Different

41 9 5
                                    


Penampilan,nama,dan lingkungan bisa berubah. Tapi enggak dengan kepribadian- Alvaro Anandito

Teriknya sinar matahari berhasil membuat banyak orang mengucurkan keringatnya,begitu juga dengan cewek berhoodie biru muda. Ia membuka tudung jaketnya sambil mengipas-ngipaskan robekan kardus makanan ringan yang ia temui di atas meja warung pinggiran.

Cewek itu mengetikkan nama seseorang di pencarian kontak teleponnya lalu menekan tombol telepon. Terdengar suara seseorang dari seberang sana.

"Lama banget si,Octa udah sampai warung
pinggiran deket terminal." Cerocos cewek
itu.

"..."

"Iya buruan." Ia mematikan teleponnya lalu memasukkannya kedalam tas jinjing kesayangannya.

Cewek itu beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menuju minimarket untuk membeli minuman tak lupa memakai tudung hoodie-nya kembali. Ia mengambil minuman rasa anggur lalu berjalan menuju kasir untuk membayarnya. Baru beberapa langkah ia keluar dari minimarket tersebut,seseorang bertubuh tinggi menabraknya.

Brukk

" Aw,shit!"ringis cewek itu sambil mengusap-usap bokongnya.

"Jalan tuh pake mata!" ucap tak berdosa dari cowok bertubuh tinggi yang menabraknya tadi.

"Lo yang nabrak gue duluan pe'a" ucap cewek itu tak terima.

"Beb,tungguin aku!!" teriak cewek berambut coklat sambil menenteng sepatu ber-hak tinggi.

Cowok itu langsung berlari, pikir cewek berhoodie biru muda, cowok tadi sedang dikejar-kejar cewek berambut coklat tadi. Masa bodohlah,intinya ia masih kesal karena kejadian tadi yang bisa saja membahayakan bokongnya.

Bingg

Suara klakson mobil mengembalikan kesadaran cewek berhoodie biru muda yang tadi hilang entah kemana. Cewek itupun berjalan memasuki mobil silver mewah tersebut

◇◇◇

Sekarang cewek berambut hitam legam berkulit putih dan berparas cantik duduk dimeja makan. Hoodie biru muda tadi siang yang ia pakai sudah tak melekat lagi ditubuhnya.

"Apa?! Ganti nama?" teriak histeris wanita paruh baya,oke lebay.

"Ck,itu demi penyamaran. Octa-maksudku Alea juga bakal ganti penampilan." ucapnya enteng.

"Penampilan?" tanya wanita paruh baya itu bingung.

"Jadi agak cupu," ucapnya sambil menuangkan air minum ke gelas kesayangannya ,"aku siap kok,bi Inah gausah khawatir."

"Gimana gak khawatir kalo non Octa berpenampilan cupu pasti banyak yang bully." ucapnya lalu beranjak pergi kekamar.

Wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya lalu membersihkan meja makan.

Ya,Alea Octa Syailandra yang kerap dipanggil Octa kini memutuskan mengganti namanya,ia pindah rumah juga sekolahnya dari Bandung ke Jakarta. Ini adalah rumah alm. neneknya dan masih dijaga oleh bi Inah dan mang Adi yang berprofesi menjadi ART dan driver nya Alea sekarang. Dan dia juga memiliki suatu kelebihan yang jarang dimiliki orang lain.

Bukan tanpa alasan Alea merubah nama dan penampilannya serta pindah rumah dan sekolahnya juga. Ia terpaksa tapi mau tidak mau ia harus melakukannya agar terhindar dari orang-orang yang bisa membuat hatinya sedih terus menerus.

◇◇◇

TBC

Duh kasian banget ya Alea, kira-kira gimana ya perubahan Alea nanti? Dan gimana tanggapan teman-teman di sekolah barunya?

By the way ini cerita pertama ku, jadi maaf kalau masih banyak kekurangan:D

Penasaran kan gimana kelanjutan ceritanya, ayooo lanjut bacaa ke slide selanjutnya . Happy reading guys !! Kangan lupa tinggalkan jejak kalian 🤗


AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang