6) You Are My Reason: The Reason

21 6 8
                                    

Warn! Baper area 🔥🔥🔥🔥





















Beberapa jam yang lalu...

"Jeje-ah aku di sebelah sini." Ryeon mengangkat tangannya, berdadah ria melihat kekasihnya itu.

"Oppa~ Jeje kangen~" terlihat seorang gadis yang datang dengan elegannya lalu memeluk sang kekasih.

"Aiguu... baru saja oppa tinggal dua jam, Jeje sayang sudah menyusul." Ryeon mengeratkan pelukan mereka, lalu mencium pucuk kepala sang kekasih.

Yang lebih muda itu merengek, lalu memajukan bibirnya. "Hmmmph!... memangnya tidak boleh bertemu denganmu oppa?" Persis seperti anak kecil yang merengek minta dibelikan permen oleh orang tuanya.

Ryeon terkekeh kecil lalu kembali menghujani sang kekasih dengan kecupan di wajah, tak terkecuali bibir tebal Si Cantik.

"Tentu saja boleh Cantik, kajja!" Ryeon kemudian menarik lengan Si Cantik.

Mereka kini sedang berada di sebuah taman kecil yang terletak tak jauh dari apartemen milik Haneul.

"Oppa, apa kau sedang mengunjungi Haneul eonni?" Tanya Si Cantik sembari melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Ryeon.

"Nee, kau tahukan, dia yang paling ceroboh daripada aku dan Chanyeol hyung." Si Cantik mengangguk.

"Oppa, kau tahu, akhir-akhir ini aku mengalami sedikit masalah."

Ryeon menatap kedua mata Si Cantik yang sendu. "Owh... jeje-ah, kau harus membagi masalahmu pada oppa, oppa yakin, kita bisa menyelesaikan masalah itu bersama." Ryeon memegang kedua pundak Si Cantik.

"Jeje-ah," Si cantik mengangkat kepalanya, menatap Ryeon.

"Saranghae~" Ryeon memeluk Si Cantik, membiarkan air mata mengalir begitu saja di pipi Si Cantik.

"Hey... apa sangat berat masalahmu itu hm?" Ryeon melepas pelukannya.

"Ani... gwenchana, karena oppa, aku jadi lebih baik." Si Cantik menarik kembali ingus di hidungnya.

Ryeon menghapus jejak air mata Si Cantik, lalu mencium keningnya lama.

"Oppa~ terima kasih sudah bersedia menjadi kekasihku." Si Cantik mengalungkan tangannya pada leher jenjang sang kekasih.

"Kau tahu, setiap pagi aku selalu bersyukur memiliki kekasih yang Cantik dan Manis sepertimu." Ryeon menyatukan kedua belah bibir mereka, yang dibalas oleh Si Cantik.

Sekali lagi, Si Cantik menangis, membasahi pipi sang kekasih yang menempel padanya.

¤¤¤¤¤

Langit mulai menggelap, pertanda malam akan segera datang. Semua orang yang selesai bekerja langsung berjalan menuju rumah masing-masing.

Namun, berbeda dengan pasangan kali ini, mereka justru makin mengeratkan pelukan satu sama lain.

"Oppa! Berhenti menggodaku~" Si Cantik melingkarkan tangannya di pinggang Ryeon.

Ryeon terkekeh kecil. "Hm? Wae? Itu menyenangkan kau tahu." Ryeon mengeratkan tangan yang ia lingkarkan pada leher jenjang Si Cantik.

"Hey... apa kamu akan langsung pulang ke Busan?" Mereka kini berjalan menuju ke pangkalan taksi terdekat.

"Nee, eomma pasti mencariku, karena tadi aku berangkat terburu-buru." Ryeon terkekeh.

You Are My ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang