Little Things That Slowly Forgotten

2.1K 169 66
                                    

Jika kalian bertanya, sejak kejadian diapartmen kala itu, apakah Jaehyun dan Ten bertemu lagi. Jawabannya tidak.

Sampai hari ini, secara tidak sengaja, Jaehyun yang sedang berkunjung kerumah orangtuanya karena memang ia rutin berkunjung meski sering tanpa Doyoung, ya kalian tau lah alasannya, bertemu Ten yang ternyata merupakan rekan kerja kakak perempuannya dan sedang berkunjung juga.

Kakak perempuannya, jika aku lupa menjelaskan sudah memiliki suami dan anak. Kakaknya ini memang tinggal bersama ibunya, karena kakak iparnya yang merupakan seorang abdi negara dan sangat jarang dirumah.

"Jae ayo makan malam bersama dulu sebelum pulang." pinta Ibunya.

"tapi bu, Doyoung--" belum selesai berkata Ibunya sudah memotong.

"ck tidak ada alasan, sekali-kali kan tidak apa jika tidak makan masakan istrimu, lagi pula kau nanti harus mengantar Ten pulang!" sebenarnya Jaehyun sangat meminimalisasi interaksi antara dia dan Ten sejak saat itu. Tapi perintah ibunya itu mutlak.

Dimeja makan, suasana hening sampai Ibu Jaehyun mengatakan sesuatu yang membuat lelaki si penyuka makanan itu tidak lagi bernafsu untuk makan.

"Kau sudah lama mengenal Ten, Jae?"

"heum, setelah berpacaran dengan Doyoung, kami berkenalan."

"Oh ya bu, dikantor Ten merupakan ketua tim untuk salah satu project besar kami." tadi itu perkataan kakak Jaehyun, Jessica Jung.

"Wah, sangat hebat untuk anak seusia Ten. Apa kau sudah punya kekasih Ten?"

Jaehyun yang sepertinya tahu arah pembicaraan Ibu dan kakaknya langsung menjawab "Sudah."

Wajah Ibu Jaehyun langsung muram, tapi tidak lama.

"bagaimana jika bersama Jaehyun saja, Ten? Tampan mana dia dengan kekasihmu itu?"

"Bu..." interupsi Jaehyun.

"Sepertinya Jaehyun sangat mencintai Doyoung bu, tidak apa." jawaban Ten yang membuat seluruh anggota keluarga melebarkan matanya, kecuali keponakan kecil Jaehyun.

"Jadi maksudmu, kau lebih memilih Jaehyun ketimbang kekasihmu itu Ten?"

Ten hanya menampilkan sedikit senyumnya. Ibu Jaehyun menganggap itu adalah jawaban "ya".

"Untuk apa terus menunggu Doyoung, Jae? Apa kau tidak ingin memiliki anak dari darah dagingmu sendiri?" tanya Ibunya.

Jaehyun sedikit membanting sendok lalu pergi dari meja makan, Ibunya sontak memanggil-manggil namanya, sementara kakak dan ayahnya yang sejak tadi diam hanya melihat kepergian Jaehyun tanpa berkata apa-apa.

Selesai makan, seperti perintah ibunya, mengantar Ten pulang.

"kau menghindariku." kata-kata pertama Ten setelah memasang seatbelt.

"aku tidak."

"kau iya. Buktinya sekarang kau tidak melihatku."

Jaehyun akhirnya menoleh menatap Ten disampingnya. Hanya mentap saja tanpa berkata apapun.

"kenapa? Aku salah Jae?"

"tidak, aku yang salah. Maaf Ten, sudah berlaku seperti kemarin."

Ten tersenyum, tangannya meraih sebelah tangan Jaehyun.

"aku senang melakukan itu denganmu, justru aku rindu. Bisakah kita melakukannya lagi?"

Jaehyun tidak menjawab. Ingat Jae, dirumah ada istri dan anakmu menunggu.

Ketika Jaehyun hendak menjalankan mobilnya, Ten langsung bergerak maju mengecup bibirnya. Membuat Jaehyun yang sudah menginjak pedal gas, mengerem mendadak.

Sang PenggodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang