Illusion

36 0 0
                                    

Ketika Rai/Terry masuk, Kay dan semuanya menemukan jalan keluar. Mereka segera bersembunyi di suatu tempat. "Hei, ini lemari kostum!" Ujar Luth.

"Ya, aku punya ide lagi.. Kali ini, kalian harus memakai kostum yang sesuai. Dulu, sebelum gedung ini ditutup, aku dan Sess... Terry sering melihat pertunjukan marathon drama disini. Ini yang harus kalian lakukan..." Kay membisiki semua orang disana. Semua dapat berganti baju disitu karena gelap.

Ternyata, mereka memakai kostum. lalu, mereka berjingkat keluar, masuk ke mannequin room.

Anak laki-laki dan perempuan dipisah. Loli, Kay, dan Jessy merupakan pesenam jadi dapat bertahan di "weird position" . Kay dengan kostum pemetik apel bercelemek merah dan ber wig pirang keriting dan pendek, menahan senyum kaku dengan satu kaki berjinjit dan satunya terangkat. Loli dengan kostum Jasmine berwig hitam panjang berjinjit saja. Jessy dengan kostum ballerina nya

Melakukan pointe.

Uh-oh, mereka segera mengambil posisi. Lihat, Terry masuk.

Dia memandangi Kay a.k.a Traci sang pemetik apel, Jessy a.k.a Zeffanya atau Zify si ballerina dan Loli a.k.a Jasmine, lalu para laki-laki. Dia mendekatkan diri pada Traci, menatap mata biru Kay.

What, Sessa/Terry menangis.

"Aku ingat mata ini..." Lirihnya. Kay menahan agar tidak berkedip, merasakan mata Sessa yang terpancar dari mata Rai, mata kepedihan.

"Traci, kau tokoh favoritku di theater ini. Aku dan Kay berteriak dari bangku penonton untuk menyapamu..," Sessa melingkarkan tangannya pada bahu Kay, memendam kepalanya. Kay berkedip lega sekaligus berusaha menahan nafas.

"Tapi aku sedang dilemma, bodoh aku, mau membunuh sahabatku, Kay. Aku akan membunuh dia secara cepat, takkan membuat dia tersiksa," suaranya tercekat. Kay mengerutkan alis, ketakutan. Setelah Terry melepaskan pelukannya, dia menjauh. Tetapi, mendadak...

"Hattsshiiii!!!!"

One AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang