Start Forgetting

32 15 6
                                        

Hati-hati yah guys. Ada something loh..........

Sinar matahari pagi mulai menampakkan kehadirannya. Memberi kehangatan dan semangat baru bagi sang pria yang sedang di landa kesepian hati dan pikirannya. Beranjak dari tempat tidur empuknya menuju kamar mandi dan bersiap menghadapi tantangan dunia yang amat sangat kejam menanti di depan sana.

"Yhaesin ayo makan dulu" ajak Bunda nya dengan lembut

"Tidak bun aku makan di kampus saja, ada kelas pagi hari ini"

Sebenarnya itu bukan lah alasan yang sebenarnya terjadi, tapi Yhaesin tidak ingin melihat wajah Somin yang menatap nya bagai pria jalanan yang hanya di pungut untuk diajak tinggal di rumahnya. Yah begitulah tatapan Somin padanya. Tatapan sang kekasih yang melupakannya. Bukan salah Somin atau pun Yhaesin, tapi ini adalah perbuatan takdir yang entah sengaja atau pun tidak ingin memisahkan mereka berdua.

Sekarang hal yang di pikirkan di dalam benak Yhaesin adalah menjauh dari Somin untuk menghindari rasa cintanya yang di halangi oleh tuhan itu. Yhaesin sekarang hanya lah memikirkan masa depannya. Dia sekarang sudah menjadi mahasiswa di salah satu kampus favorit dan mengambil jurusan spesialis dokter bedah.

"Hai Yhaesin"

"Oh Naeya, ada apa?"

"Tidak ada hanya ingin ke kelas bersama mu"

"Oh iya ayo"

Mereka berdua sudah dekat sejak kecil saat Yhaesin tinggal bersama dengan Nenek nya. Dan mereka sempat berpisah saat Yhaesin tinggal dengan Bunda nya. Tapi sekarang mereka bersama lagi dan memilih fakultas yang sama.  Mungkin dengan kedatangan sahabatnya itu bisa sedikit mengobati kesedihannya sekarang dan juga melupakan Somin dari pikirannya.

Naeya sepertinya memiliki rasa yang berbeda pada Yhaesin. Dia memilih kampus yang sama dengan Yhaesin karna memang ingin lebih dekat dengannya atau mungkin bisa menjadi lebih dari teman dalam hidup Yhaesin.

Yhaesin sudah mengetahui hal itu sejak dulu, tapi dia tidak pernah membalas perasaan Naeya karna takut jika hubungannya tidak baik maka akan berpengaruh dengan persahabatan mereka yang sangat dekat dari kecil itu.

Mungkin teman lebih baik dari pada hubungan yang lebih dari itu.

"Yhaesin kita cari tempat makan dulu yah sebelum pulang, aku lapar"

"Iya..."

Mereka pun akhirnya makan disalah satu restoran yang dekat dengan rumah sewa Naeya. Iya gadis itu sekarang tinggal seorang diri di rumah sewa dekat kampus mereka. Yah karna keinginannya yang sangat keras itu untuk memilih kampus bersama Yhaesin jadi apa boleh buat.

Mereka pun makan berdua dan Yhaesin sedikit memiliki keinginan untuk minum Soju. Ucapan nya hanya sedikit, tapi akhirnya dia pun menghabiskan 5 botol sekaligus. Naeya tidak habis pikir dengan pikiran pria itu. Apa ada yang terjadi sampai ia jadi gundah-gulana seperti ini.

Berjalan dengan sempoyongan di tengah gelap nya malam. Kasihan gadis itu yang memopong pria dengan badan dua kali lipat dari tubuhnya.

Mereka terjatuh di jalur jalan yang sudah sepi. Tidak ada satupun orang yang berkeliaran di malam yang sudah larut ini. Yhaesin mengigau dengan menyebut

"Somin....... Kenapa kenapa engkau melupakan ku. Apa salah ku pada mu"

"Yhaesin bangun. Siapa Somin? Sadarlah aku takut. Di sini gelap dan sepi sekali" gadis itu mulai merasa takut dan tidak memikirkan nama siapa yang di sebutkan Yhaesin

"Oh kau di sini"  ujar pria itu

"Aku dari tadi bersa-"

Terhenti lah kalimat yang sedang ingin di katakan oleh gadis itu. Satu kecupan yang mendarat di bibir mungilnya itu dan membuatnya tersentak menjauh dari Yhaesin. Entah dia kenapa bisa melakukannya.

"Yhaesin apa yang yang kau lakukan? Sadarlah aku ini Naeya"

Tidak menghiraukan kicauan yang keluar dari mulut wanita yang ada di sampingnya itu. Yhaesin sedang tertidur sekarang, setelah melakukan hal di luar kesadarannya. Naeya pun menelpon kontak yang bertuliskan mama Bunda di hp Yhaesin dan beberapa menit kemudian mobil hitam milik Ayahnya pun datang menjemput dan memopongnya pulang kerumah.

******

Jantung yang bergetar tanpa irama, menghentak tak kunjung berhenti. Perasaan yang kacau memikirkan pria nya, oh tidak pria aneh tidak jelas yang baru saya merenggut ciuman pertama miliknya yang berharga.......






























***

Don't forget
Vote and Comen
See you next chapter


***

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang