[TPS] Part 14 - Warmer or Warning?

13K 622 34
                                    

CLEO merebahkan tubuhnya ke atas sofa panjang yang berada di rumah itu. Keduanya telah selesai melakukan pembedahan pada salah satu tubuh yang dibekukan di ruangan bawah tanah tadi.

Ia menoleh ke arah jendela. Hari sudah petang. "Huff.... kau benar-benar membuatku gila. Bagaimana?" tanyanya pada Jaeden yeng duduk di sofa seberangnya? Pria itu baru saja menghubungi seseorang melalui jam tangannya.

"Dua minggu lagi semua pesanan akan sampai di sini," katanya. Cleo tak menggubris, ia memejamkan mata kelelahan.

Jaeden bangkit. "Kau lapar?"

"Hm. Tentu saja. Kenapa di sini sangat dingin?" Cleo memeluk tubuhnya sendiri.

"Atur saja remote control di sebelahmu," tunjuknya pada remote control di atas meja.

Setelahnya Jaeden melengos begitu saja. "Hey! Kau mau kemana?" teriak Cleo.

Pria itu tidak menyahuti. "Hm... dasar angkuh," gerutunya.

➰➰➰

"Brahms..." panggilnya setelah membersihkan diri. Ya, mandi malam hari. Hal yang paling ia benci. Beruntung, shower di tempat itu mengalirkan air panas. Setidaknya itu dapat melepaskan kepenatan serta cipratan darah yang menempel selama pembedahan tadi.

"Apa dia di ruangan ini? Ah tidak, di ruang ini hanya ada Ashley." Cleo menyentuh pintu masuk ruangan tak terlihat yang di dalamnya terdapat Ashley.

"Brahms..." panggilnya. Ia mendengar suara dari sebelah kanannya.

"Bau apa ini?" Indera penciumannya tidak salah, bukan? Ia mencium aroma masakan. Segera ia mencari dari mana sumber aroma tersebut.

"Woah!" Cleo ternganga menatap siapa yang sedang berdiri di seberang sana.

"Kau bisa memasak?" Cleo mendekat. Ia dapat melihat Jaeden yang memakai kemeja lengan terlipat yang ia kenakan tadi, sedang membelakanginya.

 Ia dapat melihat Jaeden yang memakai kemeja lengan terlipat yang ia kenakan tadi, sedang membelakanginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja itu Brahms)

"Kau masak apa?" Jaeden tidak menyahuti.

Cleo mengamati Jaeden yang tengah memasak... spaghetti. Ia mengerutkan alis seketika melihat bahan-bahan makanan tersimpan rapi di lemari es transparan di sampingnya.

"Bagaimana kau dapatkan semua bahan makanan ini Brahms? Bukankah tempat ini terpencil?"

Jaeden menoleh. Terdengar embusan napas. "Kau ternyata banyak omong ya. Kau tidak lihat itu?" tunjuknya ke arah jendela di hadapan mereka. Dilihatnya sebuah rumah tak jauh dari tempat tersebut.

"Siapa yang tinggal di sana?"

"Pekerjaku," jawabnya dengan pandangan masih fokus mengaduk spaghetti.

"Jadi... dia yang mengantarkan ini? Kenapa aku tidak tahu?"

"Kau sedang mandi, Nona." Cleo mengangguki sembari ber 'oh'.

The Perfect Scientist [#2 LANCASTER SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang