warning ❌ cerita ini mengandung (boy x boy, yaoi, boylover, NC 18+ little romance)
Update rutin : Minggu (bila memungkinkan 2 kali seminggu)
Kesalapahaman, Harem, Cinta, Benci, Pertentangan
main Cast
TaeTee
"Kemarikan Sake mu" Beam merebut botol sake dari tan gan Wad
"Brengsek apa yang kau lakukan. Kembalikan Sakeku. Beam mau kau apakan sakeku. Aku peringatkan Beam. Jangan macam-macam denganku. Hei Beam. Hei. Brengsek. Jangan. Hei. Beam. Jangan......"
Beam menghiraukan Wad dan....
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. BRENGSEK"
Tak... Tak... Tak...
"Hei apa yang terjadi?" ujar Knot saat tiba dikamar Wad.
Knot yang sedang menunggu Dokter Suttee didepan gerbang terbelalak kaget saat tiba dikamar Wad dan melihat Park dan Prem sedang memegang kedua tangan Wad dan Pleng yang sedang menutup mulut Wad dengan kain. "Apa yang kal...."
"Jangan berdiam diri saja. Cepat bantu kami. Ini susah sekali" potong Prem yang sedang memegang kuat lengan kanan Wad yang terus memberontak.
"Ta..ta..pi...?"
"Jangan banyak tanya. Ini semua demi Tuan Wad" Park menambahkan.
Knot mengangguk dan membantu memegang kedua kaki Wad.
"Tuan, kami membawa semua yang tuan minta" ujar salah seorang pelayan pada Beam
"Kemarikan semuanya" Beam menyuruh baskom yang dibawa pelayan tersebut diletakan disamping dirinya. "Rendam semua alat yang ku pesan tadi dengan air sake. Setelah itu kau boleh keluar"
"Baik tuan"
"Pleng. sake" Beam menyodorkan tangannya agar Pleng memberinya sebotol sake.
Beam meminum seteguk sake tersebut kemudian menuangkan sisanya ke luka Wad.
Wad menggeram marah. Saat air sake menyentuh lukanya yang terbuka. Rasanya sangat perih dan sakit.
Urat wajah dan lehernya terlihat jelas karena menahan rasa sakit. Pegangan Prem, Park dan Knot begitu kuat hingga ia kesusahan melepaskan diri.
"Jarum dan benang" ujar Beam pada Pleng.
Pleng mengangguk dan memberikan jarum dan benang jahit yang telah tersambung pada Beam.
"Pegang yang kuat" ujar Beam saat ia hendak menusukkan jarum tersebut dikulit luka Wad.
"Mmmmmghm" Wad mengeram kesakitan. Saat kuliatnya dijahit tanpa anastesi.
Beam melihat wajah Wad yang kesakitan tetapi masih melanjutkan jahitannya pada kulit Wad.
🔫🔫🔫🔫🔫
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
