08. Saksi Bisu

3.2K 540 12
                                    

"Aduh ini gimana anjeeng?" Kamu frustasi pas tau tau Yoonbin jatuh ke bahumu.

Agak berat, apalagi badannya segede gaban/g. Pokoknya kamu malah ikut oleng pas dia jatuh ke badanmu.

"Yuqi! Yeji! Tolongin gue napa dah! Ini bukan aktraksi woy!"

Mereka yang sadar dari lamunan karena tiba tiba aja Yoonbin ambruk langsung ngehampiri kamu.

"Gimana nih?" Kamu ketar ketir sendiri,

"Yoonbin ditaruh ke UKS aja gimana?" Usul Yeji, kamu ngegeleng.

"Gak bisa Ji, ntar kalau semakin larut, gue takutnya ga bisa ngapa ngapa."

Yuqi jentikin jarinya, "Lo bisa nyetir kan? Cepet naik motor Yoonbin."

"Wtf Yuqi! Lo punya ide konyol apa lagi sih?" Kamu ngedumel tapi akhirnya nurut juga.

Yoonbin itu nggak pingsan, dia lemes, bener bener lemes, jadi pasrah diapa apain.

Dia juga bisa denger semua yang jadi bahan percakapan kalian.

Posisinya kamu didepan, yang nyetir. Sementara Yoonbin yang dibelakang.

Trus jaket yang digunain Yoonbin dilepas sama Yuqi dan di iket mengelilingi tubuh kalian.

Waw, cerdas ugha mbak Yuqi ini.

"Lo yakin bisa bawa ninja?" Tanya Yeji sedikit khawatir.

Kamu ngangguk ngangguk ayam. "Gue sering pake ninja kalau liburan dirumah saudara, gue duluan ya?"

Akhirnya kamu ngeboncengin Yoonbin. Ditengah perjalanan, kamu ngerasa pinggang kamu dipeluk.

Iya, Yoonbin meluk kamu dari belakang.

Mampus kamu deg degan sendiri:")

"Emm, Bin?" Tanyamu pelan pelan, siapa tau dia oleng lagi.

Yoonbin cuma bales deheman aja, kamu menghela nafas.

"Kenapa lo?"

"Nggak, sakit."

"Karena gue ga tau rumah lo, gue menuju kerumah gue dulu ya. Lo istirahat aja di sana."

Yoonbin diem, kamu juga diem.

Nggak nyangka aja Yoonbin tuh kalau dia berhasil pulang sama kamu, walaupun caranya nggak elite kek gini. Dia juga nggak nyangka kalau kamu bisa naik ninja, apalagi ninja kesayangannya.

"Lo bisa turun nggak?" Tanyamu saat udah sampe rumah ples parkir.

Dengan hati hati, Yoonbin turun dari motor. Dia masih setia megangin kepalanya.

Kamu natap dia cemas, "Mau langsung pulang? Istirahat di sini dulu aja."

"Em, emang boleh?"

"Ya boleh lah, lagipula mama bakalan seneng calon mantunya dateng." Ucapmu bikin Yoonbin baper sendiri.

Halah tampang sangar tapi baperan. Dasar Yoonbin.

Tiba tiba aja tangan Yoonbin melingkar di badanmu dan digeret gitu aja.

Bener, kamu dipeluk sama Yoonbin.

Ow shit. Kamu bisa denger detak jantung Yoonbin berpicu cepat, sama kayak kamu.

Lagi deg degan gak karuan:")

"B-bin? Ngapain sih lo?"

"Katanya boleh istirahat?"

"Ya-ya emang boleh."

"Yaudah sih."

"Tapi maksud gue tuh istirahat di dalem, Bin."

"Tapi menurut gue, tempat istirahat gue tuh di lo, dimanapun gue bersandar. Tentunya yang paling nyaman adalah di bahu lo. Paham?"

Yoonbin sa ae.

SKIP

"Mi," Panggil Yoonbin membuat maminya yang lagi motong sayuran terhenti dan noleh ke anak sulungnya itu.

"Gimana?"

"Aku tanya boleh nggak?"

"Ya boleh lah, kenapa?"

"Mami tau nggak, soal kecelakaan waktu itu?"

deg.

Mami berdehem, "Ehm, itu udah lama Ben, mana mami inget?"

Denger hal itu malah memancing emosi Yoonbin.

"Jujur deh mi, aku punya penyakit serius kan? Iya kan?" Yoonbin meninggikan suaranya.

Dan ga sadar mami meneteskan air mata, "Nggak Ben, gausah bahas ini. Kamu udah janji kan?"

"Tapi pas itu Ben masih kecil mi! Dan sekarang Ben siap nerima itu semua."

"Ben denger, gaada yang beruba--"

"Mami tau apa soal Jinyoung?"

deg.

"Jinyoung..? Kamu udah ingat?"

"Inget apa sih mi? Kenapa kalau nggak kenapa napa. Aku ngerasa sakit kepala pas liat Jinyoung! Apalagi Y/n, dan juga..

kalung berbentuk W. Jinyoung punya apa yang Yoonbin punya mi! Ini nggak mungkin kebetulan kan!"

"Ben, mau denger cerita mama?"

"Apa mi? Apa yang mami sembunyiin dari aku..?"

"Dulu, kamu itu mengalami amnesia ringan. Dan pas kejadian itu, kamu baru aja pulang main bersama Y/n dan juga Jinyoung."

Apa kata mami?

Main sama Jinyoung dan juga Y/n?

Future Husband ; Yoonbin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang