Murid Baru

51 9 4
                                    

Banyak orang yang menilai seseorang hanya dari covernya saja,tanpa tau isinya-Alea Octa Syailandra

Perempuan berkepang dua itu melihat dirinya di cermin meyakinkan dirinya agar bisa melewati hari ini dengan baik. Ia menenggerkan kacamata berlensa tebal diwajahnya cantiknya. Gugup,ya itulah yang sekarang ia rasakan.

"Non Octa,makanannya sudah matang. Ayo sarapan dulu." Ucap bi Inah.

"Saya kan udah bilang,mulai sekarang jangan panggil saya Octa,tapi Lea." Ucap Alea dengan nada setengah kesal.

"Maaf non,bibi lupa." Cengir bi Inah.

Perempuan berkepang dua itu berjalan menuju meja makan untuk melaksanakan ritual sarapannya.

"Non Octa- eh maksudnya non Lea yakin?" Tanya bi Inah dan dibalas anggukan yakin oleh Lea.

"Berangkat ya,bi." Lea mencium punggung tangan bi Inah,
walaupun dia adalah ART-nya tapi Lea tetap bersikap sopan kepadanya.

Lea berjalan menuju luar rumah,disana sudah ada mang Adi yang sedang memanaskan mobil, "ayo mang." Ucap Lea sambil membuka pintu mobil.

"Ayo non." Mang Adi pun menancapkan gas dan mulai menjalankan mobil silver mewah itu keluar dari kompleks Esther.

"Nanti berhentinya di gang kecil aja ya mang,selanjutnya aku jalan aja." Ucap Lea.

"Siap non!" Sahut mang Adi."

Membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di sekolahnya, kini Alea sudah berada di ruang kepala sekolah untuk mendapatkan tuntunan.

"Kamu masuk kelas XI IPA-3 ya,bu Rita ini akan menjadi wali kelas kamu," ucap pak kepala sekolah yang Alea tidak ketahui namanya itu," baik bu tolong antarkan Alea ke kelasnya."

Bu Rita tersenyum lalu mengantarkan Alea ke kelas XI IPA-3. Jantung Alea berdegub dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Selamat Pagi anak-anak,kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu, nak." bu Rita mempersilahkan.

"Nama saya Alea Octa kalian bisa memanggil saya Alea, pindahan dari SMA Garuda di Bandung." Alea memperkenalkan diri.

"Kacamatanya tebel amat." Ucap seorang siswi.

"Cupu anjer." Sahut siswa yang duduk di belakang.

"SMA Garuda yang di Bandung itu bukannya sekolah favorit,ya?" Celetuk siswi berkacamata yang duduk paling depan

"Lumayan bening sih." Cerutuk siswa lain.

"Dia ganyasar kan?" Ucap pedas dari siswi lain yang tentu saja membuat telinganya panas.

"Sudah-sudah sesi perkenalannya bisa dilanjutkan nanti-" ucap bu Rita terpotong oleh seorang siswi berbando pink dan siswi berbando biru

"Siapa yang mau kenalan sama cupu?"

"Ogah banget,bu,ewww."

"Shuutt! Gaboleh gitu," tegur bu Rita, "Alea,silahkan duduk di... sebelah Ressa ya."

Ressa yang merasa namanya dipanggil mengangkat tangannya, dah Alea mengangguk lalu duduk disebelah Reesa.

"Gue Ressa." Ressa memperkenalkan dirinya.

Alea menatap mata Ressa lama,ia melihat bola mata hitam indah itu dengan kagum. Alea dapat melihat masa depan Ressa melalui tatapan matanya. Alea memiliki kelebihan yang jarang dimiliki orang lain.

Ia melihat perempuan cantik menggenggam tangan pria manis bertubuh tinggi,dan ia yakin perempuah cantik itu adalah Ressa dah pria itu adalah kekasih Ressa di masa depannya. Ia juga memiliki sahabat,mereka saling melengkapi,susah senang selalu bersama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang