[16] farewell hug 🤗

1.1K 130 11
                                    

Jangan lupa vote dengan cara mengetuk ikon dibawah kek '⭐' dan coment!,pokoknya voment dah







Mina, gadis itu berjalan menyusuri jalanan yang ramai, banyak orang berlalu-lalang disana, dalam langkah-langkah nya yang berat sambil memikirkan bagaimana nasib kekasihnya saat ini, ia tak tahu harus bagaimana, ia merasa dari dulu tidak menghargai perasaan bambam sama sekali hanya saja ia terus sibuk dengan Jimin,sehingga ia lupa bahwa ada orang yang masih menyukainya,selalu ada untuknya jika ia sedang susah,juga selalu menolong dirinya dengan perasaan hati yang tulus.

Disisi lain Bambam merasa, gadis seperti Mina, sangat berarti bagi dirinya, karena gadis itu berbeda dari gadis lainnya, bambam sangat ingin melindungi Mina namun apa daya nya saat ini mungkin sisa hidupnya sudah tak lama lagi, lain juga dengan Mina yang baru sadar akan suatu hal yaitu, jika masalah terbentuk pasti penyebabnya adalah Jimin, dan penolongnya adalah bambam, tapi Mina merasa dirinya sangatlah jahat,sudah ditolongin malah balik lagi ke jimin, jadi Mina rasa ia sudah berbuat sebaliknya kepada bambam, dan ia menyesal setelah tau bahwa lelaki itu terjangkit sebuah penyakit berbahaya didalam tubuhnya.

Dan yang membuat Mina bersedih adalah, bambam tak minta apapun yang ia mau Mina menghabiskan hari-hari emasnya sebelum ia di panggil oleh tuhan, dan itu membuat Mina makin sangat terpuruk, tak berhenti disitu ia menghampiri sebuah rumah besar yang 1-2 hari yang lalu baru ia kunjungi,yaitu rumah Jimin.

Segera gadis itu pun menekan tombol bel, lalu gerbang besar itu pun langsung terbuka secara otomatis, ia pun berjalan menyusuri halaman rumah yang luas nya itu Segede gaban, langsung ia pun mengetuk pintu utama itu, dan munculah seonggok manusia siapa lagi kalau bukan pelayan disana, segera mereka pun saling membungkuk satu sama lain.

"Eum anu, aku ingin mengambil ponsel ku yang ketinggalan"Mina pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, tiba-tiba datanglah sihyun dengan raut wajah yang terkejut

"Mina?ada apa kesini?"tanya wanita paruh baya itu sembari memegang kedua pundak Mina

"Begini imo, aku ingin mengambil ponselku yang ketinggalan,di kamar tamu yang seminggu lalu ku tinggal disini"jawabnya dengan senyuman manis namun sorot matanya sangat kosong dan sendu

"Ah, itu mari masuk"ajak sihyun akan tetapi Mina menahan lengan wanita paruh baya itu pelan

"Mian, aku sedang buru-buru soalnya jadi aku hanya minta diambilkan saja,maaf jika merepotkan"tolak halus gadis itu pada sihyun

"Baiklah,kalau begitu, pelayan tolong cari di kamar tamu ya"suruhnya,"ayo mina duduk dulu diluar,mumpung cuaca hari ini bagus udaranya pun sehat"ajak wanita itu lalu duduklah ia bersama Mina di depan rumah.

"Soal perihal kemarin maafkan imo ya, aku terpaksa melakukan itu,tidak mau dirimu dibunuh dihadapan kita semua"ujar sihyun merasa bersalah

"Gwaenchana, lagian aku mengerti situasi nya kok"ucap mina

Tak lama kemudian datanglah pelayan membawa ponsel Mina,dengan senang hati Mina pun mengambil benda pipih itu dan memasukannya kedalam tas backpack, miliknya tak lupa gadis itu pun hendak berpamitan pada sihyun .

"Kalau begitu aku pulang ya imo"pamitnya

"Sebentar sekali, memangnya buru-buru ya?"sihyun agak kecewa tapi ia berusaha menerima itu

"Hm, dia sudah lama menunggu aku takut dia kenapa-napa jadi aku khawatir"saut Mina

"Dia? Nugunde?"tanya sihyun penasaran

"Maaf aku tidak bisa memberi tahu,kalau begitu geurom"karena tidak mau ditanya banyak Mina pun dengan segera langsung berjalan menjauh dari tempat sihyun berdiri,namun langit yang tadinya cerah menjadi abu seperti ini,tak lama setelahnya rintik-rintik hujan pun mulai berjatuhan dari perlahan menjadi cepat membuat gadis itu mempercepat langkahnya menuju gerbang, tapi saat gerbang terbuka terdapat sebuah motor sport memasuki wilayah rumah itu, ternyata siapa lagi kalau bukan Jimin.

Different [JIMINA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang