MULAI DEKAT?(4)

24 2 0
                                    


Bara kini duduk di balkon kamarnya yang mungkin juga menghadap ke arah kamar Fina.Tetapi kamar itu terlihat kosong ntah pemiliknya sedang apa.Asik bermain dengan gitarnya dan menikmati hembusan angin malam yang bisa di bilang cukup dingin.Mungkin malam ini akan hujan?ntah lah.

Tiba tiba ponsel milik Bara berbunyi menandakan sedang ada yang menelpon nya.Terpampang jelas disitu tertulis nama 'Tayo bego'

"..."

"Rumah.Napa?"

"..."

Bara menautkan alisnya "Ciko?"

"..."

"Serius lo?kok bisa?" Tanya nya.

"..."

"Yaudah,sekarang dimana lokasinya?"

"..."

"Oke gue otw sekarang"

"..."

"Lo sama siapa?dimana?"

"...."

"Yaudah tunggu"

Sesampai di lokasi

"Yo" seru Bara memanggil Tayyo.

"Akhirnya" Tayyo menghembuskan nafas lega.

"Jelasin ke gue.Kenapa bisa gue di ajakin balapan kayak gini?"

"Ntaran aja deh ceritanya.Mending sekarang urusin itu dulu"

"Rafi mana?" Tanya Bara.

"Lagi otw"

"Good luck bro" Sambungnya.

✨✨✨✨

"Bara mana?" Tanya Rafi yang baru datang.

"Tuh di atas motor"

"Semoga Bara menang"

"Tenang aja lah Fi,lo ga inget dulu waktu smp tuh anak gimana?" Ucap Tayyo yang hanya di angguki oleh Rafi.

"GO!" Seru gadis yang berpakaian minim.

Di putaran pertama Bara sempat kalah cepat dengan musuhnya itu.Tapi di putaran kedua Bara lebih dulu di banding musuhnya itu.Hingga saat si musuh ini ingin menendang motor Bara,cowo itu menancapkan gas motornya lebih cepat dari yang tadi.Alhasil si musuh ini yang menjadi oleng.
YAP BARA MENANG!!

"See?Udah gue bilang" Ucap Tayyo dengan bangga.

"Emang tuh orang dari dulu kaga pernah berubah"

"Congrast bro!" Ucapnya mereka berdua yang hanya di balas senyuman oleh Bara.

"Mungkin sekarang lo boleh menang.Tapi engga untuk nanti" Musuh yang tadi itu tersenyum licik.Tapi namanya Bara ia hanya mengangguk saja.

Bara menatap tajam Tayyo dan Tayyo mengerti apa yang Bara maksud.

"Oke gue bakal cerita tapi ga disini.Gimana kalau di rumah lo?" Tayyo menunggu jawaban Bara.

"Oke"

✨✨✨

Flashback

Tayyo baru saja keluar dari kafe,tiba tiba ada yang memanggilnya.

"Woi,cupu" Tariak Ciko—musuh bebuyutan nya.

SEANDAINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang