Problem~5

18 1 0
                                    

   Sekarang adalah hari dimana Bara harus balapan,lagi.Cowo itu sekarang sudah di atas motonya dengan memakai jaket kulit dan motor besar miliknya.Balapan pun dimulai.Seperti biasa selalu saja Bara yang menang membuat si musuhnya ini semakin muak dengan Bara.

"Sampai kapan sih lo ngajakin gue balapan kayak gini?sampe lo menang?.Tapi kenyataan nya selalu gue yang menang" Ucap Bara.

BUKK..

Tinjuan melayang dari Ciko.cowo itu sudah terpancing emosi karna ucapan Bara.Setelah memukul Bara hingga cowo itu tersungkur ke tanah ia berbalik badan dan menunggangi motornya itu.

"Bro,lo gapapa?" Tanya Tayyo khawatir.

"Santai kali,ini cuman luka ringan"

"Btw congrast cuy,emang kok lo pembalap terbaik emang!" Seru Rafi yang di ikuti Tayyo.

🌈🌈🌈🌈

Bara sekarang berada di depan rumahnya.Sebelum masuk cowo itu menatap lumayan lama rumah yang berada di depan rumahnya ini.'Sepi' itulah yang di pikirkan Bara.Tidak hanya itu.Bara juga sedang berfikir Apakah Fina baik baik saja? Apakah cewe itu hanya berpura pura bahagia di luar? Apakah Fina broken home?. Rasanya Bara ingin tahu semua tentang cewe itu.Mengapa ia berfikir seperti itu?karna jelas dari mata Fina saat ia bertemu di taman,ia tahu sekali cewe itu habis menangis karna matanya yang lumayan sembab.Dan sorot matanya yang menunjukan kalau ia sedih.

Setelah cukup lama menatap rumah Fina,cowo itu bergegas masuk memakirkan motornya.

"Assalamualaikum pah mah"

"Wa'alaikumsalam" Jawab mereka berbarengan.

"Dari mana Bar?Kok jam segini baru pulang?" Tanya Erik—papah Bara.

"Rumah temen pah" Jawab nya yang hanya di angguki oleh mereka berdua—Erik dan Tasya—mamah Bara.

🌈🌈🌈

Fina melihat Bara sedang mengeluarkan motornya.Cewe itu menghampiri Bara.

"Selamat pagi Bara" Sapanya saat ia sudah di depan Bara.

"Hm"

"Gue nebeng ya?"

"Lo kan ada mobil.Gausah modus deh.Sana balik lo anak ayam.Pagi pagi ganggu aja"

"Kok lo ngatain gue anak ayam sih?.Anak ayam tuh gaada secantik gue" Sumpah saat ini Bara ingin tertawa sekencang kencang nya karna melihat ekspresi Fina saat ini.Tapi ia tahan demi menjaga emage nya.

Bara bedeham lalu ia berkata "Balik sana lo"

"Ayolah Bar,sekali doang kali" Fina memasang popey eyes nya.Dan itu membuat Bara gemas.

"Yaudah naik"

"Yes!!Akhirnya"

sesenang itu dia? batin nya lalu tersenyum kecil.

"Berangkat" Seru Fina.

Sesampai sekolah,banyak orang orang melihat mereka berdua.

'Mereka pacaran?'

'Yaampun cocok banget kak Bara sama kak Fina'

Seperti itu lah ocehan para murid murid yang memihat mereka berdua.

"Bar,makasih ya.Kalo gitu gue deluan ke kelas,ga enak di liatin sinis gitu sama temen temen" Ucap nya.

"Bareng" Seperti di sambar petir saat ini Fina diam dengan jantung berdetak kencang. "Ayo" ajak Bara.Fina masih diam.

SEANDAINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang