Stay 4

3 0 0
                                    

"Chi nanti pulang saya yang antar aja. Kamu kasih tau papa kamu gak perlu jemput." Kata Leon saat Ichi akan meninggalkan ruangannya setelah meletakkan beberapa berkas yang harus di tanda tangan Leon.

"Ya, ko." Jawab Ichi.

Ichi setiap berangkat dan pergi kerja selalu diantar jemput. Dulu sebelum ia putus dengan pacarnya selalu diantar jemput pacarnya. Sekarang karena Ichi sudah jomblo maka papanya yang akan mengantar jemput Ichi.

***

Leon membawa Ichi mampir ke sebuah kafe saat perjalanan ke rumah Ichi.

"Kamu mau apa?" Tanya Leon sambil melihat menu.

"Roti bakar keju coklat sama jus sirsak aja deh." Kata Ichi kepada waiters kafe itu.

"Saya mau roti bakar keju coklat juga sama cappucino panas yah." Pesan Leon.

"Saya ulang yah pak, roti bakar coklat keju dua, satu jus sirsak dan satu cappucino panas." Kata waiters mengulang pesanan lalu beranjak meninggalkan mereka.

"Kamu kenapa Chi?"

"Hm kenapa apa ko?"

"Udah deh jangan sok gak tau gitu. Diri kamu sendiri tau kan kalau kamu ada apa-apa." Ichi menghela nafas mendengar perkataan Leon.

"Lagi pusing."

"Mau cerita ke aku? Kalau gak mau juga gak apa yang penting jangan banyak bengong. Aku sih gak apa cuma gak enak aja kalau ketahuan atasan yang lain kalau kinerja kerja kamu menurun. Kamu ngerti kan maksud aku?"

Lagi-lagi Ichi menghela nafas berat. Wajahnya mendung.

"Biasa mantan suami kumat rese lagi."

"Rese gimana?"

"Permisi." Kata waiters menjeda percakapan mereka lalu meletakkan pesanan mereka.

"Makan dih sambil cerita." Kata Leon setelah waiters pergi.

"Dia mau nemuin Erick. Kaya biasa sih kalau ketemu gak berantem atau apa, cuma kaya makan dalem alias kesel ati aja. Ada aja kayanya salah aku." Kata Ichi lalu mulai memasukkan sepotong roti bakarnya.

"Yah jadi gimana lagi. Gitu juga dia papanya Erick." Kata Leon yang sudah beberapa kali bertemu Erick. Erick anak Ichi yang baru berusia satu tahunan mencuri perhatian Leon.

"Nyebelin aja ko. Lagian apa pantes dia di anggap papanya. Dari aku hamil tiga bulan aja kami resmi cerai. Untung kehamilan aku gak ketahuan saat aku gugat cerai dia, kalau gak pasti gak akan di kabulin sama hakim."

"Kamu kenapa bisa pisah sama dia? Apa gak ada keinginan kembali aja sama dia demi Erick?"

"Selingkuh. Selama beberapa bulan pernikahan aku sama dia berapa kali ketahuan dia gonta ganti cewek. Bahkan cewek itu pernah berkata kasar sama aku. Aku gak tahan, aku mundur. Saat aku gugat dia, aku gak tau kalau aku hamil Erick. Proses aku minta percepat sama pengacara karena emang udah gak mau sama dia." Cerita Ichi.

"Terus." Kata Leon.

"Beberapa bulan lalu dia kayanya tau aku punya pacar, dia cari ribut sama pacar aku. Udah lah aku diputusin, padahal udah gak ada sangkut paut lagi. Kalaupun masalah Erick mah dia anak aku. Selama aku hamil, melahirkan dan urus semua sendiri sampai saat ini. Dua hari lalu dia nemuin Erick trus ajak balikan aku."

"Nah terus kenapa kamu gak mau balikan sama dia demi Erick?"

"Ck, gak ko. Kalaupun aku mau balikan sama dia itu karena cinta. Bohong orang mau balikan hanya karena anak. Selama ini aku mampu kok besarin anak sendirian. Sedangkan cinta aku ke dia udah hilang saat dia terus-terusan sakitin aku, bukan cuma dia. Tapi ada cewek yang ngaku udah ditidurin sama dia dan bahas masalah ranjang itu ke aku."

"Jadi mau kamu gimana?"

"Gak tau lah ko. Ribet aja direspon sama dia. Untung aja kerjanya dia sekarang di Kalimantan jadi dia sesekali aja pulang ke sini jadi gak sering ketemu dia. Rese banget, kalau aku punya pacar palah diajak ribut sama dia supaya aku putus."

"Yah pilihan kamu cari pendamping lagi atau balik lagi sama dia. Kalaupun cari pacar yah hubungan sama dia backstreet kalau gak gitu bisa putus aja terus kamu sama pacar kamu gegara dia." Kata Leon. Ini juga salah satu sifat Leon yang dewasa, membuat Ichi nyaman dengan Leon dan mampu menceritakan masalahnya.

"Sampe sekarang belom kepikiran punya pacar, yang kemaren juga masih sakit ati aku ko. Nanti nanti lah."

"Perlu kamu ingat juga Chi kamu cari pacar jangan main-main lagi. Kemaren udah sakit hati, kedepan harus hati-hati. Kamu tau sendiri kan dikantor aja banyakan lelaki mesumnya doank ke kamu. Walau gak semua sih."

"Iya gak semua. Buktinya kamu aja selalu lindungin aku. Aku mau dong dimesumin kamu hahaha." Canda Ichi. Setelah mengungkapkan apa kegundahan dihatinya, Ichi merasa lega dan mulai bercanda lagi dengan Leon.

"Beuh maunya. Kamu mah menang banyak dimesumin aku. Rugi aku mesumin kamu Chi." Canda Leon.

"Dih apaan, yang menang banyak yah kamu lah. Secara gitu yah aku cantik, langsing terus yang antri banyak." Narsis Ichi.

"Hahaha antri mau ngapain Chi? Antri mau gampar kamu? Nie anak tingkat percaya dirinya over dosis banget dah."

"Yah kagak lah ko, antri mau jadi pacar aku lah. Awas jangan jadi ikutan antri juga loh ke aku. Kalau nanti antri kamu di paling belakang aja yah hahaha."

"Sumpah, over kamu Chi. Gak akan aku ngantri. Kalaupun di dunia ini udah gak ada perempuan lagi dan cuma tinggal kamu aja, aku gak mau lah sama kamu. Pendek gini kaya gantungan tas, dibawa kemana-mana nanti disangka aku bawa anak SMP. Disangka pedofil lagi aku hahaha."

"Ikh pendek gini cantik kok. Bagus kan disangka kaya anak SMP jadi awet muda. Awas kamu kemakan sumpah loh, nanti kalau suka aku gimana."

"Apaan sih, sumpah gak bisa dimakan. Yang bisa dimakan yah ini roti, nasi dan lainnya. Lagian badan kamu kaya anak SMP tapi muka udah ngalahin emak-emak umur 40tahun hahaha."

Ichi mencucutkan bibirnya mendengar ucapan Leon. Hal biasa kalau Ichi kalah adu mulut dengan Leon pasti mencucutkan bibirnya.

"Udah jangan manyun makin jelek muka kamu. Udah abis kan makanannya. Kamu juga udah lega. Aku ke kasir dulu terus aku anter kamu pulang." Leon lalu berjalan ke kasir. Setelah membayar tagihan mereka ia lalu mengantar Ichi pulang ke rumahnya.

Dirumah Ichi langsung di sambut dengan kedua orang tua Ichi dan juga Erick anak Ichi yang baru mulai belajar berjalan. Leon hanya mampir sebentar untuk bermain dengan Erick lalu kembali pulang ke rumah orang tuanya.

Tangerang, 1 Oktober 2019

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang