PENERIMAAN II

43 14 5
                                    

  DINI HARI. Cinta acapkali tiba menukar mimpi-mimpi tidur sang Pecinta.
Siapa gerangan yang tahu sesudah itu ia hilang ke mana.

  Ketika jiwa sang Pecinta pulang ia temukan mimpinya melayang-layang di segenap penjuru ruangan.

Apa alasan Cinta berbuat sejauh itu? Aku harus tahu...

  SIANG HARI. Sejenak melepas lelah sang Pecinta rebah menutup mata.
Namun kembali terjadi, Cinta datang menukar mimpi sang Pecinta.

Apa alasan Cinta berbuat sejauh itu? Aku harus tahu...

  MALAM HARI. Sang Pecinta menanti detik-detik Cinta menukar mimpi.

Sang Pecinta bertanya;
Apa alasan Cinta berbuat sejauh itu? Aku harus tahu.

Cinta menjawab;
Kesucian cinta pada sebuah penantian, adalah nilai-nilai arti dari sebuah kejujuran. Bukan sandaran akan harapan, dan bukan pula ketakutan akan keadaan...

Aku tersentak.
Namun, Aku mengerti; Walau dalam hati aku teramat malu mengakui.

Baiklah, Cinta, Aku mengerti...

Masalah waktu aku masih sanggup menunggu.

Masalah keadaan aku masih mampu bertahan.

Namun bila adanya perasaan, maka biarlah segala-sesuatunya tetap berjalan, aku tiada berhak memaksakan.

Dan saat itu aku sungguh teramat haru tatkala kulihat Cinta mengembangkan senyumnya untukku...

PELITA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang