[34] Pengumin & Penguchim

569 56 5
                                    

Jangan lupa vote dengan cara mengetuk ikon dibawah kek '⭐' dan coment!,pokoknya voment dah.



Hari ini Jimin dan Mina sedang berada di perpustakaan sekolah, iya gadis itu menemani sang kekasih belajar untuk persiapan ujian nanti, mereka duduk saling berhadapan dengan posisi Jimin yang kini sedang sibuk menulis untuk menghitung jawaban, dan Mina yang sibuk memperhatikan kekasihnya itu lekat.

Ini adalah bulan ke-4 setelah mereka bertunangan, bahkan cincin pertunangan mereka masih terpasang cantik di jari manis mereka masing-masing.

Gadis itu memperhatikan Jimin dengan serius, jarang sekali rasanya melihat seorang Park Jimin seserius ini kalau sedang belajar, Mina sangat suka ketika dimana kekasihnya itu menunjukkan sisi tenangnya, tapi melihat Jimin setenang dan sependiam ini cukup aneh juga baginya.

Tangan bantet nya yang terus bergerak kesana kemari diatas kertas, dengan raut wajah yang mengernyit sesekali itu membuat Mina gemas dibuatnya, apalagi ketika bibir Jimin yang manyun ketika ia sedang menulis, gadis itu tidak bisa menahan tawanya lagi.

Mina tertawa ringan, sambil menopang dagunya dengan salah satu telapak tangannya, Jimin yang mendengar gadisnya tertawa itu pun langsung menatap Mina dengan bingung.

"Wae?, Kenapa kau tertawa?"tanya Jimin penasaran

"tidak hanya saja aku merasa aneh ketika melihat kau sependiam ini, hehe"jawab Mina

"Memang aslinya aku ini pendiam, kau saja yang tidak menyadarinya"cubit Jimin gemas pada hidung Mina

"Bagaimana apa cukup sulit?"tanya Mina

"Tidak sesulit itu, berkat kau yang selalu menemaniku ketika belajar, aku jadi semangat dan otakmu mungkin berkomunikasi dengan telepati kepada otaku"mendengar jawaban aneh dari Jimin, Mina hanya tersenyum dan mengusap kepala Jimin dengan lembut

Jimin suka itu, iya dia suka ketika Mina mengusak-ngusak rambutnya dengan lembut seperti ini.

"Bagaimana bisa, bahkan pelajaran kelas 12 belum sama sekali ku pelajari, bagaimana otak ku bisa mencerna semuanya"ucap Mina membantah perkataan Jimin tadi

"Tapi kalau kau mengerjakan semua pekerjaan rumahku, kenapa nilaiku selalu bagus?, pokoknya aku tidak mau ya nanti ketika ujian kita harus bertukar otak"ucap Jimin dengan lirih, karena ia merasa otaknya sudah berasap sedari tadi semenjak ia memulai untuk belajar

Tapi bagaimana dengan gadisnya yang selalu bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya, dan otaknya semencair itu? Padahal Mina sangat hobi sekali bermain game, bahkan sangat sering sekali.

"tukar otakmu dengan Namjoon sunbae sana, pasti beberapa menit langsung selesai"suruh Mina

"ah kelamaan belajar aku merasa otak ku sudah berasap saat ini"keluh Jimin lalu menidurkan kepalanya di meja sambil menghembuskan nafasnya kasar

Mina merasa padahal baru 1 jam lebih kekasihnya ini belajar, apa sesulit itu bagi Jimin untuk belajar sendirian?, akhirnya gadis itu pun ikut menidurkan kepalanya menghadap pada Jimin yang kini sedang tertidur sambil mengernyit kan dahinya.

cup!

Mina mengecup dahi Jimin pelan, buat sang empunya membuka matanya perlahan sambil tersenyum senang, apakah Jimin harus seperti ini dulu agar sering-sering dikecup oleh Mina?.

Mendapat perlakuan manis dari gadisnya itu buat perut Jimin rasanya menggelitik seketika, oh jadi selama ini perilakunya pada Mina buat perutnya geli seperti ini?,dengan kedua pipi yang merona?.

Different [JIMINA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang