Forbidden Love [BP X BTS] [VKOOK]

14

⛔KHUSUS 15+⛔
HARAP BIJAKSANA UNTUK PARA PEMBACA.. SELAMAT MEMBACA!~

***

"aku pulang.." ucap Jennie dgn mata suntuk.

Baru saja melangkah kan kaki kedalam rumah, ia sudah di suguhi pemandangan buruk di depan matanya.

"ahh! James.. Kamu jgn kasar gitu dong.. Ahhh emhh" desah seorang wanita asing.

Jennie langsung menutup pintu dgn dobrakan kencang dan berlari menuju mobil mewahnya.

"Jennie!!! Mau kemana kamu?!" teriak James dgn keadaan telanjang dada.

"kenapa emang? Masalah??" jawabnya ketus.

"kau baru pulang jam 12! Dan sekarang sudah mau pergi lagi?! Cepat masuk!!!"

"masuk? Hahahaha.. Ayah lucu ya~ tadi aku masuk bukannya di sambut sm ayah, eh mlh di sambut sm LONTE MURAHAN!!" Sindirnya sembari melirik wanita seksi pada sisi kanan James.

"heh!!! Kurang ajar ya!!! Sayang.. Anak kamu kok begini sih" ucap wanita itu.

"bukannya lu yg kurang ajar ya? Ngeseks sm bokap gw di ruang tamu tanpa malu!!! DASAR LONTE IDIOT!!!"

"DIAM KAMU!!! KAMU MAKIN KESINI GK ADA TATA KRAMANYA SM ORANG TUA! PERGI DARI SINI!!!" Ucap James.

"JADI AYAH LEBIH BELA DIA?! DIBANDINGKAN AKU ANAK SEMATA WAYANG AYAH.. ANAK KANDUNG AYAH.. GITU?"

"DIA INI CALON IBU TIRI KAMU!!!"

"BELUM ADA SETAHUN AYAH DI TINGGAL IBU.. AYAH UDAH KETEMU YANG BARU?!"

"BLAR!" Petir menyambar secara tiba tiba.

"kita bicarakan dulu baik baik" bujuk James.

"AYAH BRENGSEK!!!" teriak Jennie dgn air mata mengalir.

"drap drap"

Jennie pun langsung memasuki mobil sport miliknya dan menutup pintu dgn kasar.

"BRAK!"

"BRUNG!" Mesin pun menyala, dan tanpa aba aba Ia langsung menginjak gas.

"BRUM!!!"

"AGH!!" Ia terus menerus memukul stir dan menangis tersedu sedu.

20 menit tak terasa.. Ia pun sampai di tempat tujuan.

"ibu.. Jennie kangen"

"tap tap"

Dalam kegelapan malam, ditemani oleh cahaya bintang benderang.. Jennie berusaha tetap tegar, ia tidak peduli angin kencang yang berhembus, tidak peduli dgn awan yang mendung.. Kini yang ia inginkan hanyalah bertemu dgn seorang ibu yang menemaninya sedari kecil.

Ia memeluk makam ibunya, dan berkata "ibu baik baik aja kan?"

Kini wajahnya seakan menahan tangis, menahan amarah, dan berusaha tetap tenang.

Bibir tipisnya bergetar, matanya memerah.

"hiks"

"ibuu!"

"aku gatau harus gimana lagi" isaknya.

"maaf... Maaf aku nangis di makam ibu.. Aku gk nepatin janji ke ibu., hiks hiks"

Rintik hujan menetesi seluruh permukaan tanah.

"ZRASS!!!" hujan turun seketika.

Tubuhnya kini basah, dan air matanya tidak terlihat.. Sebab tertimbun oleh air hujan yang turun.