Midnight Man

1 1 0
                                    

Kini aku duduk dalam lingkarang garam sambil menangis . Menyesal dengan segala apa yang aku lakukan . Tersedu aku tatkala teringat El dan Zaid . Korang , aku minta maaf .

..................
..................

" Malam ni , kat rumah aku okay . Parent aku takde " aku menghantar chat did group Whatapps . 
" Okay bro , tak sabar aku nak tunggu . Bahan kau dah sediakan kan El ? " Zaid
" Zaid , dah ready dah . garam , lighter , lilin dengan jarum je kan ?
" Chantekkk , aku tunggu kat rumah pukul 10 malam "

..........
..........

" Kita nak start bila ni ? " tanya El tidak menyabar . Aku memandang jam didinding . Pukul 11.30 . Aku masuk kedalam diikuti El dan Zaid yang tadi duduk dianjung rumah .

Kertas yang tertulis nama kami diletakkan didalam bulatan kami . Aku segera menyucuk jari telunjukku . Ku biarkan darah kering diatas kertas . El dan Zaid melakukan hal yang sama .

Kertas tadi dilekatkan di pintu kayu rumah kami , syarat penting bagi memanggil midnight man kerumah . Ya , ini kerja gila . Tetapi aku dan sahabatku menyukainya . Cabaran lain dari yang lain .

Jam menunjukkan pukul 11.45 malam .  " Korang dah ready ? " tanya El . Aku mengangguk semangat . Zaid pula kelihatan resah . Matanya melilau kiri dan kanan . El mula mengetuk pintu kayu sebanyak 33 kali . Lampu semua sudah dimatikan . Tepat pukul 12 malam El membuka pintu selama lima minit .

Angin tiba tiba menyapu mukanya . El segera menutup pintu dengan kuat . Tempeliaran kami berlari akibat terkejut dengan perbuatan El tadi . Rumahku tidaklah besar mana , tapi bolehlah dikatakan sebagai orang berada .

Aku lantas menghidupkan lilin , ku toleh kebelakang . Melihat El dan Zaid juga memasang lilin . Kami semua berkumpul semula . Aku tiba tiba rasa meremang bulu roma . Aku segera berjalan kearah El dan Zaid .

" Okay " tanyaku . Mereka hanya mengangguk . Kami berjalan jalan disekeliling rumah . Suasana amat hening sekali . Seakan seram begitu . Masing masing berat mulut untuk berbual .

Tiba tiba api lilin dalam pegangan mati . Gelabah puyuh masing masing menghidupkan api menggunakan pemitik api . Aku sudah berpeluh . Mengikut apa yang kubaca dari sumber internet , itu tandanya Midnightman berada berdekatan .

" Arghhhhh !! " Zaid menjerit . Aku dan El segera menoleh kearahnya . " Kenapa kau setan ?! buat orang terperanjat je ! " marah El . " A.. akk .. aku , aku , dengar ada orang bisik kat telinga aku " jawab si Zaid gagap . Aku semakin berdebar mendengar jawapan dari mulut Zaid . Aku menjadi takut tiba tiba .

Lilin El padam lagi . Dia terus mengeluarkan pemetik api . Berulang kali dia mencuba , tidak juga menyala apinya . Aku segera menghulur pemetik apiku kepadanya , belum sempat si El mencapai , dia tetiba rebah . Aku tergamam . El menjerit , kakinya ditarik oleh sesuatu yang tidak dapat dilihat . Aku dan Zaid panik . Cuba menarik tangan El , tetapi El semakin jauh .

Kami kejar El . Bamm ! Pintu hadapan tertutup . " El ! El ! " kami memanggil , tapi sepi . Tiada jawapan atau sahutan . Kami terdiam kaku . Apa yang sudah jadi pada El ? Tiada siapa yang tahu . " Ya Allah , selamatkan El " doaku .

" Kau takkan terlepas . Hihihi " suara garau berbisik . Api lilin terpadam . Tiba tiba seperti ada orang cuba menarik tangannya .  Dingin rasa tubuhnya . Meremang bulu romanya . " Wei Zaid , Zaid " tiada sahutan . Aku menoleh kebelakang .

Zaid kaku dipenjuru dinding . Tak berkutik walaupun seinci . Aku segera mendapatkannya . " Zaid , Zaid " aku mengoncangkan bahunya . Zaid mendongak melihatku . Air matanya berjurai . Dia mengelengkan kepalanya . " Aku tak sanggup dah wei ! "

Suara Zaid menjadi garau . Dia berlari ke arah dapur . Pisau dicapainya . " Maaf wei , aku .. aku tak sanggup dah , dia asyik suruh aku bunuh kau je . Maaf maaf " Zaid mengangkat pisau tersebut lalu menikam kearah perutnya berulang kali . Aku terpana . " Allah Zaid !!!!! " "Aku .. aku taknak bunuh kau , jadi lebih baik aku mati . Selamat tinggal kawan " Zaid menghembuskan nafas terakhir . Tangannya yang memegang pisau terkulai layu . Aku mengambil pisau tersebut .

" Tak guna kau !! " Jeritku . " Tak ada guna kau memarahi ku  , kau yang ingin bermain bersamaku . Jom kita teruskan permainan " bisikkan itu bergema di cuping telingaku . Tiba tiba pinggan dan cawan didapur melayang sendiri kearahku . Aku mengelak . Aku takut , hiba . Aku segera membuat lingkaran bulat menggunakan garam .

Kini aku duduk dalam lingkarang garam sambil menangis . Menyesal dengan segala apa yang aku lakukan . Tersedu aku tatkala teringat El dan Zaid . Korang , aku minta maaf .

..........
..........

" 2 remaja mati dibunuh oleh kawan baik sendiri " seorang lelaki membaca tajuk halaman pertama surat khabar Metro itu . Dia mengelengkan kepalanya .

Karya Dulu² ChekBungaWhere stories live. Discover now