BSS 3 (Apa salahku)

1.6K 129 7
                                    

Aku meronta-ronta dalam pelukannya, tapi hal itu sia-sia, pelukannya begitu erat. "Lepaskan aku August. Kau menjijikkan"

Jedar 💥. Sepertinya aku melakukan kesalahan lagi wajah August menjadi berubah menjadi merah padam.

🍣🍣🍣🍣🍣

Tee POV

August kembali mencium bibirku dengan kasar. Lidahnya terus mencoba masuk ke dalam mulutku namun mulutku terkunci rapat. August yang tidak kehabisan akal ia mengigit bibirku hingga aku kesakitan dan membuka mulutku.

August tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan langsung memasukan lidahnya kedalam mulutku.

Aku mencoba melepaskan pelukannya. Namun sia-sia, kedua tangan August memeluk erat pinggang dan tanganku. Posisiku saat ini adalah berada diatas tubuh August yang sedang berbaring disofa ruang TVku.

Saat August ingin memperdalam ciumannya. Ia mendorong tengkuk ku menggunakan tangan kanannya.

Kini yang memegang pinggang dan tanganku hanya tanya kirinya. Aku merasakan pelukannya melonggar. Dengan singap aku melepaskan kedua tanganku dan mendorong dada August dengan kedua telapak tanganku agar terlepas dari pelukannya.

August kesulitan mempertahankan pelukannya karena kedua tanganku yang mendorong dadanya cukup kuat.

Begitu pelukan kami lepas. Hal pertama yang terpikirankan olehku saat ini adalah pintu keluar.

Aku harus pergi dari apartementku dan meminta bantuan diluar.

Saat aku hendak lari. August juga ikut bangun dari baringannya dan mendorong tubuhku hingga jatuh menghadap ke lantai. Hidungku berdarah.

Aku mencoba bangun dan berlari lagi namum Lam sudah berdiri didepanku.

"Au..August, ma..maafkan aa..aku mohon" rintihku sambil berlinang air mata. Saat aku menengadah untuk melihat wajahnya yang ku lihat adalah wajah dingin August yang belum pernah ku lihat sebelumnya.

"Aa..august aku mohon" rintihku lagi dan memegang kakinya memohon.

Namun semua itu percuma. Hatinya mati, sakit dan terluka mendengar perkataanku tadi. Kini telinganya benar-benar tuli.

Ia menarik lenganku hingga berdiri kemudian mengangkat tubuhku dipundaknya dan membawaku ke dalam kamarku.

August melemparku kasar diatas kasurku. Aku terus melempar bantal, selimut, guling untuk menjauhkannya dariku namun dapat ditangkis olehnya.

Aku tidak habis akal. Ku lemparkan lampu tidur, jam beker, sisir, botol parfum atau apa saja yang berada dinakas samping kasurku yang dapat menjauhkannya dariku.

Kamarku berantakan. Banyak pecahan dimana-mana. Namum August masih terus berjalan ke arahku diatas kasur.

Aku memundurkan tubuhku hingga membentur kepala kasur. Mentok. Tubuhku mengigil mengingat kejadian beberapa hari yang lalu "Aa..auugust aku menyanyangimu sebagai sahabatku aku mohon jangan lakukan ini padaku" rintihku. Air mataku mengalir lebih deras.

"Aku mencintaimu Tee"

"Aku juga mencintaimu August. Kau teman dan sahabatku"

(TaeTee) Black Suit and Sushi (Edit-ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang