9

2.5K 353 58
                                    

❤haengboghan dogseo❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤haengboghan dogseo❤

Tanggal merah yang mengesankan telah berganti dengan tanggal berikutnya. Sekarang, kembali ke realita, bangun pagi sampai berangkat sekolah dan berakhir otak mempet lagi karena mata pelajaran. Tapi, sepertinya pagi ini menjadi pagi yang cerah dan indah bagi kelas XI Multimedia 2 karena guru matematika yang tidak masuk karena tengah mengurus pemberangkatan anak jurusan AP (Akomodasi Perhotelan).

Jangan tanya lagi seperti apa suasana kelas XI Multimedia 2 yang terkenal dengan sebutan kelas mafia. Bukan tanpa alasan semua guru menyebut kelas XI Multimedia 2 sebagai kelas mafia, itu karena hampir semua muridnya menjadi langganan BK dan mendapat tinta merah di catatan BK. Siapa yang tidak kenal murid kelas XI Multimedia 2 yang suka bolos, telat,  merokok di kelas, tidak mengerjakan tugas, tidak membayar uang SPP dan tidur di kelas. Semua guru yang mengajar di kelas mafia ini selalu mengeluh dengan kelakuan murid-muridnya yang selalu membuat semua guru emosi dan cepat menjemput ajal karena jika dimarahin atau ditegur tidak diindahkan.

Dari kelas Multimedia 1 sampai 3, kelas Multimedia 2 yang paling terkenal sampai ke penjuru sekolah, bahkan kepala sekolah sampai turun tangan sendiri untuk menegur kelas XI Multimedia 2. Tapi, semua sia-sia karena tetap saja kelas mafia ini membuat ulah. Bayangkan saja, dari 34 siswa terdiri dari 10 siswi dan 24 siswa. Jika biasanya siswi yang menguasai kelas dengan kerempongannya, di kelas XI Multimedia 2  justru sebaliknya. Jika biasanya cewek yang banyak jalan atau yang paling banyak omong, di XI Multimedia 2 justru yang cowok. Banyak guru yang heran akan itu dan tentunya menjadikan XI Multimedia 2 sebagai kelas mafia dan fenomenal.

Seperti saat ini, semua penghuni kelas XI Multimedia 2 tengah bersiap-siap memulai aksinya. Ada yang menghidupi kipas lalu mengikatkan sepatunya di salah satu sayap kipas dan ketika sepatu diikatkan ke sayap kipas, tiba-tiba kipas langsung mati dan membuat heboh satu kelas. Bukan. Bukan heboh memarahi si pelaku, melainkan bertepuk tangan dengan beribu pujian dengan mengatakan kata hebat berkali-kali.

Ali yang menjadi ketua kelas ikutan berdiri di atas meja dan berhadapan dengan Kendra, si pelaku yang telah membuat kipas menjemput ajal. Ali menepuk pundak Kendra berkali-kali dengan senyum bangga.

"Mantap bro. Berkat lo, kelas kita semakin menambah catatan BK. Berkat lo juga, kelas kita dapet kipas yang baru," puji Ali diikuti tepuk tangan teman-temannya yang lain.

"Buat yang cewek, tepuk tangannya mana?" Tanya Kendra menatap deretan cewek-cewek yang duduk lesehan di lantai. Biasa, kaum hawa sedang bergibah, makannya membentuk lingkaran kecil di pojok depan, tempat yang aman dari gangguan cowok-cowok karena dekat pintu.

Satu diantara sepuluh kaum hawa bergibah itu menyahut dengan suara cemprengnya, "Yaampun! Uang kas kebanyakan nunggak malah ngerusakin fasilitas di kelas. Mau jadi apa kelas kita ini kalau semua fasilitasnya dirusakin sama kalian."

Semua tahu siapa cewek yang sudah membawa-bawa nama uang kas itu, siapa lagi kalau bukan cewek kpopers yang mulutnya seperti toa dan teriakannya membuat semua tutup telinga.

K-POPERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang