20. selesai

461 22 0
                                    


**
Malam yang terang di pertengahan musim semi ini tampak indah dengan langit yang terhias cahaya bintang. Serta sang raja malam, rembulan.

Di halaman rumah keluarga Bae yang tidak terlalu luas ini terisi oleh beberapa remaja yang tengah di sibukkan dengan daging, sosis, serta alat bakar.

Yah... untuk merayakan berkumpulnya mereka lagi, mereka membuat acara kecil-kecilan dengan mengundang Samuel, Lucas, serta Sejeong.

Para hyung yang telah legal,yakni, Sungwoon, Minhyun, Jisung, dan Seongwu, saat ini sedang menikmati soju sembari melihat penampilan para dongsaengnya.

Woojin yang battle dance dengan Samuel.
Guanlin yang melakukan popping ala Seongwu.
Jihoon yang menunjukkan kemahirannya dalam beatbox.
Serta, Daehwi dan Lucas yang melakukan dance idol perempuan.

Mereka sangat menghibur bagi yang melihatnya. Tak terkecuali bocah mungil yang menggemaskan yang sedang bergelayut manja dengan Daniel.
Dia, si termuda dari mereka semua.

Bocah itu mengusak wajah kecilnya di dada lebar Daniel.
"Kau lelah, dik?" Tanya Daniel sembari mengelus surai hitamnya.
Dan di balas gelengan oleh sang empu.

"Youngie ingin ikut menari hyung," ucapnya dengan pelan.

Daniel terdiam. Lalu, ia menegakkam tubuh sang adik.
"Ayo! Kita ke Sejeong saja. Bantu dia memanggang daging."

"Tidak mau hyung. Youngie mau menari bersama mereka." Jinyoung memproutkan bibirnya lucu.

Daniel menghela nafas pelan. Kemudian ia beranjak.
"Hyung akan meminta izin dengan Seongwu hyung dulu."

Jinyoung menahan tangan Daniel dengan tatapan berkaca.
Daniel kembali terduduk dan sang adik kembali memeluknya dengan isakan pelan.

"Hey, Youngie, kenapa menangis? Hmm.." Daniel mengelus punggung Jinyoung dengan sayang.

"Hiks.. Seongwu hyung akan marah hyung, hiks.." Jinyoung mengeratkan pelukannya dengan sang kakak.

"Tenanglah dik, jangan menangis! Kita bisa melakukan hal yang menyenangkan lainnya tanpa harus menari," ucapnya.

Seorang perempuan duduk di samping mereka. Siapa lagi kalau bukan Sejeong. Sang mantan terindah Daniel.

"Lho, Youngie kok nangis, kenapa?" Tanyanya lembut.

Jinyoung masih betah memeluk Daniel tanpa menoleh ke arah Sejeong.

"Dia ingin bergabung menari, Jeong."

Sejeong tersenyum tipis. Lalu, ia melepaskan pelukan sepasang kakak beradik itu.
Ia menghadapkan Jinyoung ke hadapannya.
Jari lentiknya ia gunakan untuk menghapus sisa-sisa air mata di wajah mungil itu.

"Nuna membawakan sesuatu untuk Youngie, lho."

Sepertinya si bungsu mulai tertarik. Dilihat dari matanya yang menampilkan penasarannya.

"Jadi, kan Youngie belum boleh makan es krim. Nah, nuna menggantikannya dengan puding semangka bertoping strowberry.

Dan mata besar itu semakin berbinar.
"Youngie mau nuna. Ayo nuna, Youngie akan memakannya.
Cepat, ambilkan untuk Youngie, nuna," ucapnya antusias dan itu, membuat sepasang mantan kekasih itu terkekeh.

"Baiklah, nuna ambilkan dulu."

**
Menurut Seongwu, tiada yang lebih membahagiakan terkecuali kesembuhan adiknya.
Tiada yang lebih menenangkan terkecuali saat melihat adiknya terbebas dari penyakit mematikan itu.

Si sulung dua puluh tahun itu sedari tadi selalu memperhatikan tingkah si bungsu yang sedang bermanja dengan adik pertamanya.

"Kau kenapa selalu melirik Jinyoung, Seongwu ah? Dia sudah sembuh, kan," ucap Jisung setelah meneguk habis satu gelas soju.

"Entahlah. Adikku itu seperti magnet yang membuatku ingin terus memperhatikannya."

"Aku setuju hyung. Kenapa dia terlihat begitu menggemaskan," sahut Jaehwan yang bertugas membakar daging yang berada tak jauh dari mereka duduk.

"Karena dia adikku. Hyungnya saja, terlihat unyu dan menggemaskan. Apalagi adiknya."

Mereka, Sungwoon, Jisung, dan Minhyung memutar bola matanya malas. Mendengar ucapan menjijikam Seongwu.

"Kau membuatku ingin muntah, hyung," ucap Daehwi yang memhampiri Jaehwan untuk meminta beberapa daging.

"Yak.. ini kenyataan."

"Terserah kau saja."

Seongwu tersenyum tipis.
"Terima kasih dik, kau telah mau bertahan untuk kita.
Lihatlah mereka yang ikut berbahagia menyambutmu.
Kau beruntung memilik mereka yang sangat menyayangimu.
Jadi, untuk membalas rasa sayang mereka, tetaplah seperti ini," batinnya.







End

FIGHT FOR YOU❌WANNA ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang