9) You Are My Reason: Plot Twist

8 2 0
                                    

"Oppa, pernah mendengar tentang reinkarnasi?" Tanya gadis kecil ketika mereka ada di tengah kegiatan piknik

"Hm? Tentu saja pernah dengar, kenapa?" Pemuda yang asik memeluk wanita didepannya serta mengunyah sandwich itu balik bertanya.

"Kalau begitu, apa kau percaya itu?" Sang gadis mendongakkan kepalanya untuk melihat sang pemeluk.
Ia menatap gadis kecil di depannya. "Hm... tidak juga, banyak yang mengatakan itu hanya ada di dongeng bukan?"

"Ketika aku mati nanti... aku akan bereinkarnasi."
"Hush! Jangan bicara seperti itu."
"Dan reinkarnasiku nanti, akan lebih tua dari mu."

Sang lelaki tertawa. "Bagaimana bisa? Yang kubaca itu. Mereka yang bereinkarnasi, reinkarnasinya akan memulai dari lahir."

Si kecil mendengus. "Kalau begitu aku akan membuktikannya kalau aku akan bereinkarnasi menjadi lebih tua."

Lagi-lagi pria itu tertawa, lalu mengambil potongan waffle di dalam basket kayu yang mereka bawa. "Kenapa begitu terobsesi akan menjadi tua? Kebanyakan orang akan memilih untuk muda."

Gadis kecil dalam dekapannya itu mengembungkan kedua pipinya. "Untuk memarahimu tentu saja! Kau tidak pernah menurut pada perkataanku."

"Memangnya kau pernah menurut perkataanku hm?"

Kemudian mereka tertawa bersama.

¤¤¤¤¤

"Kau tidak penasaran kenapa mereka kesini noona?" Bobby berjalan menuju mini bar yang terletak di samping kulkas.

"Kenapa aku harus penasaran? Aku tidak peduli apa yang mereka lakukan disini, yang terpenting, mereka datang dan pergi, rumah ini tetap bersih." Haneul meneguk sekaleng soda yang dibawa tamunya tadi.

"Ah... i understand, itu sebabnya Noona tidak pernah mau menerima tamu kan?" Terka Bobby melirik layar ponsel yang ia pegang.

"Almost, ada alasan lain aku tak mau membawa tamu." Haneul menatap Bobby yang ikut menatapnya.

Kedua pupil Bobby sedikit berkaca, seakan menyiratkan sebuah penyesalan yang paling dalam di hidupnya.

"Alasan utamanya adalah kau." Haneul menunjuk Bobby, membuat yang ditunjuk hanya mengernyit heran.

"Kau membawa kekacauan bagiku, kalau bukan karna Chanyeol, aku sudah mengusirmu." Ia melayangkan tatapan tajam untuk lawan bicaranya itu.

Yang ditatap hanya menyengir dengan mata sipitnya. "Hah.... Aku jadi ingin maekju, noona mau?" Haneul menggeleng pertanda menolak.

"Kalau begitu aku akan pergi ke mini market dulu." Haneul terbelalak melihat aksi spontan yang dilakukan penumpang rumahnya itu.

Bobby secara sengaja membuka kaus lengan panjang itu di depan Haneul, kemudian segera berlari menuju kamar kecil.

Panas, itu yang dirasakan Haneul. Dalam sekejap, hari dimana sedang musim dingin itu menjadi musim dingin terpanas yang dirasakan Haneul.

¤¤¤¤¤

"Ngomong-ngomong noona, pernikahan Ryeon diselenggarakan di Seoul kan?"

Bobby meneguk kembali Soju di tangannya. Setelah kembali dari mini market tadi, Bobby hanya membawa beberapa botol soju. Tentu saja ia pergi dengan keadaan was-was, tampilannya saat pergi tadi semuanya serba hitam, dengan tambahan masker dan topi yang juga hitam, Bobby berhasil kembali ke apartemen dengan selamat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang