memeluk dirinya sendiri, maka aku mencoba membantunya dengan pelukan dan ciuman?" Ucap Jaehyun dengan nada yang meledek.

"Ya!!!! Jung Jaehyun!!!"

"Ada apa sayang?"

Bagaimana Jaehyun bisa tahu tempat tinggalku. -batin Ten.

"Keira memberi aku petunjuk." Jawab Jaehyun seakan tahu pikiran Ten.

"Aku tidak bermimpi?"

Jaehyun hanya memberi Ten ciuman yang bertubi-tubi dibanding menjawab pertanyaan Ten.

Ten hanya terkekeh lalu memberikan pelukan yang sangat erat untuk pria yang dirindukannya itu. Air matanya meleleh.

"Aku merindukanmu sampai aku pikir aku gila Jaehyun."

"Jangan menangis baby, aku sudah disini."

Apa boleh Ten egois untuk meminta Jaehyun tetap berada disisinya? Tapi Ten sekali lagi meyakinkan dirinya untuk dapat mencintai Jaehyun dengan tulus tanpa mengharapkan apapun darinya.

"Tolong tetap seperti ini sebentar saja. Aku merindukan segala yang ada pada dirimu Jaehyun."

Jaehyun mengangguk dan memperdalam pelukannya.

"Bagaimana kabarmu Ten?" Jujur saja hal yang paling membuat pikiran Jaehyun selalu melayang entah kemana adalah keadaan Ten

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana kabarmu Ten?" Jujur saja hal yang paling membuat pikiran Jaehyun selalu melayang entah kemana adalah keadaan Ten.

"Aku sangat baik pagi ini."

Lalu Ten melepas pelukan mereka dan memposisikan dirinya untuk duduk dan bersandar pada ranjang.

"Dia juga senang bertemu Daddy, iya kan sayang?" Katanya sambil mengelus perut yang sedikit membuncit.

"Kau masih sering muntah?" Tanya Jaehyun yang juga ikut mengelus perut Ten.

"Dia bahkan tidak ingin makan sebelum mendengar kabar Daddynya dari Keira setiap hari. Nakal.-"

"-Tapi aku mencintainya, seperti aku mencintai Daddynya."

Jaehyun terenyuh dengan ungkapan yang Ten katakan.

"Terima kasih sudah menjaga dan mencintai anakku, Ten."

"Enak saja. Dia anakku. Aku bahkan hampir mati beberapa kali karena tidak ada apapun yang bisa masuk kedalam tubuhku."

"Maafkan aku ya sayang?"

"Untung saja Kei selalu ada untukku."

Memposisikan dirinya duduk, Jaehyun mengambil tangan Ten untuk ia genggam.

"Aku ingin kau dan aku menjadi kita, aku ingin aku yang selalu ada untukmu, untuk anak kita. Ten, will you marry me?"

Ten tidak menyangka Jaehyun akan mengakatan hal yang tidak pernah ia bayangkan. Tapi... Doyoung?

"Aku tidak menerima penolakan sayang, kau sudah berjanji akan memberikan apa saja untukku kan? Sekarang aku ingin menemui bayi kecilku."

Dan... Ten bisa apa? Dia ingin memikirkan kebahagiaannya dan bayinya saat ini.

Sebentar, hanya sebentar Doyoung. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi Nyonya Jung Jaehyun. Sebentar saja.. - batin Ten.

---

Aku Jung Jaehyun tidak berjanji, awan gelap tidak akan pernah menghampiri hidup kita. Aku tidak berjanji untuk memberikan banyak pelangi pada kehidupan kita dimasa depan. Aku tidak berjanji semua akan mudah dan akan sempurna.

Tapi aku berjanji untuk selalu bersamamu, untuk mendengarkan dan menggenggam erat jemarimu dan melakukan yang terbaik untuk membuat keluarga kita bahagia juga membuatmu merasa dicintai.

Aku Ten Lee tidak berjanji untuk selamanya menemanimu, tapi aku akan sampai mati selalu mencintaimu. Meski badai akan membuat hancur perasaanku. Itu akan lebih baik jika aku bersamamu.

Aku tidak berjanji menjadi yang terbaik untukmu, tapi aku berjanji memberikan semua yang ku punya untuk membuat keluarga kita bahagia.

Dengan ini aku memilihmu menjadi rumah untukku pulang. Aku memilihmu lagi dan lagi. Bahkan jika aku mati lalu terlahir kembali.

 Bahkan jika aku mati lalu terlahir kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

END









Tapi boong hehee...

Cukup ya 4 chapter meskipun pendek-pendek.

Ada yang bingung?

Anyway, selamat misuh-misuh❤

Sang PenggodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang