[18] Rooftop 🌃

1.2K 120 33
                                    

Jangan lupa vote dengan cara mengetuk ikon dibawah kek '⭐' dan coment!,pokoknya voment dah.








Permintaan ibu Jimin kemarin membuat mereka berdua sangat-sangat bingung sekaligus malu terhadap satu sama lain, dan saat ini pertunangan antar Jimin juga seulgi sedang ditunda, walaupun banyak tamu undangan yang kecewa tapi mereka mengerti akan kondisi ibu Jimin yang sangat drop. Dikarenakan mendengar rencana pertunangan itu sihyun jadi kurang nafsu makan, banyak pikiran sampai ia stress dan kambuh, Jimin harap ibunya itu akan segera cepat sembuh lalu melupakan permintaannya tadi.

Entah kenapa hyunjae menahan gadis itu, iya Mina, membuat atmosfer ketiga nya canggung saat menunggu hasil dokter yang sedang menangani sihyun, karena tak mau didalam kecanggungan tingkat tinggi, hyunjae pun berusaha untuk menetralkan atmosfer kecanggungan ini.

"Ku dengar bambam ke Thailand ya?"hyunjae mengajak bicara pada Mina

"I-iya"jawaban Mina membuat Jimin kaget ia kira saat disekolah kemarin si bambam masih sakit ternyata di Thailand, apakah ini kesempatan untuk Jimin mendekati Mina lagi?

"Benarkah?"entah Jimin tak bisa menahan rasa penasarannya itu

"Mhmm"dijawab anggukan oleh Mina

"Lalu bagaimana hubungan mu dengannya?"baru saja Jimin mau menanyakanya sudah didahului oleh ayahnya

"Berpisah secara baik-baik"jawab Mina dengan jujur, jawaban itu membuat hati Jimin serasa plong, tak ada beban lagi dihatinya

"Tapi kenapa ahjussi tau ya? perasaan aku tidak pernah memberi tahu"lanjut Mina karena merasa curiga

"Itu eumm a-anu...

Tiba-tiba dokter pun keluar, dari ruangan sihyun ditangani.

"Apakah anda walinya Park sihyun?"tanya dokter itu

"Iya saya sendiri"ucap hyunjae beranjak dari duduknya

"Mari ikut ke ruangan saya"pinta dokter itu lalu diikuti oleh hyunjae itu sendiri

Sekarang tinggalah Jimin dan juga Mina, sekarang malah keduanya merasa sangat canggung ketimbang bersama hyunjae tadi.

"M-maaf"cicit Jimin kecil masih bisa didengar oleh Mina

"Sunbae tak perlu minta maaf, lagian itu bukan salahmu"mina merasa tak enak pada Jimin karena pemuda itu selalu meminta maaf

"Soal permintaan ibuku tadi kumohon jangan dipikirkan"

"T-tentu"

Hanya percakapan singkat keduanya menjadi canggung kembali, sungguh Jimin ingin kembali seperti dulu saat pertama kali mengenal juga selalu berbicara tanpa ada rasa canggung seperti ini.

"Mina, soal kau tak bisa bersamaku lagi ketika kau masih dengan bambam apakah itu benar?"tanya Jimin sementara Mina hanya terdiam

"Lalu apakah sekarang ketika bambam sudah dithailand, apakah kau bisa bersamaku lagi?"lanjut Jimin begitu dalam saat ia menatap Mina yang menunduk

"Aku- tidak tau"jawab Mina membuat Jimin menghela nafasnya

"Akan ku tunggu mina-ah"ucap Jimin lalu mengusap rambut Mina

"Maafkan aku....hiks....aku selalu tidak peka kepadamu....hiks....dan selalu membuatmu menunggu....hiks aku hanya takut hubunganku denganmu melewati batas....ada seseorang yang kau jaga juga saat ini.....seul-

Ketika gadis itu menangis sesenggukan Jimin memeluknya erat seerat mungkin tanpa ada jarak yang kosong.

"Kumohon aku tak pernah ingin menjaganya Mina, aku hanya ingin menjagamu selalu denganmu,seperti dulu dan aku juga ingin lebih serius denganmu, aku dan dia tidak saling mencintai,yang ada aku mencintaimu Mina walaupun masih belasan tahun, pernyataan cinta itu terus tumbuh besar dalam hatiku, aku tau dan aku memakluminya bahwa ini memang terlalu cepat sehingga membuatmu bingung, jadi aku pernah bilang padamu kan bukalah hatimu untukku walaupun hanya sedikit"jelas Jimin panjang lebar tadinya Mina tak membalas pelukan itu tapi entah kenapa dia membalas pelukan itu dengan hangat.

Different [JIMINA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang