Chapter 24

519 96 14
                                    

Walaupun hari itu Soobin mengatakan padanya untuk tidak bersikap canggung, justru lelaki itulah yang akhirnya malah bersikap canggung dan bahkan lebih terkesan menghindarinya akhir-akhir ini.

Beberapa hari sejak kejadian di kedai Okonomiyaki, hubungan Yuna dengan kedua kakak beradik Jeon itu mendadak berubah tidak baik. Soobin menjadi lebih pendiam dan banyak menghindarinya akhir-akhir ini. Sintingnya, ia juga melakukan hal yang sama pada Jungkook, selain untuk menghormati kerenggangan hubungannya dengan Soobin, alasan lainnya adalah karena Yuna terlanjur cemburu dan patah hati sekaligus kecewa pada tingkah Jungkook yang masih saja memilih Mina. Yuna bahkan sama sekali tidak membalas atau mengangkat sambungan telepon dari Jungkook sejak malam itu.

Di sisi lain resep-resep kreasi pastry yang sempat menggunung di kepalanya perlahan-lahan mulai menghilang, isi pikirannya berubah menjadi hal-hal seputar dua kakak beradik Jeon itu. Sejak kejadian malam itu pula, tidak sedikit waktu yang dihabiskan Yuna hanya untuk cemberut, mendesah atau mendengus jengkel. Pada akhirnya satu-satunya orang yang bisa diajaknya bicara dalam situasi saat ini hanyalah Yuuta, meskipun pada akhirnya pula lelaki itu lebih banyak mengomelinya dibanding membiarkannya mengeluarkan pendapat.

"Kekacauan yang kumaksud dulu akhirnya datang."

Yuna mengerang di tempatnya, Yuuta dan segala kalimatnya yang sok benar tetapi kenyataannya memang benar.

"Jangan menghindari Soobin!" titah Yuuta.

"Aku tidak menghindarinya, astaga! Justru dia yang menghindariku," bantah Yuna.

Yuna mendesah tertahan. "Aku bahkan tidak tahu bagaimana cara mengajaknya bicara lebih dulu, dia selalu saja punya alasan untuk menghindariku. Aku benar-benar merasa buruk, harusnya aku tidak boleh melukai Soobin."

"Tidak melukainya dengan cara apa? Berpura-pura menyukainya dan berkencan dengannya maksudmu? Itu malah lebih tolol, Akari!" cerca Yuuta. "Meskipun aku menyayangkan keputusanmu, tetapi sudah kukatakan aku akan tetap mendukungmu. Jujur saja, aku lebih menyukai keadaan yang seperti ini. Kalau kau melakukan hal yang diluar batas pada Soobin, aku adalah orang pertama yang akan memukulmu meskipun kau seorang perempuan dan temanku."

"Kalau kau berani melakukannya, aku akan mengadu pada Papa dan Akio-nii!" Yuna tertawa setelah mengatakan lelucon yang bahkan tidak terdengar lucu di telinganya sendiri.

Yuuta menyipitkan matanya saat menatap Yuna. "Tidak lucu!" dengusnya. "Sekarang mari bahas tentang Jeon Jungkook. Bagaimana dengannya akhir-akhir ini?"

Yuna langsung cemberut berat mendengar nama Jungkook disebut, ada sedikit rasa jengkel yang mendadak muncul kembali dalam hatinya. "Dia masih mencoba menelponku sesekali."

"Dan kau tidak mengangkat sambungannya?"

Yuna menggeleng lalu mengendikkan bahunya sekilas sebelum berkata, "Untuk apa, tidak ada yang perlu kami bicarakan lagipula."

"Bagaimana dengan kejadian di Ueno Park?"

"Tidak tahu!" Yuna menjawab dengan ketus kali ini. "Mungkin itu semacam hal biasa yang kerap dilakukan orang-orang di Prancis. Dia memanggilku ma pouce, itu pun panggilan yang paling banyak digunakan untuk menyebut orang yang disayangi di Prancis. Tanpa sadar, dia mungkin menerapkan sistem kehidupan Prancis di Jepang."

Berikutnya Yuna melanjutkan dengan nada pelan seolah sedang berbisik pada dirinya sendiri. "Sial, padahal aku sudah pernah berharap dengan nama panggilan dan kejadian di Ueno Park itu."

"Lalu hubungannya dengan Mina?" tanya Yuuta lagi.

"Semakin lengket!" dengus Yuna. "Astaga, kau malah membuatku mulai cemburu karena hubungan mereka lagi!"

Panna Cotta Girl (Yukook Version) [Proses Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang