Left Behind

28 3 0
                                    

6 bulan telah berlalu sejak kejadian PHP tersebut. Hanela tengah menunggu para pegawai lainnya datang karena ia datang pagi sekali hari ini. Entah karena apa.

Hanela menggoyang-goyangkan kakinya sambil duduk di kursi kayu disamping toko ikan hias itu, ia memakan roti selainya sebagai sarapan tambahan karena sebenarnya ia sudah sarapan nasi sebelum pergi bekerja.

Tinggal dua kali gigit lagi rotinya habis saat ia mendengar suara pintu mobil ditutup dari arah depan toko ikan yang membuatnya lantas segera membereskan kegiatannya lalu masuk kedalam melalui pintu samping toko untuk menyambut pembeli sebagai orang satu-satunya yang berada disana.

Dapat ia lihat 3 ornag pria masuk kedalam toko disusul 2 orang lainnya dibelakang. Hanela mengunyah rotinya lalu menelannya sebagian. "Hwalwoo! Selamwat dwatang!"

Pria ber-jas putih dengan corak kotak-kotak hitam menatapnya dengan sedikit memicingkan matanya. "A-ah ya, terima kasih... Tapi bisa kau telan itu baik baik terlebih dahulu?"

Hanela lalu segera melakukan apa yang diminta pria itu dan tersenyum. "Maaf maaf, baiklah mari kutunjukkan jalannya."

Hanela berjalan terlebih dahulu lalu sadar orang-orang dibelakangnya tidak mengikutinya. Hanela berbalik dan melihat pria dengan setelan all black meminta 2 orang yang mengikutinya masuk sedari tadi untuk membiarkannya berkeliling sendiri.

"Ayo, tunjukkan aku jalannya."

______________________________________

Hanela membawanya pada satu ruangan besar di dalam toko ikan hias itu. Disana terdapat berbagai macam jenis ikan. Mulai dari yang sangat kecil sampai besar, dari yang satu warna hingga berwarna-warni.

Pria all black itu mengedarkan pandangannya. Tak hanya pada aquarium-aquarium, namun hingga kelangit-langit yang Hanela akui memang indah dengan segala corak lautan dan langit dalam satu lukisan.

"Bagaimana? Ada yang membuat anda tertarik?"

Pertanyaannya dijawab anggukan sekali dari pria itu, namun ia menanyakan hal diluar pembahasannya. "Dimana pegawai lainnya? Apa cuma kau yang ada disini?"

Hanela berfikir sejenak. "Ini masih satu jam setengah sebelum jam buka toko, jadi para pegawai lain masih belum datang Tuan."

Pria itu kembali mengangguk. "Kalau begitu, kau harus membungkus seluruh ikan disini sendirian, begitu?"

Hanela membulatkan matanya. Yaampun.. Sendirian? Hngggg.

"A-ah! Baiklaah kalau begitu."

Setelahnya Hanela sibuk keluar masuk dari ruang peralatan untuk mengambil plastik, alat tangkap, oksigen dan segala macam keperluannya.

Baru menangani dua akuarium nafasnya sudah tersengal-sengal yang malah dihadiahi tawa singkat dari Si Pembeli.

"Kau yakin bisa menanganinya sendiri?"

Hanela tak mungkin meminta pria itu untuk membantunya. "T-tak apa... Aku bisa melakukannya."

Pria itu menjentikkan jarinya lalu tiga orang pria lainnya datang menghampirinya.

"Aku ingin kalian membantu wanita itu. Aku ingin ini semua berjalan cepat."

Perintah itu dengan segera dilakukan oleh 4 orang pria tersebut. Dua membantunya menangkap ikan, duanya lagi untuk membungkus dalam plastik setelah diberi oksigen.

Satu jam berlalu dan semua telah selesia saat Managernya, Aloni dan Elena masuk kedalam toko ikan.

Elena berbisik pada Hanela. "Kau, melakukannya sendiri? Yaampun maafkan kami! Harusnya kamu datag lebih pagi atau bahkan menginap disini."

Hanela tertawa. "Ahahahaha, tak usah sampai seperti itu. Ayok, sekarang bantu aku untuk menghitung dan mengecek ulang ikan ikan ini!"

Setengah jam mereka habiskan untuk menghitung jumlah uang yang harus pria kaya raya itu keluarkan serta mengecek apakah keadaan ikan baik baik saja dan ikan yang dikemas adalah ikan dengan jenis yang sesuai pesanan.

"Baiklah. Semua telah usai, terima kasih Tuan, datanglah kembali bila kau menginginkan ikan lagi untuk menghiasi kaca akuarium mu."

Lalu Sang Manager dan pria itu berjabat tangan cukup lama. Setelahnya, pria itu dan para antek-anteknya pergi bersama balon-balon berisi ikan hias.


Tanpa mereka sadar bahwa ada satu balon ikan dibawah meja tamu yang tertinggal.

Fish and ChemistryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang