Chapter 18

250 12 1
                                    

Hari ini hari kamis, lebih tepatnya hari yang sial untuk seorang Agatha Prameswari.
bagaimana tidak? ia terlambat ke sekolah dan sekarang ia sudah di depan gerbang sekolah, membujuk satpam sekolah dengan apapun caranya agar ia bisa masuk.

"Ayolah pak, ini terakhir kalinya saya telat. besok besok enggak lagi seriusan!!" sentak Agatha yang sudah lelah terus menerus membujuk pak satpam

"Gak bisa, dari dulu ngomong nya gitu terus gak ada buktinya! mendingan kamu pulang deh! gerbang gak akan saya bukakan!" putus Pak satpam

Agatha menghela napasnya lelah, lalu ia melihat jam tangan hitam yang melingkar manis di pergelangan tangannya. jam 8:15.

Ia memutuskan pergi ke Cafe Garden yang berada tidak jauh dari sekolah. setelah Agatha memesan Mango Juice nya ia meminum nya dengan tenang.

Saat sedang mengaduk Jus nya, terdengar ponsel nya berdering di dalam saku rok nya menandakan ada panggilan masuk dari- Laila.

"Halo" sapa Agatha sambil mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Woi, lu kagak sekolah apa?" tanya Laila to the point.

"Enggak, gak dibukain gerbang sama kumis" jawab Agatha jujur.

"Sekarang dimana?" terdengar suara Naina di sebrang sana.

"Cafe Garden" jawab Agatha jujur.

"Yaudah tungguin, gue kesana!" ucap Naina

"Eh tunggu! emang bakalan dibukain gerbang sama pak kumis?" tanya Agatha mengingat pak kumis tidak membukakan gerbang untuknya beberapa saat tadi.

"Gampang, urusan gue sama Laila ini mah" ucap Naina sambil terkekeh

"Yaudah hati-hati ya"

"Siap tha! oke bye gue otw now!" lalu sambungan terputus.

🌻🌻🌻🌻🌻

Sementara di kelas XI IPA 2, Naina sedang memikirkan cara agar dapat keluar dari kelas ini. sekarang sedang jam pelajaran Bu Rini - Matematika. tentu saja Naina tidak menyukai pelajaran ini, selain ia pusing menghitung berbagai angka, ia juga bingung bagaimana bisa matematika mengerjai dirinya? padahal ia yang akan mengerjakan matematika. sudahlah, memusingkan!

Lalu sebuah ide muncul, Naina segera menjentikkan jarinya pelan sepelan mungkin. dan Hanya Laila yang dapat mendengarnya. Laila yang mendengar apa yang dilakukan Naina pun hanya memutar bola matanya jengah.

"Lai, sini dulu deh" panggil Naina sambil mendekatkan dirinya ke Laila

"Apaan?" tanya Laila mulai penasaran

"Lo pura-pura sakit, terus nanti gue pura-pura anterin lo pulang. setelah kita boleh keluar, kita langsung ke Cafe Garden nyusul Agatha. Gimana?"

"Ah iya! boleh juga tuh ide lo" lalu Laila mengusap wajahnya kasar membuat muka nya sedikit kusut dan memelaskan wajah nya.

Naina yang melihat itu terkekeh. ingin sekali mengacungi beribu jempol untuk Laila. lalu Naina mengangkat tangan kanannya isyarat untuk memanggil Bu Rini yang sedang menjelaskan- entahlah, Naina tidak mendengarnya sama sekali.

"Iya kenapa Naina? ada yang ingin ditanyakan?" tanya Bu Rini sambil melepas kacamata bacanya.

"Emm- ini bu, Laila sakit nih bu muka nya pucet banget saya khawatir" katanya sambil membuat raut wajah panik

NAGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang