1

6.4K 382 44
                                    

"Ima kimi note o hanaseru you ni i got let--,"

"BERISIK!" Sentak seorang cowok yang tengah fokus mengerjakan tugas yang di berikan guru produktifnya. Cowok berpewarakan tinggi itu menatap tajam seorang cewek mungil yang berdiri sambil menyanyikan lagu yang menurutnya lagu itu aneh. Lagu Korea.

Si cewek yang mendapat sentakan dari cowok keren itu yang sialnya lagi cowok keren yang menyentaknya itu adalah cowok yang diincarnya.

"Tuh, kan, Prill. Si Ali terganggu sama suara sumbang lo." Celetuk cowok dengan rambut pirang yang duduk di meja komputer tepat di samping kanannya. Kendra namanya, teman satu kelasnya yang suka memanas-manasi keadaan.

Cewek yang di panggil dengan sebutan Prill itu mencebik kesal. Bukannya duduk dan mengerjakan tugas yang di berikan guru produktifnya. Justru cewek mungil itu mengambil mouse dan melanjutkan nyanyiannya dengan menjadikan mouse sebagai microphone.

"No do a pu jan ha cause your mine i just wanna blow your mine i roh ke non--,"

BRAK

Cewek mungil itu tersentak dan langsung menghentikan nyanyiannya setelah melihat cowok keren yang menyentaknya itu berdiri dari duduknya dengan tatapan marah.

Prilly Alfiani. Nama cewek mungil yang sangat gemar menyanyikan lagu Korea. Tidak perduli suara sumbangnya merusak pendengaran orang-orang yang mendengar nyanyiannya itu.

Prilly meneguk ludahnya kasar melihat cowok keren yang menyentaknya itu berdiri di depannya. Catat! Di depannya! Jangan lupakan tatapan tajamnya yang berkali-kali membuat Prilly jatuh sejatuh-jatuhnya orang jatuh cinta. Ih, Alay!

Ali Erich Adrian. Cowok keren dengan tinggi badan yang jauh di atas Prilly. Pecandu game online yang berani gak tidur sampai tengah malam. Sekarang, Ali berdiri di hadapan cewek kpopers yang benar-benar membuatnya muak dengan segala tingkah lakunya. Tukang halu dan suka nyanyi-nyanyi gak jelas.

"Lo budek atau emang dari sononya lo budek?!" Sarkas Ali membuat suasana lab yang awalnya lumayan rame mendadak hening sehingga suaranya menggema ke segala ruangan.

Prilly menggigit bibir bawahnya, menguatkan dirinya kalau kejadian seperti ini sudah biasa ia alami. Ya, sudah biasa. Dengan dirinya yang begitu menyukai boyband yang berasal dari Korea Selatan, ia selalu mendapat gunjingan dari teman-teman kelasnya. Tapi, entah kenapa jika Ali yang menegurnya, rasanya seperti ada belati yang menancap tepat di ulu hatinya. Sakit tak berdarah.

"Lo buta atau emang dari sononya buta?!" Jawab Prilly membalikkan perkataan Ali dengan tatapan yang sama tajamnya. Kedua tangannya bergerak menyentuh kedua telinganya dan menatap Ali tajam. "Ini apa, hah?! Lo lihat, kan, kalo ini TE.LI.NGA. Telinga fungsinya mendengar. Jadi, sudah jelas, kan, kalo gue GAK BUDEK. Punya mata tolong di kontrol penglihatannya. Teliti sebelum memaki. Cermati sebelum malu sendiri. Ini realita, dimana yang lo ucapkan gak bikin lawan bicara lo diem aja di rendahin sama lo."

Ali menggeram. Kekesalannya sudah memuncak setelah melihat gadis mungil penyuka manusia jelly ini melawannya. Apalagi teman-temannya yang nampak semangat menonton drama yang di ciptakan olehnya dan cewek mungil di hadapannya ini.

"Ayo, Li, bales. Jangan mau kalah sama cewek kutil." Ujar temannya yang berada di meja komputer tepat di belakang dirinya berdiri, lebih tepatnya berada di meja komputer samping kiri Prilly. Erick, namanya. Teman yang sama-sama penyuka game online yang masuk jajaran pecandu.

"Lo--,"

"Sudah selesai?" Ucapan Ali terpotong karena suara yang berasal dari pintu lab yang menyela lebih dulu. Dilihatnya guru produktifnya yang sudah memasuki lab dengan ponsel di genggamannya, tatapannya menjuru ke sudut ruangan lalu tatapannya terpaku kepada dirinya dan cewek mungil di hadapannya yang berdiri. Terlihat lain sendiri karena teman-temannya duduk tenang di meja komputernya, mengerjakan tugas yang di berikan.

K-POPERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang